46

545 23 3
                                    

luke merasa dibohongi

"i felt betrayed, and punching you is not a thing" ucap luke yang merasa sangat sedih sekarang

di dalam hatinya ia berdoa agar lolita cepat siuman

"cal i came this far to new york just to see my girl and now she's pregnant and the father of her child is you! i cant even think straight! is this even real?!" ucap luke sekarang kesal dan menepuk nepuk pipinya

"luke, it is what it is" ucap calum dan luke mengacak acak rambutnya

"GOD DAMN IT YOU SON OF A BITCH!" satu pukulan luke mendarat mulus di pipi calum

calum tidak membalas jika ia membalas akan terjadi keributan yang cukup bising di dalam ruangan ini

"get out luke" ucap lolita yang sekarang sudah siuman ia terbangun karna teriakan luke yang cukup berisik

"get out"

"no baby you didnt say that"

"i said get out!"

"no you didnt want me to leave you, say it baby say it"

"GET OUT LUKE!"

"AH FUCK YOU TWO! GO TO HELL YOU SICK PRICK!" teriak luke sembari menunjuk calum teriakannya menyita perhatian banyak orang

luke pun pergi keluar ruangan dan ia ingin mabuk sekarang juga

amarah dan kesedihan yang ia rasakan sudah berlebihan membuatnya ingin meluapkan semuanya

luke berada di ambang mati segan hidup tak mau

ia sangat tidak mempercayai fakta yang tertera jelas bahwa lolita hamil anak calum

bukan anaknya
dan ia merasa ini semua salahnya

ia berjalan keluar dari rumah sakit dan segera pergi ke kantornya di new york

yang ia butuhkan ialah ketenangan

ia pun memberhentikan taxi karna ia tidak tahu dimana handphonenya itu

" where to go sir?" tanya supir taxi yang bingung melihat luke yang sangat berantakan perawakannya

"10th street between 1st & avenue a"

"sure sir"

selama perjalanan luke memperhatikan jalanan manhattan ia memperhatikan orang orang yang sibuk berlalu lalang

sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan ia bukan menjadi ayah lagi melainkan menjadi kakek dari anaknya calum yang seharusnya keponakannya

sangat sulit dicerna dan cukup complicated

setelah lama overthinking akhirnya ia sampai juga di depan building kantornya itu

ia pun masuk dan karyawannya pun kaget dan segera berdiri menyapa luke

"noon mr hemmings"

"good afternoon mr hemmings"

luke hanya dapat menganggukan kepalanya saja

luke masuk ke lift dan menekan tombol 3 menuju keruangannya

luke pun masuk kedalam ruangannya

luke membanting dirinya di kursi
dan segera menuang whiskey ke gelas nya

tak lama ada yang mengetuk pintu ruangan luke

"come in"

hrd kantor luke pun muncul

"noon mr hemmings, kami sudah menerima banyak cv dan hari ini ada 1 orang yang sudah siap di interview apakah mr hemmings bersedia?"

"its not a good timing for me, but okay bring him up"

"maaf sir,yang satu ini assistant pribadi mr hemmings dan ia perempuan, pengalaman bekerja yang cukup bagus
dan saat ber kuliah ia menjadi assistant dosen sir"

"i see, bring her up then"

"baik mr"

setelah menunggu sekitar 5 menit

luke pun duduk di meja sembari memainkan pulpennya

masuklah seorang wanita yang umurnya yang tak jauh berbeda dari luke

kulitnya tan dan tidak terlalu tinggi , tingginya hampir sama dengan lolita tapi ia lebih pendek

"good afternoon mr hemmings" ucap perempuan itu dengan sopan luke memperhatikannya dari atas sampai bawah ia sangat rapih dan sangat sopan

manis batin luke berkata

"afternoon" here we go again luke being the boss

"take a seat please" ucap luke lagi dan perempuan itu duduk di kursi depan meja luke

luke pun duduk di kursinya menghadap ke perempuan ini

perempuan ini terlihat sangat gugup, bagaimana ia akan menjadi asisten pribadi ku kalau ia terlalu kaku begini
batin luke berbicara

"so tell me," jeda luke sambil melihat berkas perempuan ini, namanya sierra

"so tell me a little about your self, sierra?" luke pun melihat sierra dengan tatapan datarnya

karna sebenarnya tidak ada niatan untuk melakukan interview dikala sedang patah hati

tapi new york butuh karyawan

"my name is sierra deaton, i live in 110 street and im still living with my parents, iam half american half asian and i graduated from columbia"

"okay,what do you know about my company?"

"that it is originally from australia and handling stocks worldwide"

"good and why do you want this job?"

"im well pronounce at communicating with people and i love to be an assistant"

"okay sierra, why should i hire you?"

"i can communicate well, and iam here 24/7 if im your assitant and im very well with document and stuff"

"okay, you got in. tomorrow you'll be working for me as my own and as your deal you'll be working and helping me 24/7"

"sure mr hemmings"

"leave now"

sierra pun menganggukan kepalanya dan pergi keluar

"sierra deaton" ucap luke sambil membaca document nya sembari melihat foto nya

luke pun meneguk whiskey nya dan ia kembali memikirkan lolita

ia masih tidak percaya apa yang ia lewati hari ini begitu hebat

ia kembali ke new york untuk melihat wanitanya

seketika terlintas di pikiran luke

ia sangatlah fucked up
ia bahkan sudah lama tidak mendapat jatah dari arzaylea maupun lolita

he is sexually frustated

he is depressed too

the fact that arzaylea betrayed him and lolita too
he need someone who can satisfy him all the time
batinnya berkali kali mengumpat

fuck love
all i need is a touch

pikiran luke selalu tertuju kesana

"sierra,you're next"

sagey // luke hemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang