Di pagi yang cerah ini, Meyva sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Hari ini ia hanya sarapan dengan roti dan susu saja. Karena ia ingin berangkat lebih pagi. Hari ini pun wajah nya berbeda dengan kemarin yang lebih sering diam saja karena mood nya. Tapi sekarang, mood nya telah kembali dan ia akan berusaha lagi untuk mendapatkan Raffa.
Saat sampai di sekolah, ia berjalan di sepanjang koridor dengan senyuman yang menawan. Tentu saja itu menarik perhatian beberapa cowok yang ada di SMA nya itu. Tidak sedikit, tetapi cukup banyak, bahkan ada yang dari kelas 10,11,dan 12. Tapi semua itu ia abaikan, yang dia inginkan hanyalah Raffa. Cowok yang telah membuat nya jatuh cinta pada cowok itu.
Saat sampai di depan kelas nya. Sahabat-sahabat Meyva langsung menoleh ke arah nya, dan seketika itu, sahabat Meyva yang tadi nya sedang bercanda ria, tiba-tiba menjadi diam dan menatap Meyva aneh. Meyva berjalan mendekati mereka dengan senyuman yang terpampang jelas.
Menyadari akan hal yang aneh dengan kedua sahabat nya itu, Meyva mengerutkan kening nya karena bingung dengan sikap sahabat nya ini.
"Lo pada kenapa dah? Kok ngeliatin gw nya gitu banget sih? ,tanya Meyva dan juga senyuman yang tercetak di bibir nya sedari tadi.
"Ini beneran lo? ",tanya Raifa dengan tatapan aneh.
"Yaiyalah, masa setan.",Ucap Meyva.
"Kok lo tiba-tiba aneh gini sih? Lo lagi ga sakit kan? ",tanya Veris sambil menempelkan telapak tangan kanan nya di dahi Meyva. Meyva pun langsung menepis nya karena sikap aneh kedua sahabat itu yang entah kenapa.
"Ih lo apa-apaan sih. Gw kagak kenapa-kenapa, dan gw juga gak sakit. Lo berdua kok aneh gitu sih? ",ucap Meyva sudah dibuat kebingungan.
"Harusnya lo tuh yang aneh. Kemarin lo tiba-tiba jadi badmood gitu, diem terus. Pulang juga duluan. Kita tanya malah bilang nya gak ada apa-apa, nah sekarang malah gini? Senyum-senyum sendiri ga jelas. ",ucap Veris panjang lebar.
"E-e––,ya gpp. Kemarin gw tiba-tiba badmood aja gitu, sekarang udah nggak. ",ucap Meyva dengan senyum nya.
Kedua sahabat nya itu hanya menggeleng-gelengkan kepala nya dengan sikap Meyva yang aneh ini.
🍭
Pulang sekolah pun tiba, Meyva sedang membereskan barang-barang nya, begitu juga kedua sahabat nya. Kini yang masih di dalam kelas hanya Meyva dan sahabat nya.
"Gais, gw duluan ya. Ojek nya udah dateng",ucap Raifa sambil menggendong tas nya di kedua bahu nya.
"Oke",ucap Meyva dan Veris. Lalu Raifa pun keluar dari kelas.
"Va, Lo langsung pulang? ",tanya Veris yang sudah selesai membereskan barang-barang nya, begitu juga dengan Meyva.
Meyva menoleh ke arah Veris "Ngga, mau ke rooftop dulu gw. Refleks in diri ",ucap Meyva
"Beh, paling juga pengen ketemu Rafa ",ucap Veris sambil menoyorkan bibir nya. Sedangkan Meyva hanya menyengir dan menunjukkan jari telunjuk dan tengah nya.
"Hehee, yaudah gw duluan ya. Babay Veris qoh zheyeng",ucap Meyva sambil cekikikan dan langsung meninggalkan Veris sendiri.
"Dasar bucin, sakit hati baru tau rasa ",Ucap Veris sambil menggeleng-gelengkan kepala nya.
Meyva berjalan santai menuju rooftop sendiri. Ia berencana untuk meriflekskan diri sebentar untuk menghilangkan penat yang ada di otak nya akibat mengerjakan ulangan Matematika yang susah nya kebangetan. Ya, Meyva memang benci dan tidak suka dengan Matematika dari dulu. Menurut nya, Matematika hanya membuat kepala pusing akibat rumus-rumus nya yang ribet dan bikin bingung.
Meyva sudah sampai di Rooftop, ia langsung menuju ke sebuah kursi panjang di tepi rooftop dan menaruh tas nya di pinggir. Lalu ia memejamkan mata nya sebentar sambil mendongakan kepala nya ke atas.
Ia tidak menyadari bahwa ada yang memperhatikan nya sedari tadi dengan raut datar dan dingin.
"Ngapain lo disini? Minggir,gw mau tidur. ",ucap seseorang dengan nada dingin dan raut datar yang membuat Meyva membuka mata nya dan menoleh ke sumber suara tersebut.
Saat melihat orang tersebut, mata nya langsung berbinar. Ya, orang itu adalah Rafa.
"E-eh Rafa. Em,gw lagi duduk doang kok disini. Cuma mau istirahat, capek ",ucap Meyva gugup.
"Istirahat di rumah, bukan disini. ",ucap Rafa datar.
"Ih suka-suka gw dong. Terus li mau ngapain disini? ",tanya Meyva yang kesal dengan Rafa yang terlalu dingin.
"Kepo banget sih",ketus Rafa lalu mendudukkan diri nya sambil memejamkan mata nya.
"Raf, anterin gw pulang dong. Boleh yaaaa ",ucap Meyva memelas sambil memegang lengan kiri Rafa.
"Gak",ucap Rafa singkat.
"Jahat lo! ",kata Meyva kesal sambil mengerucutkan bibir nya.
"Berisik. Gw mau tidur. Kalo mau pulang, sendiri bisa kan? Udah gede masih minta nganterin pulang, dasar manja. ",ketus Rafa sambil tetap memejamkan mata nya.
Sedangkan Meyva yang mendengar langsung tertohok dan melepaskan tangan nya yang memegang lengan Rafa.
Mood Meyva kembali dirusak oleh Rafa. Seperti nya Rafa sangat suka sekali membuat mood nya rusak, pikir Meyva. Lalu berjalan untuk pulang dan mencari angkot, karena ia tidak membawa HP nya yang ketinggalan.
Rafa tetap acuh dan tidak mempedulikan Meyva sama sekali.
"Dasar Es Batu! Ga bisa apa ya es nya dicairin dikit. Kulkas aja gak sedingin dia. Dasar kembaran pinguin, suka nya yang dingin,lama-lama gw lempar aja dia ke kutub selatan biar jadi beku sekalian",gerutu Meyva kesal dalam hati nya.
🍭
Sorry kalau part ini pendek banget yaa. Jujur aku lagi gak ada ide nih wkwk.
Jangan lupa di vote nya ya guys, dan kalau misalnya ada kata-kata yang salah bantu perbaikin aja yaa dengan cara comment;)
~ Happy Reading ~
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE STORY [ON GOING]
Teen FictionAdyla Meyva Frezlyn.Seorang cewek yang terkenal cantik dan ceria.Dipanggil Meyva.Ia juga disukai banyak cowok, tetapi dia hanya mencintai 1 cowok yang tidak mau menerima nya. Raffa Arlando Girdantara.Seorang most wanted di SMA Pelita Bangsa, namun...