Prolog

3.3K 333 52
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


BusterBros & Readers


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

Cuaca kota Jakarta akhir-akhir ini cerah nan sejuk, tidak terlalu panas tidak juga bisa dibilang dingin. Polusi sedikit menipis dari sebelum-sebelumnya, terbukti dari langit lebih terlihat jelas. Walau begitu, matahari tetaplah menyengat membakar kulit di jam-jam tertentu.

Tombol pengaktif daya dipencet, layar yang mengeluarkan beberapa gambar berubah menjadi gelap. Handphone kentang kesayangan dilempar pelan kehamparan rumput agar tidak ikut basah seperti celana pendek yang sekarang ia kenakan.

Seorang gadis berambut hitam serta berkulit sawo matang khas Indonesia mengucang kaki melawan gravitasi air kolam renang.

Kedua manik coklat itu memandang jauh pada langit biru muda bercorak putih kapas di atas sana, langit yang sama dimana pun ia berada, yang berbeda hanyalah pantulan cahaya yang ia terima. Pandangan itu kemudian bergulir pada pohon manga yang daunnya bergoyang tertiup angin.

" Musim buah nih, mangga nya udah menguning dan bergelayutan minta belaian tangan, harus cepet-cepet diambil nih." Pemikiran random pun muncul, walau begitu, hal itu lah yang sering kali membuatnya tersenyum.

Jeng

Namanya [Fullname], 18 tahun, kelas 3 SMA. Pelajar, pengangguran, budak sekulah. Biasa dipanggil [Name], kakak, mbak, adek ataupun sayang, jika dirumah.

Anak tunggal dari kedua orangtua yang masih aktif bekerja dengan usaha masing-masing, berkat itu, ayah maupun ibunya sering berpergian keluar kota, sebelum ada sepupunya, ia selalu sendirian.

Sifatnya yang ceria dan jahil membuat ia memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik, walau sebenarnya ia juga memiliki sifat pemalu.

Senyum yang terlukis memudar kala sesuatu terasa menggelitik kulit kaki. Tangannya tergoda untuk mengambil setangkai bunga Kamboja yang jatuh ke permukaan kolam.

Ia putar bunga itu untuk menghilangkan air yang menempel pada kelopaknya, ia dekatan pada hidung, menyesap bau segar dari sana layaknya embun pagi uang menempel pada rumput. Namun rupanya, Kamboja merah tidaklah sewangi Kamboja putih.

" Kamboja merah ya?"

Bunga Kamboja merah bukannya lebih sering disebut Kamboja Jepang?

Tiba-tiba memori nya berhenti pada sebuah pesan beserta kiriman foto bunga sakura dari om gagah tercinta. Oleh-olehnya. helaan nafas kecil beberapa kali lolos dari bibir. Om nya itu selalu tau cara menggoda keponakannya. Dan karena itu ia galau tiba-tiba.

" Sue emang om Rei."

" EA AWAS JATOH."

Dorongan pada bahu membuat nya terbelalak. Laki-laki sipit berkulit putih bersih dengan rambut hitam belah tengah mendorong namun juga memegangi bahu saudara perempuannya itu.

Kaki kekar ditarik refleks, namun ia berhasil menjaga keseimbangan agar tidak goyah.

" JIRO!! "

" AW."

Bersamaan refleks itu ia menyempatkan diri mencubit daging serta menarik kulit sepupunya laki-laki yang memiliki umur sama dan hanya berjarak beberapa bulan dari nya.

Sepupu : Japan Tour✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang