13√

6.7K 799 115
                                    

Play mulmed🎶

•••

"Dia anakku..." ucapnya pelan, "Ternyata aku telah melakukan dosa besar di masalalu, Ji. Ternyata, aku masih terlalu brengsek untukmu."

Dan Yeji hanya bisa terdiam membeku dengan berbagai pertanyaan yang sudah bercabang di kepalanya. Oh tunggu, anak katanya?

"Hahaha! Jangan bercanda, Gi! Leluconmu sangat tidak masuk akal!" ya, hanya itu yang bisa Yeji katakan untuk mencari ketenangan hatinya sendiri.

"Ibu anak itu dulunya adalah sahabat masa kecilku. Lalu entah bagaimana ceritanya, ia menjadi kekasih yang tak pernah aku sengaja—" Yoongi mulai memberanikan diri mengawali ceritanya. Mengabaikan Yeji yang masih ingin terus mencari pembenaran bahwa Yoongi hanya mengerjainya saja.

"J-jangan bilang wanita itu yang membuat kau dan Seona bertengkar hebat?!"

Dan Yoongi pun mengangguk pelan. Lagi-lagi teringat kenangan buruk dengan mantan kekasihnya bahwa mereka berdua pernah berpisah dengan cara yang mengenaskan.

"Ah, kau memang brengsek sekali! Sialan, aku jadi ingin memeluk Seona jika waktu itu aku sudah mengenalnya. B-bagaimana bi— hikss— kenapa kau bisa sejahat itu kepada Seona, Min Yoongi!" Yeji tak kuasa menahan tangisnya, ia begitu rapuh, hatinya sudah terlanjur patah akan cerita yang lelakinya bawa.

"Kenapa kau tak memikirkan dirimu sendiri saja, Ji?! Kau boleh memukulku, kau boleh menyakitiku, k-kau— kau juga boleh meninggalkanku jika—" Yoongi tak berani melanjutkan perkataannya, "m-maaf, Ji. Maafkan aku, aku tak pernah bermaksud  untuk menyakitimu... "
dan Yeji langsung menghamburkan pelukannya pada Yoongi ketika tubuh lelaki itu bergetar hebat.

Kecewa? Sangat.

Bagaimana Yeji tidak kecewa jika kekasihnya tiba-tiba datang dan memberitahunya bahwa ia telah mempunyai seorang anak dari mantan kekasih yang tak pernah Yoongi ceritakan sebelumnya? Tapi, lagi-lagi Yeji tak akan pernah bisa memukul Yoongi— ia tak ingin menyakiti lelaki yang sudah beberapa tahun ini menemaninya.

Lalu mereka terdiam cukup lama dalam dekapan hangat itu— pun, bahu Yeji semakin terasa basah. Iya, Min Yoongi menangis dalam diam;tak bersuara sedikitpun. Mungkin karena merasa bingung dan juga malu kepada dirinya sendiri yang ternyata selalu saja menyakiti hati wanita.

"O-ona tahu semua ini. Semua yang telah aku lakukan kepada wanita itu."

"M-maksudmu?"

"Ternyata Ona menolakku berkali-kali bukan karena ia tak mencintaiku lagi, itu semua karena ada anakku di dalam perut wanita itu."

"Gi, aku tahu. Seona itu memang wanita yang baik. Ia rela melepaskan dunia yang ia miliki agar kau bisa bertanggung jawab pada perbuatanmu," jeda, "jadi, sekarang, hapus air matamu, tegapkan badanmu lagi. Kau harus bisa bertanggung jawab, karena sekarang kau sudah menjadi seorang ayah— aku yakin, anak itu akan sangat bangga jika tahu ayahnya seorang produser yang hebat," Yeji lalu tersenyum manis, menepuk bahu Yoongi berkali-kali agar kembali bersemangat.

Apa kalian tahu?

Ketika Yeji mengatakan semua itu, ia tersenyum penuh dengan ketulusan, ia berusaha menyemangati hidup Yoongi ketika lagi-lagi lelaki itu berada dalam titik terendahnya.

Tapi,

Apa kalian juga tahu ini?

Hati Yeji sebenarnya sudah remuk berkeping-keping. Ia juga butuh disemangati. Ia juga kehilangan harapannya. Ia— tak tahu harus bagaimana lagi sekarang.

"Ji.... "

"Y-ya?"

"A-apa kau juga berniat meninggalkanku seperti apa yang dilakukan oleh Seona dulu?"

Yeji tersenyum, "aku akan berada disisimu, Gi."

"Selamanya?"

"Tidak. Hanya sampai kalian menikah dan— hiksss— " air mata sialan itu kembali menetesi pipi Yeji.

"Ji..."

"Aku tak apa, Gi. Tak usah pedulikan aku, aku sudah terbiasa, kau hanya perlu khawatirkan dirimu sendiri. Jaga dirimu baik-baik. Jadilah lebih baik daripada ketika kau berada di sampingku."

Ketika Yeji akan berdiri dari duduknya—Yoongi tiba-tiba menahan lengannya, "kenapa kau selalu seperti ini?"

"S-seperti apa?"

"Bersikap seolah baik-baik saja?! Kenapa tak lampiaskan amarahmu saja seperti apa yang dilakukan Seona padaku dulu? Kenapa kau malah membuatku semakin merasa bersalah? Kenapa kau sebaik ini? Kau tahu? Senyumanmu membuat hatiku lebih sakit, Ji!"

"Gi?"

Dengan mata yang semakin memerah, Yoongi memberanikan diri untuk menatap mata Yeji— dan langsung mendapati Yeji yang benar-benar tersenyum sangat tulus padanya untuk kesekian kalinya.

"Apa aku boleh menciummu untuk yang terakhir kali sebelum kau resmi menjadi seorang suami dan juga ayah?"

"Apa aku boleh menciummu untuk yang terakhir kali sebelum kau resmi menjadi seorang suami dan juga ayah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[]

✔️ Love Me Now.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang