"anda positif hamil tuan"
Kau tau apa apa yang kurasakan saat aku mendengar kalimat tak masuk akal itu? Rasanya duniaku baru saja runtuh. Seolah ada bunyi petir yang besar baru saja menyambar didekat telingaku. Suaranya begitu memekakan. Membuat duniaku serasa hening.
Didepanku, seseorang yang menggunakan jubah dokter itu terus saja berbicara padaku. Namun, aku tak mendengarnya sedikitpun. Duniaku tiba tiba berdengung dan .... Gelap.
*****
Aku membuka mataku perlahan lalu mengerjap beberapa kali. Pandanganku mengabur. Namun setelah beberapa saat, aku bisa melihat dengan jelas.
Aroma obat yang pekat dan genggaman hangat seseorang membuatku sadar, ahh ternyata aku berada dirumah sakit.
"ibu.. " lirihku pelan. Tenggorokanku rasanya kering sekali. Wanita paruh baya yang berada disampingku itu terbangun dari tidurnya. Ia mengangkat kepalanya.
"pete... Sayang.. Sudah bangun? Pete baik baik saja? " histerisnya saat melihatku sudah siuman. Aku mengangguk singkat. Menatapnya dengan wajah sendu. Ibuku, matanya sembab. Sebenarnya sudah berapa lama ibu menangis?.
"aku haus" ibu mengangguk, dengan sigap ia mengambilkan segelas air dan membantuku untuk meneguk beberapa teguk air itu.
"syukurlah, ibu sangat cemas" aku memejamkan mataku saat ia membelai kepalaku. Rasanya sangat menenangkan.
"ibu,aku bermimpi"
"hum? "
"didalam mimpiku, seorang dokter mengatakan aku hamil. Hahaha aneh bukan? " aku tertawa kecil.
Namun segera tawaku hilang. Saat melihat wajah ibuku yang tercekat. Wajahnya tiba tiba memucat.
"ibu.. " panggilku lagi. Aku menarik tangannya. Dan menggenggam tangan ibu dengan kedua tanganku.
Berharap ibu akan berkata bahwa itu mimpi atau tertawa mengikuti leluconku .
Ibu memalingkan wajahnya . Samar samar, aku bisa mendengar ibu terisak.
"bu... Itu hanya mimpikan? Benar kan ?" tanyaku , suaraku terdengar bergetar. Jantungku bergemuruh hanya karena menunggu jawaban dari ibu.
"kumohon... Katakan itu hanya mimpi padaku" lirihku. Air mata jatuh membasahi pipiku. Ibu menoleh, menggapus air mata yang sejak tadi sudah mengalir deras.
Ia menatapku lekat , seolah memberi kekuatan padaku. Namun aku tau seberapa rapuh hati ibu sekarang. Ibuku itu ... Sedang berpura pura kuat.
"semua akan baik baik saja, percaya pada ibu na"
Aku terdiam, menatapnya dengan wajah tak percaya.
"aku....hamil? " gumamku.
"hahaha ibu bercanda kan? Ini bukan hari ulang tahunku. Jangan bercanda seperti ini bu. Ini tidak lucu" ujarku masih tak ingin mempercayai semua kenyataan pahit ini .
Ibu mengusap wajahku. "putra ibu kuat, pete pasti bisa menghadapi ini na" ujarnya mengangguk angguk dengan wajah sendu.
"kenapa wajah ibu seperti itu? Jika ibu seperti ini. Apa yang harus kulakukan? " aku mulai menangis terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Hate
Fiksi PenggemarBagaimana jadinya jika pete tiba tiba didiagnosa hamil oleh dokter, Padahal itu tidak seharusnya terjadi padanya. ? Pete harus menikah dengan ae yang notabenenya ayah dari bayi yang dikandungnya. Namun pernikahannya tidak berjalan mulus, pete haru...