10. Labrak

22 5 0
                                    

Meyva sedang berjalan santai di koridor, ia berjalan santai melewati kelas demi kelas. Saat sampai di dekat tangga, tak sengaja Meyva melihat Raffa yang juga baru datang, ia langsung mendekati nya.

" Hai Raf! " ,sapa Meyva sambil tersenyum.

Raffa yang mendengar pun menoleh ke belakang, ia melihat Meyva yang sudah berdiri tepat di samping nya. Ia hanya melirik nya malas lalu berjalan menaiki tangga lagi.

" Yah kacang " ,gerutu Meyva lalu mengejar Raffa.

Tanpa ia sadari, sedari tadi ada yang melihatnya dengan penuh benci dan kesal.

" Gw harus kasih pelajaran sama dia."  ujar seseorang dengan sinis yang berada di balik pintu toilet.

" Kasih pelajaran apaan nih Sil ? " ,ujar salah satu teman Sisil.

Ya, orang itu adalah Sisil,Sisillia Rosy. Anak kelas XII 2 Ipa yang sejak Raffa masuk SMA, ia sudah menyukainya. Namun Raffa hanya menyuekki nua dan menolak Sisil. Ia adalah kakak kelas yang terkenal galak dan suka membully, baik teman seangkatan nya maupun adek kelas. Terlebih lagi jika ada yang mendekati Raffa.

" Liat aja nanti. " ,ujar  Sisil kepada teman-temannya sambil tersenyum sinis. Ia pun langsung meninggalkan teman-temannya. Dan teman-teman nya pun langsung mengejar nya.

                                  🍭

Kring~Kring~Kring~

Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid pun langsung bergegas pergi keluar, entah ada yang ke kantin, toilet, ataupun ke perpustakaan.

" Akhirnya... Selesai juga tuh pelajaran Pa Budi. " ,ujar Veris sedikit teriak.

Pa Budi adalah guru Matematika. Ia terkenal sebagai guru killer di SMA Pelita Bangsa.

" Iyaaa " ,ujar Raifa lega.

" Gais, gw gak ke kantin ya. Mau ke toilet, lo berdua ke kantin duluan aja nanti gw nyusul. " ,ujar Meyva lalu pergi ke toilet.

Tanpa ia sadari,ada yang mengikutinya dari kelas nya sendiri.

Meyva pun masuk ke salah satu bilik toilet, lalu setelah keluar. Ia melihat di depan wastafel terdapat Sisil dkk. Meyva pun hanya melirik nya saja tanpa peduli dan langsung bergegas keluar toilet, namun baru 2 langkah, tangan Meyva langsung ditahan.

" Eitss, mau ke mana lo? " ,ujar Sisil sinis sambil mencengkeram tangan Meyva.

" Lepas! Gw mau keluar. " ,sentak Meyva langsung menarik tangannya.

" Hahaha, lo mau keluar ? Ga semudah itu dasar murahan! " , bentak Sisil.

" Cih, murahan? Maksud lo apa hah?! " , bentak Meyva lagi tak kalah kencang.

" Haha, lo belum nyadar? Harusnya lo sadar dong. Lo ngapain ha dekat-dekat sama Raffa?! Inget, Raffa itu punya gw!! Gaada yang boleh deketin Raffa selain gw! Ngerti lo!? ,jadi lo gak usah deket-deket sama Raffa! " ,bentak Sisil yang sudah emosi.

" Ck, lo siapa ngatur-ngatur gw sampe ga bolehin deketin Raffa? Emang lo pacar nya? Wkwk, boro-boro jadi pacar, diterima aja ngga sama Raffa "  ujar Meyva sinis dan santai.

Sisil pun tambah terbawa emosi,ia mulai geram dengan adik kelas nya ini yang terlalu berani menurutnya.

" Berani juga lo ya sama gw, lo itu dekel jadi gausah sok-sok berani sama gw! Gw kakak kelas lo jadi lo ga berhak bantah gw!  " bentak Sisil.

" Ngapain gw harus takut sama kakel yang ga punya otak dan bisa nya ngatain orang murahan,padahal diri lo sendiri aja kayak gitu. " ,ujar Meyva sinis dan dingin.

MY LOVE STORY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang