BAB 13

1.6K 278 41
                                    

THE SILENT BROTHER: S T O R M
By HDH Ink
BAB 13: THE DREAM

THE SILENT BROTHER: S T O R MBy HDH InkBAB 13: THE DREAM

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-------- BAB 13 --------

            WAIT! Saya tutup mulut. Perasaan panik harus dipinggirkan. Saya tenangkan diri dengan menarik nafas dalam- dalam. Saya tutup mata dan bayangkan saya berada di tengah ladang bunga matahari yang luas.

It's pretty. Amazing... and peaceful! Okay, Fine! I'm good. It's Nothing l. It's just Him.

Tadi, ketika membuka pintu almari, Saya terlalu terkejut bila seseorang memeluk saya dari belakang. Tuala yang berlilit di badan saya dia pegang erat. Saya cuba menyiku pelakunya tapi kedua belah lengan saya dia silangkan di perut saya. Satu ciuman hangat hinggap di tulang bahu dan kemudian di leher saya. Berderau rasanya. Renjatan elektrik? Oh my...!

       "Mommy!"Saya menjerit lagi. Terkejut dengan ciuman itu saya benar- benar rasa takut:

        "Shhh. Who are you calling Nia? You look So beautiful right now... You smell good. Perfume apa yang Nia pakai? Can I have You as my late dinner, Nia?" Bisikan yang buat saya sangat gugup.

         "N-Nia... Nia tak pakai perfume. Nia baru siap mandi..."Terketar- ketar saya menjawab soalan itu.

I'm shivering and scared! But i know that smell belong to who! Ya, That smell! That kissed...

         "So maksudnya, Nia memang naturally wangi macam ni. I should take a little time knowing You more." Bisik suara itu. Jemarinya merayap masuk ke dalam celah tuala yang membaluti tubuh saya.

Hmmm! Saya menutup mata. Sentuhannya sedikit kasar tapi mendamaikan. Dan tangan yang memakai sarung tangan hitam sedang memegang erat kedua belah tangan saya itu juga cukup saya kenali.

Storm!
What a Monster. Kissing me there and over there... is he hungry? Roughly kissing My shoulder and my neck.

         "Stop It, it's embarassing. I don't like It when You touch me over there!"saya cuba menepis tangan Storm.

        "Yeah... For an innocent sweetheart like You, this is scary and embarassing. But forgive me... I won't do anything bad. Just a little bad..."Balas Storm. Dia memeluk saya lagi.

Pelukkan dia terlalu kuat untuk saya hindari. Saya mengeliat, kiri dan ke kanan. Kucupan di tulang belakang buat saya rasa ingin terbang ke atas langit. Dan memang saat itu, kedua belah kaki saya sudah tidak berpijak pada lantai bilik persalinan itu. Storm angkat saya dan lilitkan kaki saya di badannya.

I'm hanging on his body, while he is kissing me... there and there... until I stop breathing, Storm stop kissing me for while and do It again... and then I slapped his face. PAP!

        "Where have You been?" Soal saya kepada Storm. Dia berhenti sejenak mengucup bahu saya. Kaki saya dia turunkan perlahan.

Keluhan dia lepaskan di tepi telinga. Cukup membuat perasaan berdebar dengan tiba- tiba.

THE SILENT BROTHER : S T O R MWhere stories live. Discover now