Ae.pov
"aku tak melakukanya ae" pete menggenggam tanganku. Tatapanku lekat menatap air matanya yang mengalir deras. Entah mengapa ada sebuah rasa yang kerap kali tak bisa kudefinisikan itu datang kepadaku. aku merasakan sesak setiap kali melihat pete menangis.
Aku menepis tangan pete kasar " kau pikir aku percaya? "
Dia menundukan kepalanya. Meremas ujung baju, Pete dengan lirih berucap "aku tau kau tidak akan percaya padaku"
Ada rasa ngilu menyelusup kehatiku saat ia berujar seperti itu. Suara lirih dan tangis nya yang hampir terisak membuatku tak bisa menahan gejolak yang ada didadaku. Aku menoleh pada chompoo, dia masih menangis memegang tangannya yang terluka. Lalu pandanganku jatuh lagi pada pete. Siapa yang benar? Chompoo tak mungkin berbohong padaku. Lagi pula untuk apa dia bersandiwara seperti ini dan berbohong padaku? Aku tak menemukan alasan apapun jika chompoo berbohong seperti ini.
Tapi pete, dia bisa saja melakukan hal seperti itu pada chompoo karena melampiaskan amarahnya padaku. Benarkan?
Aku membawa chompoo pergi, tak membiarkan perasaan aneh yang sejak tadi hinggap didadaku mempengaruhiku. Walaupun samar samar, aku masih mendengar pete menangis terisak dibelakangku. Aku berusaha tak memedulikannya.
Di sofa tamu, aku mengobati tangan chompoo yang terluka dengan obat merah. Ringisan beberapa kali keluar dari bibirnya. " sakit ya? " tanya ku lembut melihat dia tampak begitu kesakitan. Chompoo mengangguk.
"tiup~" rengeknya manja padaku. Chompoo mendekatkan jarinya kebibirku. Aku terkekeh pelan lalu memegang tangannya dan meniup jarinya pelan.
"apa masih sakit? " tanyaku
Chompoo menggeleng cepat. Sebuah senyum mengembang diwajahnya. Melihatnya tersenyum aku cukup lega.
"apa pete sering mengganggumu? "
Chompoo terdiam beberapa lama saat mendengar pertanyaanku.
Lalu tak lama chompoo kembali menggeleng. " hanya baru kali ini. Tapi... Phi jangan memarahi phi pete na. Chompoo tidak tega kalau phi memarahi phi pete seperti itu. Ini salah chompoo juga karena tidak bisa bekerja dengan benar. Jika saja chompoo melakukannya dengan benar, chompoo tidak akan terluka seperti ini" chompoo menunduk. Wajahnya tampak menyesal. Yatuhan lihat lah betapa mulia hati chompoo. Walaupun sudah dijahati seperti ini, tapi dia tetap memikirkan bagaimana perasaaan pete dan menyuruh aku supaya tidak memarahi pete.
Sebenarnya aku sedikit tak percaya pete akan melakukannya. Padahal dia bukan tipe orang yang akan berlaku seburuk ini.
Aku mengusap kepala chompoo lembut. " bukan salahmu, dia yang salah. Tidak seharusnya dia memperlakukan kamu seperti itu. "
"mungkin phi pete jahat pada chompoo karena cemburu? "
Aku tertawa kecil, cemburu? Huh mana mungkin.
"jika dia menyukai phi, mungkin dia akan cemburu. Tapi pete.. Dia tidak menyukai phi"
"phi pete menikahi phi hanya karena bayinya? "
Aku terdiam cukup lama, pertanyaan chompoo membuat hatiku sakit. Aku tersenyum simpul, " ya " jawabku pelan.
Aneh sekali, kenapa tiba tiba aku merasa sedih?
"Sudah malam, phi akan antar pulang na? "
"khab phi ae ~"
*****
Setelah mengantar chompoo pulang aku tak langsung kembali ke apartemen. Melainkan singgah di bar yang biasa kukunjungi. Bar ini tak pernah sepi, selalu dipenuhi lautan manusia yang berjoget ria dilantai dansa. Dan tentu saja musik yang keras tak pernah absen darinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Hate
ФанфикBagaimana jadinya jika pete tiba tiba didiagnosa hamil oleh dokter, Padahal itu tidak seharusnya terjadi padanya. ? Pete harus menikah dengan ae yang notabenenya ayah dari bayi yang dikandungnya. Namun pernikahannya tidak berjalan mulus, pete haru...