" Saya menawarkan kerja sama. Mari bekerja sama dengan perusahaan saya! "
" A, Apa?!! "
Melihat kedatangannya saja ae sudah terkejut apalagi mendengar bahwa laki laki yang usianya terpaut 2 tahun dari ae itu menawarkan kerja sama dengan perusahaannya. Apa ae tidak salah dengar? Ia bertanya tanya akan hal itu.
Pond Surat, sebenarnya apa yang dia pikirkan ketika menawarkan kerja sama dengan perusahaan ae? Sebagai pebisnis di bidang yang sama, dia tentu tau bahwa resikonya sangat besar jika menjalin kerja sama dengan perusahaan yang sudah diujung tanduk. Perusahaan ae benar benar berantakan. Hanya ada tersisa 2 pilihan jika ae tak juga mendapatkan investor. Ia harus menjual perusahaannya atau kemungkinan paling buruk adalah mengalami kebangkrutan.
Ditengah keterkejutannya. Pintu diketuk, sekretarisnya masuk dengan membawa dua cangkir kopi. Setelah meletakkan 2 cangkir kopi itu diatas meja, kenya undur diri dari ruangan direkturnya.
" apa anda sedang bercanda dengan saya? Anda tau resikonya sangat besar jika menjalin kerjasama dengan perusahaan saya"
Pond tersenyum tipis. " Benar, tapi saya tidak pernah bercanda mengenai bisnis. Saya datang dengan mempertaruhkan perusahaan saya. Dan juga karena saya melihat peluang. Resikonya memang besar, tapi keuntungannya juga besar . Saya tau anda orang yang kompeten, karena itu saya datang mengajak anda bekerja sama. "
Ae tertegun, raut wajahnya Mengisyaratkan bahwa laki laki tampan itu tengah ragu. Tidak! bukan karena ini penawaran yang merugikan, tapi justru ini sangat menguntungkan perusahaannya yang sedang kesulitan. Masalahnya, ini sangat berbahaya bagi perusahaan pond. Jika mereka salah langkah, ae bisa bisa membawa perusahaan pond ikut jatuh. Dan semakin banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya jika 2 perusahaan besar diambang kebangkrutan.
" Hanya pikirkan puluhan karyawan jika jika perusahaan anda bangkrut. " pond berujar untuk membuat ae yakin dengan ucapannya.
" Sebenarnya kenapa anda melakukan ini? Maksud saya, kenapa anda mau mengambil resiko besar dengan bekerja sama dengan perusahaan saya? Bahkan jika anda tidak berkerja dengan saya pun anda masih meraup keuntungan yang luar biasa pada perusahaan anda jika bekerja sama dengan perusahaan lain yang lebih stabil. Kenapa harus perusahaan saya dan mengambil resiko yang besar? " ae bertanya dengan raut wajah kebingungan.
Pond tak langsung menjawab. Laki laki tampan itu dengan wajah tenang mengambil secangkir kopi didepannya. Ia meniup pelan dan menyesap kopi panas itu lalu kembali meletakkannya keatas meja.
Lalu dengan tenang berujar " Jika di sudut pandang pebisnis, saya melihat peluang. Tapi jika disudut pandang sebagai orang yang berutang budi pada anda. Saya melihat kesempatan "
Ae mengernyitkan keningnya " Apa anda sedang membicarakan kejadian hari itu? "
" Ya " lagi lagi pond menjawab santai.
Ae menghela nafas panjang. Ia terlihat bimbang dan ada perasaan aneh berdesir didadanya. " Maaf sebelumnya saya tidak bermaksud apa apa. Hanya saja saya tidak merasa anda berhutang budi pada saya. Hari itu bukan saya yang menyelamatkan. Tapi istri saya yang menyelamatkan anda"
" Lalu apa bedanya? Jika saya membantu anda bukankah artinya saya membantu istri anda? Saya pernah tidak sengaja mendengar percakapan pete dengan istri saya. Dia terdengar sedih. Pete ingin sekali membantu meringankan kesulitan anda. Karena itulah saya ingin membantu. "
Ae terdiam.
" Sebagai seorang pebisnis, saya menyarankan. Jangan menyia nyiakan kesempatan yang tidak akan pernah datang dua kali . Izinkan saya membalas hutang saya. Bahkan jika anda meminta perusahaan saya sebagai balas budi pun Saya akan dengan senang hati menerimanya. Bagi saya harta terbesar yang saya miliki adalah istri dan anak saya. Keluarga saya. Saya yakin anda paham betul dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Hate
FanfictionBagaimana jadinya jika pete tiba tiba didiagnosa hamil oleh dokter, Padahal itu tidak seharusnya terjadi padanya. ? Pete harus menikah dengan ae yang notabenenya ayah dari bayi yang dikandungnya. Namun pernikahannya tidak berjalan mulus, pete haru...