ketemu satrio

6.5K 106 0
                                    

Part ini sudah mulai masuk dalam cerita kehidupan sehari-hari Stanly yang sekarang.

Maaf ya alurnya sedikit maju mundur cantik seperti kata Syharini.

Langsung saja, happy reading. Jangan lupa tekan ☆

Gue masuk disalah satu bar tempat gue ketemuan sama Rio. Dari posisi gue berdiri, Rio sudah kelihatan lagi duduk sendirian dengan segelas wine yang menemaninya.

"Sorry lama, gue masih ada operasi tadi,"

"Iya gue tau. Duduk gih," kata Rio sambil memesan minum lagi.

Gue ikut duduk disamping Rio. "Lo mau ke LA ngapain? Bisnis lo disini kan udah rapi," tanya gue penasaran.

"Gue mau belajar lagi. Kata bokap gue, dia belum cukup puas sama gue,"

"Emang lo berapa lama disana?"

"Paling lama 4 bulan. Kalo cepat 2 sampe 1 bulan doang,"

Gue mengangguk. Tiba-tiba minuman pesanan Rio datang. Rio mengambil dan meletakan minuman itu didepan gue.

"Gue gak minum. Gue dinas malam ini. Buat lo aja," tolak gue dan meletakan kembali gelas berisi wine itu didepan Rio.

Rio mengambil gelas itu kemudian menyesapnya dengan perlahan sambil menyalakan rokok yang bertendeng dibibirnya. Gue sama Rio diam beberapa saat.

"Tasya tau kalo lo bakalan pergi ke LA?" Tanya gue.

"Taulah. Kemarin gue baru habis ketemu dia,"

"Tasya di Jakarta?"

Rio mengangguk sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya. Gue kembali diam dan memainkan kunci mobil di tangan gue.

"Lo berdua kenapa? Masih berantem juga?"

"Tau deh. Si Tasya tuh yang marah sama gue,"

"Ckck gue tanya Tasya, dia bilang gara-gara lo. Gue tanya lo, lo bilang gara-gara Tasya. Gak tau dah mana yang bener,"

"Tasya benar gak ngomong apa-apa sama lo?" Tanya gue.

Rio mengangguk. Gue kembali diam.

"Lagipula lo berdua udah gede, bukan anak SMA lagi. Udah bisa selesain masalah secara dewasa. Bukan kayak anak kecil gini,"

"Mau selesain masalah gimana orang Tasya selalu menghindar dari gue,"

"Tasya juga bilang begitu ke gue. Lo berdua sama aja. Kayak anak kecil,"

Gue gak menanggapi omongan Rio lagi. Rio memesan tambah minuman lagi.

"Gue punya koleksi baru. Lumayanlah buat isi waktu kosong lo dirumah sakit," Rio menyerahkan sebua flashdisk yang isinya video bokep didepan gue.

Gue menatap datar ke dia. "Gue gak doyan lagi nonton yang beginian," kata gue. Tapi akhirnya gue ambil juga tuh flashdisk.

"Udah pindah level lo?" Tanya Rio kaget.

"Enak aja! Gue sibuk. Gak punya waktu,"

"Makanya punya pacar dodol!"

Gue diam saja. Rio kalo sudah mulai mabuk, suka ngomong seenak.

"Lo mau gak gue pesanin buat lo malam ini? Lumayan, kata teman gue ada yang bening-bening. Mau gak?"

"Gue kan udah bilang, gue dinas malam ini. Lagian gue gak mau lagi yang kek begituan,"

"Udah tobat lo?"

"Ngaklah. Gue mau jajan yang sehat-sehat aja,"

"Bacot lo," umpat Rio.

StanlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang