11- Dia!

181 10 2
                                    

Pikiran kosong tanpa arah,emosi tak terbendung,yang hanya di fikiran tari hanyalah
"Kenapa gue harus jatuh cinta sama orang yang salah?"
Air mata semakin menjadi jadi,kaki semakin maju ke depan menerobos semua nya yang ada didepan 'ntah melihat apa yang ia tabrak.

Ketika tubuh tari yang sedang dan lumayan berisi itu mendekati ujung lantai rooftop tiba tiba suara terdengar lah suara yang tak asing bagi nya.

"Turun omongin dulu baik baik--"
Dengan ekspresi datar namun cemas.

"--Lo kenapa kesini? Kalo masalah novel bisa nanti aja jangan ganggu gue!" ucap tari dengan nada tinggi

"Gue ga lagi ngomongi novel atau pun minjem novel tapi gue mau lu sekarang jauh dari ujung sana!" Nada yang sedikit naik terlontar dari mulut si muka datar itu.

"Apa urusan Lo,biarin gue mati aja ga ada yang perduli sama gue,keluarga gue,temen gue,sampe sampe orang yang baru gue suka aja ga perduli sama gue" Mentari menjelaskan dengan nada terisak.

"Tapi ga gini caranya, jangan gila deh cepet sini atau gue yang kesana"

Tari tak menggubris omongan si muka datar itu, Tari semakin maju dengan kaki melangkah perlahan dan mata tertutup.

Satu langkah lagi Tari melangkah maka tamatlah sudah hidup tari, ketika Tari ingin melangkahkan lagi kakinya untuk terakhir kali nya tiba tiba, tangan tari ditarik dan digenggam erat oleh seseorang dari belakang sehingga mereka berdua jatuh kebelakang dengan posisi tari berada di atas dada bidang si muka datar itu.

BRUKKK!!

"Awww..." ringisan gadis itu.

"Sakit tau nggak"

"Ya maaf kalo ga gitu,Lo bakal terjun kebawah" sambil membersihkan baju nya.

Sedangkan tari hanya terdiam menjadi patung dengan posisi kaki di silakan seperti orang ingin melakukan olahraga yoga.

"Kenapa Lo mau ngelakuin hal sebodoh tadi?" Dengan posisi duduk di samping tari hanya saja berbeda posisi tubuh.

Belum ada jawaban dari Tari,susana hening tanpa ada satu pun yang bicara.

"Hikss...hikss"

"Nangis aja keluarin emosi Lo amarah Lo tapi jangan sekali sekali ngelakuin yang kayak tadi ngerti Lo!" Ucapnya yang menyejukkan hati.

"Hiksss... Guee udah ga tahan lagi sama kehidupan gue-- hikssss--"

"Kenapa sini cerita sama gue,itung itung Lo ga nanggung sendiri beban Lo dan Lo sedikit agak reda ketika Lo cerita sama gue,tapi kalo Lo ga mau gak apa apa gue ga maksa Lo"

"Tapi janji ya jangan kasih tau siapa pun hikss--"

"Iya--"

Setelah Tari menceritakan semua yang terjadi di kehidupan dia dan masalah dia hari ini kepada teman datarnya itu,tiba tiba si muka datar menghapus cairan bening yang mengalir di pipi Tari yang cubby itu dengan lembut "Udah ya jangan nangis lagi, nanti kalo nangis lagi manisnya hilang lohhh--" sambil menampilkan senyum terbaik dia yang baru tari tau.

Percayalah,Simuka datar itu memiliki senyuman tipis ketika dia sekali saja tersenyum maka tak hanya satu atau dua perempuan yang nempel mungkin bisa lebih lebih dan lebih heheh~

Tari hanya mengangguk mengiyakan semua perkataan nya dengan membalas senyuman nya tadi.

"Ehh gue belum tau nama Lo, Nama Lo siapa?"

"Albarid Galih Miswantara
Anak 12 MIPA 2"

"Tapi gue jarang ketemu Lo disekolah" ucapan tari.

"Gue jarang mejeng kayak anak anak lain nya,timbul kayak murah banget mejeng kesana kesini kayak ga laku aja"

"Eh btw nama Lo siapa?"

"Mentari Indah Lestari
Anak 11 MIPA 2"

"Mentari--"
"Mentari... pemberi cahaya indah bagi seluruh penduduk bumi--"

"Heheh apaan si Lo lebay --"

"Ga lebay ah gue cuma ngomong jujur aja"

"Yayayay terserah Lo --"
"Ini gimana mau gue panggil apa? Albarid atau galih atau miswantara?

"Galih aja..." ucap dengan nada datar.

"Oke kak galihh"

"Jangan panggil gue kakak,kita cuma beda setahun aja,panggil nama aja"

"Okee galihh"

Setelah mereka lama bercerita diatas rooftop itu sampai mereka berdua lupa bahwa waktu pulang 1 jam lagi.

"1 jam lagi pulang nih Lo ga mau turun?"ucap Tari

"Nanti gue mau menikmati alam dan hembusan angin sore"

"Lo aja gih sana turun" suru Galih

"Males gue males belajar" dengan nada terkekeh pelan.

"Makasih ya gal udah nyadarin gue bahwa yang kayak gitu itu hal bodoh dan itu hanya bisikan bisikan iblis yang buat gue ngelakuin hal bodoh itu"

"Iya sama sama gue ga mau lihat Lo kenapa kenapa"

Tiba tiba pipi Tari bushing.
Jarang jarang Tari sedeg degan ini dengan orabg baru.

"Ya udah turun yok 10 menit lagi mau pulang" ajak galih

Tari hanya mengangguk seolah mengiyakan perkataan nya tadi.

"Gue kekalas ya, sampai ketemu besok, tapi kalo ketemu heheh" dengan nada terkekeh lumayan keras ucap Tari

"Ada Line?" Tanya Galih

"Ada"

"Apa id Lo"

"Ysz24"

"Okee, gue pulang dulu ya bay" dengan membalik tubuhnya tanpa mengatakan apa guna id Line Tari tadi.

Tari hanya menaikan bahunya seolah acuh tak acuh.

"Dasar anak aneh--" dengan senyuman tari.

Heii guyss Tari comeback lagi

Ada apa Tari dan Galih?

Cocokan Mentari Alang?

Mentari bintang?

Atau

Mentari Galih?

Tinggalkan jejak

Mentari  {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang