"mau tante ambilin yang lain ngak jen, yang ini kok kaya kekecilan"
"ngak usah tante, ini aja"
"hehehehe, tadi pas baru milih milih baju, tante inget keponakan tante yang dari thailand kalaw taun baru suka pada nginep disini, makanya bajunya sering ketingalan, kira kira seumuran kamu jen"
Jennie hanya menganguk angukan kepalanya lalu tersenyum ke arah bunda lim.
Bunda lim dan jennie keluar dari kamar, limario duduk di ruang santai sambil memejamkan matanya.
"heh limmm,, ayo jadi ke dokter engak". Kata bunda lim.
Lim membuka matanya.
Lim agak terkejut melihat jennie, terlihat dari ekspresi wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie yang ditatap lim mulai salah tingkah, jennie sesekali merapikan bajunya.
"bentar bun lim ambil sesuatu yang ketinglan". Lim lalu berlari ke dalam kamar.
"siap jeng, yaudah jeng aku ke sana yha". Bunda lim kembali memasukan hpnya ke dalam tas lalu mengeluarkan dua buah kunci.
"jen ini kunci mobil tante, sama ini kunci rumah cadangan nanti kamu kasih ke lim yha, tante ke tempat arisan biar naik taksi aja". Ucap bunda lim pada jennie.
"ngak usah tante, ini udah malem, tante ke tempat arisan pakai mobil aja, biar jennie sama lim yang naik taksi". Ucap jennie
"bener nih ngak papa, kamu itu baik banget jenn, bunda pengen punya anak perempuan kaya kamu". Ucap bunda lim sambil memeluk jennie.
"jennie juga pengen punya momy yang seperti tante". Jawab jennie sambil mempererat pelukannya ke bunda lim.
"yasudah, titip salam buat lim yha, tante udah telat".
"iya tante".
"loh mana bunda jenn". Tanya lim sambil menutup pintu kamarnya.
"baru aja pergi, bundamu tadi nitipin kunci rumah ke gue". Jawab jennie sambil menyodorkan kunci rumah pada lim.
"jenn, nih pakai ini". Ucap lim sambil menyodorkan salah satu jaket warna abu abu kepada jennie.
Jennie tersenyum sambil meraih jaket itu, lalu ia kenakan. Jaket abu abu itu memang kedodoran di badan jennie, tapi jennie sangat merasa nyaman.
