Part 3

2.6K 144 17
                                    

Limario pov

Aku suka kampusku di busan. Bangunannya luas dan gedung gedungnya sangat tinggi. Sepertinya tekadku sudah bulat, aku akan berkuliah disini untuk masuk ke jurusan desain dan arsitektur. Kuliahku dimulai 2 hari lagi, jadi hari ini aku hanya ingin jalan jalan melihat kampusku  sekalian mencari unit apartemen yang masih kosong.

Untuk saat ini mencari apartemen di busan yang tidak terlalu jauh dari kampus lumayan sulit, karena banyak mahasiswa yang sudah menyewanya jauh jauh hari.

Hanbin juga ikut ke busan bersamaku, tapi bukan untuk berkuliah melainkan ingin mengelola bisnis ayahnya yang baru saja ia bangun sendiri di busan. Soal kuliah, itu gampang katanya.

Manusia itu memang tidak bisa jauh jauh dariku, hebatnya ia akan datang ke busan setelah aku mendapat apartemen. Sunguh teman yang sangat membantu hahaha.

Ketika aku berjalan ke parkiran mobil  ponselku berdering, satu panggilan masuk dari jisoo.

"halo unnie, bagaimana di seoul?". Tanyaku memulai percakapan.






*****brughhh*****

Seseorang tidak sengaja menabrakku, dan sayangnya ponsel ku jatuh.

"akhhhh, maafkan aku aishhhh, aku terburu buru".

"owh, no problem". Jawabku, aku melihat wanita itu berjongkok untuk mengambil ponselku yang jatuh.

"akhhhhh, ponselmu...... Ponselmu pecah, aku minta maaf, aku akan menggantinya". Wanita itu menyodorkan ponselku dan meraih sesuatu didalam tasnya.

"tidak usah, aku tidak apa apa, aku bisa membelinya sendiri". Ucapku sehalus mungkin, sunguh memang aku sedikit jengkel, bukan masalah ponselku tapi isinya yang berharga. Tapi dia memang tidak sengaja.

"aku jadi merasa bersalah, biarkan aku menganti ponselmu yang rusak, pasti kamu sangat memerlukan ponsel saat ini, siapa yang bisa hidup semenit saja tanpa ponsel". Wanita itu benar.

Akupun tersenyum padanya,
"tidak terlalu penting, aku bisa memperbaikinya atau membeli yang baru, hanya saja aku menunggu panggilan dari beberapa agen yang menyewakan apartemen".

"kamu sedang mencari apartemen?, beruntung sekali. Aku akan menjual apartemenku karena aku akan pindah ke apartemen temanku. Jadi apa kamu tertarik untuk yaaa?? ". Wanita itu mengulurkan tangannya kepadaku, "aku chahee". Senyumnya manis, postur tubuhnya mengingatkanku pada jennie.

"sunguh?". Tanyaku girang, andaisaja wanita itu tidak menabrakku, mungkin aku harus susah susah untuk mencari apartemen lagi, "aku limario".

"iya, kamu bisa melihatnya dulu, aku takut jika apartemen itu bukan seleramu". Jawabnya sambil melirik ke setelanku. Hari ini aku memakai kemeja merk channel. Memangnya kenapa dengan merk? Ini hanya merk bahkan aku masih punya banyak dirumah.

"ohh, tentu saja aku sangat berterimakasih, disaat seperti sekarang kenapa aku harus memilih milih apartement untuk ku tinggali".

"okey". Wanita itu meraih sebuah kartu nama dari dalam dompetnya dan sebuah bolpoint. Lalu mulai menulis sesuatu di sebalik kartu itu.
"ini, alamat apartemennya, datanglah nanti malam jam 7,bagaimana?". Tawarnya, sembari tersenyum dan mengulurkan kartu itu padaku.

Ternyata apartemennya tak jauh dari kampus, hanya butuh waktu 10 menit saja dengan mengendari mobil.

"baiklah, terimakasih".

"tidak, seharusnya aku yang berterimakasih, dan maaf dengan ponselmu, aku masih tidak enak.... Emmmm bagaimana jika aku saja yang memperbaikinya, kita akan sering bertemu jika kamu jadi membeli apartemenku". Wanita ini benar, aku masih harus sibuk mempersiapkan semuanya, dan pasti aku tidak punya waktu untuk memperbaikinya.

Love JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang