AEPETE #008

3.7K 410 107
                                        

Pete.Pov

Ae diam...

Dirumah sakit,  hingga diperjalanan pulang pun ae tak mengeluarkan sepatah katapun padaku. Wajahnya terlihat kesal,  kedua alis tebalnya bertautan. Dan sepasang mata tajam itu terlihat fokus menatap jalanan.

Jantungku berdetak kencang.  Yang hanya bisa aku lakukan hanya diam dan berharap agar ae tak membentakku. Ini salahku,  seharusnya aku lebih hati hati dan tak perlu merepotkan ae sehingga ia tak harus menjemputku dirumah sakit .

Ah yatuhan, ini menyiksaku!  P'pond kenapa kau menelfon ae dan membuatnya datang untuk menjemputku!

" Diam ditempatmu " suara dingin ae menyadarkanku dari kegelisahan.  Kami baru saja tiba didepan gedung apartemen.
Ae turun dari mobil,  dan membukakan pintu mobil untukku. Tunggu Apa?! Ae membukakan pintu,  untukku? .

Apa aku baru saja bermimpi?

Jantungku berdetak kencang ketika ae memegang tanganku dan memapahku berjalan . Dipikirkan bagaimanapun juga, ini tidak terasa seperti kenyataan.

Aku melirik ae sesekali.  Rasa gugup menjalar menggerogoti tubuhku.

" Bisakah kau berhenti menatapku dan perhatikan saja langkahmu? "

"ah maaf"

Suaranya dingin dan wajahnya masih terlihat sangat kesal.  Tapi ae memperlakukanku dengan lembut.  Tangannya memegangku agar tidak terjatuh.  Ia memperlambat jalannya dan dengan sabar memapahku karena tau kakiku sedikit terluka. Terkadang ae membuatku bingung dan bertanya tanya akan sikapnya padaku.

Bahkan setibanya diapartemen dia membawaku kekamar dan mendudukkanku diatas kasur.

"Istirahatlah untuk hari ini.  Dokter bilang kau harus banyak istirahat"

Lihat,  bagaimana hatiku tidak akan luluh jika dia tiba tiba seperti ini. 

" errr maafkan aku "  aku tau aku harusnya diam saja agar tak membuat ae marah.  Tapi aku merasa aku harus meminta maaf padanya.

Ae hanya diam menatapku. " Apa ae marah padaku? "

" Apa kau masih perlu bertanya? "

"ae marah rupanya.. " aku menundukan kepalaku.  Bagaimana ae tidak akan marah jika aku menyusahkannya seperti ini dan membuat ae terpaksa harus meninggalkan kantor.  Padahal aku tau,  ae pasti sangat sibuk sekali dengan pekerjaannya.

" Lain kali tidak bisakah kau berhati hati? "  suara ae melembut dan terdengar pelan.

" ngh? "

"kau sedang hamil,  kenapa kau membuat dirimu terluka seperti ini? "

" Bersyukur tidak terjadi hal yang serius. Karena kelalaianmu, Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada bayimu?  Tidak! Maksudku bukan hanya bayimu,  tapi bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padamu?  Apa kau tidak berpikir? "

Aku terdiam, bukan karena ucapan ae benar.  Tapi karena ini pertama kalinya ae mengkhawatirkanku.  Apa yang salah denganku?  Rasanya ingin menangis.  Kenapa aku terlalu emosional ?

Love And HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang