30- SenyumanMu

130 5 0
                                    

Pelajaran ke 4 telah usai. Waktunya istirahat bagi seluruh siswa SMA Garuda. Tapi Mentari sedang mager buat menjalankan kakinya kesyurga sekolah, ya apa lagi kalau bukan KANTIN SEKOLAH.

"Kuy lah makan!?" Ajak Sari dengan gaya disibuk memasukan barang barangnya kedalam tasnya.

"Duluan aja lo semua gue mager parah" Jawab Tari sambil merebahkan kepalanya diatas meja.

"Mageran teruss si Lo Tarrr." Ketus Lalak.

"Iya nihh kayak ga ada daya buat idup aja lo nenggg" timpal Novra.

"Aelahh Lo pada,gimana mau semangat orang bebeb di Galih aja belum nongol ampe seabad yang lalu" Ucap Angel sambil ketawa.

Mentari langsung mebulatkan matanya yang bertanda bahwa ia sedang marah saat ini.

"Ehh engga engga kokk,Canda Tar candaan heheh" Sambil melambangkan tangan berbentuk pis.

"Hmm"

Deheman itu sontak membuat 6 perempuan ini kaget,ya kenapa tidak sebab Galih sedari tadi sedang mendengarkan obrolan receh mereka tentangnya.

"Eh ada Kak Galih" Ucap Sari.

"Kenapa pada gibahin Gue yaa" Galih sambil menunjukan senyumannya kepada teman teman Mentari.

"Aduh gustii senyumanmu itu loh kakk!!!" Ucap histeris Lalak.

"Sadar lakk sadarrrr punya temennnn" sambil mengguncang guncang badan elak yang lumayan berisi itu,oleh Angel.

"Astagfirullah, Eh maaf Tarr gue ga maksud kok heheh, abis Kak Galih kalo senyum buat orang terhipnotis aja gitu heheh" Alibi Lalak agar Mentari Tak salah faham.

"Santai aja kok lak,kalo kamu mau dia gapapa angkut nihh bawa kerumah terus pajang, sebelumnya dipinil dulu biar ga rusak" Tanggap Tari sambil tertawa.

"Emang boleh kak ?" tanya lalak pada Galih.

"Iya boleh kalo lo mau" mata Mentari terbelalak mendengar jawaban Galih seperti orang sedang membuat cemburu.

"Ahh bacot kalian semua caci diperut gue udah mau minta nafkah nihh" Cerca Novra.

"Ya udah kita kantin dulu Tar Kak Gal. Bayy!!!" Sambil pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kenapa?!" Ketus Mentari.

"Gapapa" Jawab singkat Galih.

"Ohh!"

Tari binggung ingin gimana,ia sekarang sedang mencari kesibukan yaitu membaca buku yang ada didalam tasnya. Ntah sembarang buku yang dibacanya sekarang.

"Ga mau ngajak ngobrol apa ya,gue didiem mulu.Kalo jemuran didiemin mulu bakal diambil orang kalikkk." Batin Tari.

Galih sedari tadi sedang memerhatikan Tari dengan lekat,"pasti binggung kenapa ga aku ajak ngobrolkan?" Tanya ke Tari.

"Nih anak bisa baca pikiran gue atau gimana sih" Batinnya lagi.

"Ga tuh b aja" ucapnya.

"Kamu ga makan?" Tanya Galih.

"Ga,lagi mager kekantin" alibi Tari.

"Ya udah tunggu sini ya aku mau keluar bentar" Sambil berjalan menuju pintu keluar.

"Wahh sengklek tu anak gue malah ditinggal gitu aja, memang ga ada romantis romantisnya si manusia batu itu." Batinnya.

Galih menuju kekantin dengan tujuan ingin membelikan Mentari makan. Tapi ketika diperjalanan menuju kekantin tiba tiba Galih dihalang oleh wanita yang selalu enggan Galih temui. Ya siapa lagi kalau bukan Okta.

Mentari  {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang