5- Sakit!

301 12 0
                                    

"Ada yang pare? Pare itu paitkan?
Tau ga yang lebih pait dari pare itu apa? Dichat tapi diread, ga di read tapi buat status terus."

~Claresta indah trayanti~

Dengan mata yang tajam tari melihat adiknya yang terkujur lemas di atas tempat tidurnya,dengan muka yang pucat basi dan keadaan yang amat sangat dingin.

"Danil kenapa maa!!" sentak tari dengann gemetar melihat kondisi adiknya.

"Mama ga tau tar,cepett ambil mobil kita bawak adik mu ke rumah sakit"

"Yaa sebentar tunggu ma"

***
"Dokterrr!! Suster!! Tolongin adek gue woiii!!" dengann amarah dan lirih tari memanggil dua orang itu,air matanya tak henti hentinya mentes.

"Ayoo mbak bawa masukk"
"Maaf mbak dan ibu harap tunggu diluar karna dokter akan memeriksa keadaan pasien" penjelasan suster.

"Tapi sus nanti adek gue kenapa kenapaa!"

"Tenang aja ya mbak adik mbak insya allah ga apa apa karna sudah ditangani dokter didalam,mbak hanya bisa membantu doa dari luar"
"Permisi mbak buk "

Dengan sekujur badan yang lemas tari hanya bisa menangis dan meratapi nasib nya kalo saat danil pergi meninggalkannya,sebab danil lah satu satunya sumber kebahagian tari.
Dengan muka yang amat sangat kusam dengan mata yang membengkak,dan hidung yang memerah tari masih saja sempat menulis buku hariannya,yang tak pernah tinggal kemana pun tari berada.

Hari ini gue adalah manusia yang terbodoh diseluru dunia,dia yang gue sayang dia yang gue perjuangin senyumnya hari ini detik ini terkujur lemah diatas tempat tidur rumah sakit.

Gue yang bodoh,gue yang telatt kenapaa gue ga jagain dia,kenapa harus dia,kenapaa? Dia ga salah apa apa tuhan,biarin gue yang gantiin posisi dia sekarang,biarin gue yang sakit parah,biarin badan gue yang sakit karna infus dan jarum suntik biarin gue.

Gue ga mau liat dia kesakitan,gue ga mau liat dia selalu nangis.

Itu lah kurang lebih coretan hati tari didalam buku kecil berwarna biru tuanya.

"Gimana dok keadaan adik saya?" tanya tari.

"Allhamdulillah,allah masih memberikan kesempatan dua kali untuk adikmu,maka jaga dan rawatlah danil karna penyakitnya bisa muncul kapan saja"

"saya permisi dulu ya mbak ibu"

"Iya makasih dok" dengan senyum dan deraian air mata tari langsung berlari menuju kamar adiknya.

"Danill lo ga apa apa kan dekk,kakak ga bakal biarin lo kayak gini lagi"

"Mama minta maaf ta danil maaf mama lalai jagain kamu,tapi mama janji ga bakal ada kejadian ini lagi"

Keadaan diruang itu pecah dengan air mata,siapa sangka adiknya hampir menaruhkan nyawanya. Syukur allhamdulilah tuhan masih memberikan kesempatan kedua untuk adiknya.
Tari berjanji bakalan merawat dan menjaga adiknya seperti menjaga dirinya sendiri.

Sedikit info adik tari bernama danil aditia saputra, danil masih berumur 5 tahun. Sanggat beda jauh sama umur mentari, danil memiliki penyakit yang ada dibagian ginjalnya,ginjalnya sangat lemah tidak seperti anak anak lima tahun biasanya,bermain dan tertawa ceria,beda dengan danil yang terbaring lemah ditempat tidur rumah,menelan obat obatan,keluar masuk rumah sakit. Tapi tari tak menganggap ini sebuah musiba tari bersyukur mempunyai danil yang amat sangat sayang pada tari.

Mentari  {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang