Jinan×Devi
Kakak
Apa?
☺️
Apaan sih?
Ngeselin!
Kan aku nanya
Ya masa lupa😣
Gatau ah. Tidur sana
Jahat 😣
(Read)Devi menghempaskan ponselnya ke kasur, ia kesal. Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari waktu Bali, dan kalender menunjukkan tanggal 18 November. Yap benar, hari ulangtahunnya.
Lalu mengapa ia kesal?
Karena Jinan, si Korea nyasar tidak peka dengan kode yang Devi berikan. Terlebih lagi Jinan belum mengucapkan apapun padanya. Namun Devi yakin bahwa Jinan tidak mungkin melupakan hari ulangtahunnya. Ah sudahlah, Jinan memang menyebalkan.Tak selang berapa lama setelah chat yang ia kirim hanya di-read oleh Jinan, ponsel Devi bergetar menunjukkan panggilan masuk dari seseorang.
Bunny🐰 is calling..
Tanpa menunggu lama Devi langsung menjawab panggilan dari Bunny nya tersebut.
"Halo, selamat tengah malam. Saya Jinan, pacar Devi."
Devi tak menjawab. Ngambek mode on.
"Saya mau bicara sama yang ulangtahun hari ini. Tolong kasihin ke dia dong hp nya."
Devi masih diam, meskipun ia sekarang sudah senyum-senyum sendiri.
"Happy birthday Devi, happy birthday Devi, happy birthday Devi, Devi happy birthday.."
Terdengar Jinan bernyanyi sambil bertepuk tangan, juga sambil ngakak. Entah apa yang merasuki Jinan.
"Happy birthday the one and only my fairy. All the best for you. Doa dan harapannya dari kamu aja, aku yang aminin. Amin paling serius." Ucap Jinan sambil terkekeh.
"Nyebelin, ngeselin, jahat. Dasar manusia kutub, Korea nyasar, kelinci jeleekk!" Devi akhirnya berbicara.
"Haha, jelek banget sih aku kayanya. Udah ah jangan ngambek, kan lagi ulangtahun."
"Salah kamu! Nyebelin!"
"Ayo doa dulu, ngambeknya nanti."
"Hm. Semoga diumur 19 tahun ini aku bisa lebih dewasa, lancar kuliah dan kegiatannya, bisa bikin mamah sama papah bangga. Semoga aku bisa jadi aku yang lebih baik lagi. Aamiin."
"Aamiin."
"Udah."
"Yaudah."
"Ishh kakak! Masa gitu doang." Devi terdengar kesal, namun Jinan malah tertawa di seberang sana.
"Haha, iya-iya. Kamu mau kado apa dedek Devichuuu?"
"Gamau apa-apa."
"Lah terus?"
"Ya ngga terus terus lah, nabrak!"