6. Khawatir

17 5 0
                                    

" Lo mau ngapain gw hah? " ,tanya Meyva sekuat mungkin menghindar.

" Haha, you know lah. Gw pegang ini buat apa. " ,ucap Sisil sinis.

" Cegat dia " ,ujar Sisil. Lalu kedua teman itu pun mencegat Meyva ke pojok dan menahan tangan nya.

" Lo mau ngapain gw? Please gw lagi ga mood buat ribut sama lo " ,ujar Meyva

" Lo pikir gw peduli? Hahaha" ,lalu setelah itu Sisil langsung menyiram Meyva dengan air di ember itu. Sekarang semua tubuh dan seragam Meyva basah.

" Hahaha, emang enak. MAKANYA GW BILANG JAUHIN RAFFA YA JAUHIN, DASAR MURAHAN! " ujar yang akan menampar Meyva namun sesaat ada yang mencegah nya. Saat ia ingin memberontak dan melihat ke belakang, ia langsung diam dan menegang. Ia tidak habis pikir bahwa dia mendengar nya.

" Kalau lo ada masalah sama gw bilang ke gw langsung gausah pake marah-marah ke orang lain. " ,ujar Raffa dingin dan ketus.

" Raf-Raffa, it-itu ga bener gw bisa jel- " ,ucapan Sisil terpotong

" Cih, mau ngejelasin? Percuma gw juga udah denger semuanya. " ,ucap Raffa sinis.

" Sekarang lo semua pergi dari sini atau lo pada akan berurusan sama gw ", Sisil dan teman-teman nya pun langsung pergi dari toilet. Sekarang yang ada di dalam toilet itu hanya lah Meyva dan Rafa.

Raffa yang melihat kondisi Meyva seketika ia menjadi khawatir dan sangat takut. Ia mendongakkan wajah Meyva. Dan kemudian menempelkan punggung tangan nya ke dahi Meyva.

Betapa terkejut nya ia saat merasakan dahi Meyva yang sangat panas dan tubuh Meyva yang dingin dan wajah Meyva yang sangat pucat.

" Va, Va lo kenapa kok bisa panas gini sih cuma kena air doang. " ,ujar Rafa yang sedikit panik.

" Sa-sakiit " ,ujar Meyva parau yang memegang kepala nya. Lalu 2 detik kemudian tubuh Meyva pun ambruk mengenai badan Rafa. Meyva pingsan.

" Astaga Va lo kok malah pingsan sih?! " ,ujar Raffa yang sekarang sudah panik. Tidak ada cara selain menggendong Meyva ke UKS.

Meyva saat ini telah berbaring di brankar UKS. Ia sudah diganti pakaian nya oleh Veris tadi. Dan sekarang ia sedang di kompres oleh Rafa. Entah kenapa Raffa tiba-tiba khawatir dengan Meyva dan menyuruh kedua teman Meyva pergi.

" Engg-nghh" ,parau Meyva yang tiba-tiba bangun.

" Lo udah bangun? " ,tanya Raffa.

" Ehm, gw kok di UKS? ",tanya Meyva yang masih sedikit pusing.

" Tadi lo abis diguyur sama Sisil, gw bawa kesini gara-gara lo tadi tiba-tiba pingsan. " ,ujar Rafa.

"Ohh, thanks"

"Hm"

" Lo pulang sama siapa ",tanya Raffa.

" Gak tau, naik ojol mungkin. ",ujar Meyva pelan yang badan nya masih lemas.

" Pulang bareng gw. ",ujar Rafa singkat.

" Hah ?",Ucap Meyva tak mengerti.

" Lo udah denger kan tadi? Jadi ga perlu gw ulang ",ujar Rafa dingin.

Meyva hanya mengangguk, dalam hati ia sangat senang akan di antar pulang oleh Raffa tanpa ia suruh.

" Gw ke kelas, lo disini aja sampe pulang. " ,ujar Raffa yang ingin pergi namun tertahan.

" Kok gw disini sampe pulang? Kenapa gak ke kelas aja? ",tanya Meyva.

" Lo mau pingsan lagi dengan kondisi lo yang kayak gini? ",ujar Raffa dingin lalu langsung pergi dari sana. Meyva hanya diam dan kembali menidurkan diri nya yang masih agak lemas.

                                  🍭

" Meyva lo gpp kan? Lo pulang sama siapa? ",tanya Raifa.

" Gw gpp kok, gw dianter Raffa ntar. ",ujar Meyva.

" Astaga lo diantar Kak Raffa lagi? Wah sepertinya ada tanda-tanda nihh yee. ",ujar Veris sambil menaik turunkan alis nya.

" Apasi lo geer kwkwk",ujar Meyva

Sekarang ketiga nya berada di UKS, bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

" Yaudah deh Va kita balik dulu ya. Bye Va selamat berjuang muahh" ,ujar Raifa lebay.

" Iya Vava sayank selamat bertemu dengan Bebeb Raffa, Bubayy " ,ujar Veris lebay dan keduanya meninggalkan Meyva sekarang. Meyva yang melihatnya hanya menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepala nya yang melihat tingah kedua temannya itu.

Tak lama kemudia datanglah Raffa. Yang sedari tadi Meyva tunggu. Meyva pun tersenyum kepada nya dan hanya dibalas muka datar oleh Raffa.

" Ayo pulang " ,ujar Raffa singkat.

" Tunggu, gw ga kuat jalan. " ,ujar Meyva.

" Terus buat apa kaki lo digunain? ",tanya Rafa dingin.

" Badan gw masih lemes banget, gw ga kuat. " ,ujar Meyva memelas.

Raffa menaikkan satu alis nya, " Terus? "

" Gendong " ,ujar Meyva sambil menyengir.

" Gak " ,ujar Raffa lalu membalikkan badan nya, lalu sedetik kemudian Meyva menahan nya.

" Please Raf " ,ujar Meyva.

" Dasar manja,cepet naik. " ,ujar Raffa yang berjongkok.

Meyva pun tersenyum, dan langsung naik ke atas punggung kekar Raffa.

Mereka berdua pun menuju parkiran.
Sesampai nya disana Raffa langsung menurunkan Meyva.

" Makasi Raf " ,ujar Meyva yang sedari tadi tidak berhenti senyum.

" Hm",ujar Raffa singkat.

" Thanks Ya Raf, bye hati-hati. " ,Ujar Meyva yang sudah turun dari mobil.

Raffa hanya melirik nya sebentar dan tidak membalas ucapan Meyva, ia langsung pergi dari sana sampai tidak terlihat lagi oleh Meyva.

Meyva tersenyum,tetapi ia ada rasa sedikit sedih karena Raffa mengabaikan ucapan nya dan malah pergi. Tapi Meyva tetap bersyukur karna Raffa sudah mengantar nya pulang.


                                  🍭

Maaf yaa part ini pendek bangettt :(
Part nya juga acak2 an dari sana nya,maaf ya kalau baca nya jadi gak nyaman gitu.

1 kata buat part ini?

Happy Reading Guysss^^

MY LOVE STORY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang