masih flasback-02

7.4K 110 2
                                    

Autor POV

Setelah mereka selesai mengerjakan tugas, mereka makan malam bersama. Ada ayah Stanly juga. Dari sini Tasya mulai mengenali sedikit keluarga Stanly.

Stanly anaknya humoris namun tertutup. Dia tidak pernah bererita tentang keluarganya. Bahkan untuk jalan keluar bersama saja Stanly jarang lakukan.

Tasya baru tahu kalau Stanly lahir dari orang kaya. Ayah ibunya bekerja diperusahaan ternama. Bahkan ayahnya terkenal dimana-mana karena memiliki perusahaan besar.

Walaupun kaya Stanly tidak sombong dan bergaul dengan siapa saja. Ayah ibunya juga begitu. Mereka ramah dengan semua orang.

Setelah makan dan berbincanng sedikit Rio dan Tasya pamit pulang.

"Yo, lo antari Tasya pulang ya, gue gak bisa," pinta Stanly.

"Iya. Lo tenang aja. Gue bakalan antar nih nenek lampir sampai ke kasur-kasurnya. Btw, Thank's ya buat makan malamnya,"

Stanly hanya tersenyum mengangguk.

"Makasih ya Stan. Aku sama Rio balik dulu, salam buat bunda," pamit Tasya.

"Cie udah panggil bunda, saking dekatnya. Padahal tadi pas pertama ketemu pangginya tante," goda Rio.

Walaupun baru beberapa jam kenal dengan Stefani, ibunda Stanly Tasya sudah akrab dengan beliau. Mereka tadi ngobrol banyak hal. Bahkan bunda juga komentar soal masakan Tasya yang tidak enak menurut Rio dan Stanly.

"Apaan sih," wajah Tasya memerah. "Yaudah kita balik dulu yah. Sampai jumpa besok disekolah,"

Kemudian Tasya dan Rio pulang menggunakan mobil Rio. Dalam perjalanan Tasya hanya diam.

"Itu keluarganya Stan," kata Rio memecahkan kesunyian.

"Iya tau,"

"Lo pasti kaget kan?"

Tasya diam.

"Sama gue juga begitu, luarnya Stanly gak kayak dalamnya. Bersih banget. Gue kadang malu sama dia.Dia itu orangnya penyayang dan lembut sama adek-adeknya. Dia selalu bantu bundanya buat jagain mereka. Makanya dia jarang keluar sama kita. Apalagi si Celine sakit lemah jantung,"

Tasya tanpak kaget. "Lemah jantung?"

"Tapi udah sembuh sih. Tinggal perawatan aja,"

Tasya tanpak berpikir.

"Lo kan udah tau keluarga Stanly, gue saranin lo jangan ngomong atau bawa-bawa keluarga Stanly didepan umum. Si Stanly agak sensitive soal itu," kata Rio lembut tidak seperti biasanya.

Tasya hanya mengangguk mengerti. Setelah beberapa menit mobil Rio sampai di rumah Tasya. Tasya turun dan tidak lupa mengucapkan terimakasih. Kemudian mobil Rio kembali berjalan pulang.

***

Stanly POV

Jam istirahat tiba. Hari ini gue, Rio dan Tasya makan di kantin.

"Lo tau gak? Si Tasya mulai aneh lagi," kata Rio membuka percakapan.

"Aneh gimana?" Tanya gue sambil menyuap bakso ke dalam mulut.

"Kamis depan ulang tahunnya dia. Masa dia minta hadiah ke gue boneka beruang hahahha!"

Si Tasya yang jadi korban hanya diam dan memakan makanannya.

Gue mengeryit alis tanda bingung. "Apa yang aneh?"

"Aneh lah, masa udah gede mintanya boneka? Udah gitu bonekanya harus besar kayak Nunung,"

StanlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang