5. Bingung

16 6 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Meyva sudah menunggu 2 jam di halte untuk menaik angkot tetapi sampai detik ini pun angkot sama tidak lewat. Ia sudah lelah, sekolah pun sudah sepi. Baterai HP nya sudah habis dan ia terpaksa naik angkot. Rintik-rintik hujan mulai membasahi tanah. Meyva bingung pulang naik apa, masa harus hujan-hujan an? Pikir nya.

"Duh, hujan nya mulai gede lagi ",gumam Meyva sedih. Ia tidak tau harus pulang naik apa karena hujan yang mulai deras.

"Gak ada cara lain selain nerobos, daripada mama khawatir nanti. " ,lalu Meyva pun berdiri dan mulai berjalan di trotoar dengan hujan-hujan an. Pakaian nya pun kini mulai basah kuyup. Untung nya tas berwarna merah tua milik Meyva anti air, sehingga buku-buku yang berada di dalam tas nya tidak kena air.

Tubuh Meyva mulai kedinginan, kedua tangan nya ia pegang dan bibir nya mulai bergetar akibat dingin dan hujan yang semakin deras.

"Tuhan, aku mohon siapapun dia dan siapapun orang agar bisa menolongku dan membawa ku pulang ke rumah" Batin Meyva.

Tak lama, ada suara klakson mobil, dan Meyva menyadari hal itu. Saat Meyva ingin melihat, mobil itu sudah berada tepat di sampingnya. Dahi Meyva pun mengerut.

"Kok kayak familiar ya mobil nya? "Batin Meyva yang bingung. Ketika kaca mobil nya di buka, betapa terkejut nya ia karna pemilik mobil itu adalah Rafa yang sedang melihat ke arah nya dengan muka datar nya.

"Raffa? ",ucap Meyva dengan kedua alis yang bertautan.

"Masuk",ucap Raffa datar dan singkat.

"H-hah? "

"Masuk ",ulang Rafa lagi namun lebih dingin.

"Serius boleh? Tapi badan gw basah, nanti mobil lo kotor",ujar Meyva yang sedikit ragu menerima tawaran Raffa, namun disisi lain, ia juga senang dengan Raffa yang perhatian dengan nya.

"Gw bilang masuk ya masuk. Kalo gamau yaudah, gw jalan.",ucap Raffa yang segers menyalakan mesin mobil nya,namun tertahan oleh Meyva yang segera masuk ke mobil.

"Eh jangan, yaudah gw ikut. ",ucap Meyva.

Lalu mobil Raffa pun berjalan,dan suasana di sepanjang jalan pun hening. Tak ada yang mau membuka percakapan, kedua nya sibuk dengan pikiran masing-masing. Saat Raffa menoleh ke samping, ia melihat Meyva dengan kondisi yang tidak memungkin kan. Seluruh tubuh nya yang basah terkena hujan, serta bibir nya yang bergetar karena menahan dingin. Raffa yang melihat nya pun merasa iba. Ia pinggirkan mobil nya ke tepi jalan dan mengambil sweater berwana hitam milik nya yang berada di kursi belakang lalu diberikan nya kepada Meyva.

"Pake",ucap Raffa sambil menyodorkan sweater milik nya.

Meyva pun mendongak. Sebelah alis nya menaik dan menatap Raffa yang bingung dengan perbuatan Raffa itu. Raffa yang mengerti pun langsung menjawab.

"Pake. Lo kedinginan, kalo dipaksain bisa sakit. "

Meyva pun mengambil sweater milik Raffa dan segera memakai nya. Percayalah, saat ini Meyva sedang menetralkan jantung nya yang berdegup kencang akibat perbuatan Rafa barusan.

"Thanks ya ",ucap Meyva ketika sudah memakai sweater nya.

"Hm. Gw pinjemin sweater bukan karena gw peduli dan perhatian sama lo. Tapi gw cuma kasian sama lo",ucap Raffa dingin dan setelah itu menyalakan mesin mobil nya lagi dan menuju rumah Meyva.

Meyva yang mendengar itu pun langsung melemas seketika akibat perkataan Raffa barusan yang kembali membuat mood Meyva rusak dan kembali menunduk.

"I-iya",ucap Meyva tak semangat.

MY LOVE STORY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang