He's mine, no you can't touch or even look at him.
Sudah hampir lima belas minit aku menunggu si dia yang kupanggil My Sweetheart. Malah jus oren yang kupesan ketika mula memasuki kafe ini juga tinggal tersisa sedikit di dalam gelas. Beberapa kali aku juga menoleh ke arah pintu masuk kafe. Bayangan orang yang kutunggu belum juga muncul.
Aku mengeluarkan telefon bimbitku dengan niat untuk menghantar pesanan buatnya.
"Hai, Hanna" Suara yang cukup aku kenal. Aku menoleh. My sweetheart akhirnya sudah berdiri di sebelahku. Sayangnya dia tidak sendiri. Ada seorang gadis dengan gaun seksi berwarna merah menyala sedang memeluk lengan My sweetheart.
" Sorry buat awak lama menunggu, " lalu dia menarik kerusi untuk si seksi. Aku hanya melihat My sweetheart melayan si seksi sedemikian rupa. Istimewa sekali caranya melayan gadis itu sedangkan aku gadis yang dipanggilnya kekasih belum pernah dilayan begitu olehnya.
" Mahu minum apa babe?" Aku baru ingin menyahut, tetapi kemudian aku sedar pertanyaan itu bukan ditujukannya padaku. Matanya terpaku pada si seksi. Ternyata My sweetheart memanggil si seksi babe. Aku menelan liur. Dia memanggil temannya babe sedangkan aku kekasihnya hanya dipanggil dengan nama.
"Just order orange juice for me, please." Jemarinya mengelus tangan My Sweetheart sambil matanya menjeling ke arahku.
Aku menarik nafas berat. Aku cuba senyum, cuba berlagak seperti kekasih yang tidak cemburu, sedangkan dalam hati hanya tuhan yang tahu.
" You want to eat something? " Lagi-lagi offer tu buat si babe.
"I want nasi kerabu . I'm so hungry, babe." Aduh, manjanya dengan suaranya yang meleleh. Aku mula merasa sedih dan menyampah. Kalau hanya hendak menunjukkan kemesraan dengan babe buat apa mengajakku bertemu. Are you plan to hurt me My Sweetheart? Aku bertanya dalam hati.
Aku mencapai telefon bimbitku dan menaip mesej untuk kuhantar pada My Sweetheart.
"Awak bawa babe, tunjuk mesra dengan dia depan saya. Apa maksud awak?" Lepas tu send. Beberapa saat kedengaran bunyi di telefon My Sweetheart yang menandakan ada mesej masuk. Aku memerhatikan dia membacanya. Babe juga memanjangkan lehernya agar dapat membaca mesej yang kuhantar. Kulihat My Sweetheart menekan handphone miliknya dan dalam beberapa saat ada mesej masuk di telefon bimbitku.
" Are you jelouse, Hanna? She's just my girlfriend."
"And who am I?"
"You are my future. So don't act like a jelouse wife."
"You just called me, Hanna. But you called her babe. You never deserve me good as you did to her."
"Stop it, Hanna. I don't want to fight with you infront of her."
"Ok then. I'm going."
"No, Hanna. Kalau awak pergi saat ini, kita akan putus."
"I don't care. Just do it, My Sweetheart."
"No, don't go, Hanna. Please, I love you, not Helena."
"So now, you know her name. Just call her Helena. And ask her not to touch you."
Hampir beberapa minit aku dan My Sweetheart berperang dengan mesej. Aku benar-benar berharap My Sweetheart akan menunaikan sedikit sahaja permintaanku, tetapi nampaknya dia lebih mementingkan girlfriend yang dipanggilnya babe itu berbanding aku kekasihnya yang hanya dipanggilnya Hanna.
"Babe, I tak sukalah babe pujuk dia. Just let her go."
"No, babe. I want Hanna to stay."
"See, My Sweetheart. You still called her babe. And I think you will always called her babe."
Aku memang sakit hati menyaksikan kemesraan mereka. Kalau benar mereka cuma teman biasa, kenapa harus mereka saling memanggil dengan panggilan babe.
Ketika makanan yang mereka pesan sampai di meja, aku mencapai handbag dan menyangkutkannya di bahu. My Sweetheart terpinga-pinga melihat aku mula angkat punggung.
"Hanna, sit down, please. We 're not finish yet." Dia cuba menarik tanganku.
"I' m finished, Harold. And I think this is not a cafe, but a theatre. As you know, I don't want to be in this theatre." My Sweetheart kelihatan agak marah tetapi babe cuma senyum saja.
"Enjoy your order, sweetheart and babe!"
"Oh, ya. You know babe.. He is my man. He is mine. You're just his friend, not his girlfriend. So, you have no right to touch or even look at him."
"Babe.. Kenapa babe diam je? I'm your girlfriend, ok."
"Betul tu, Harold. Layankah girlfriend gedik awal tu."
"Hanna, please. It's your birthday. We come here to celeberate your birthday," My sweetheart cuba menarik tanganku agar duduk kembali. But no, he just don't know me well.
"If you really want us to celeberate my birthday, you should never ask her to join us. Good bye, Sweetheart."
"Hanna!" Aku menoleh sekilas ke arahnya.
"Till we meet again next time, sweetheart. Itupun kalau tak ada babe."
2b continue.
Press ⭐ and leave your comment.
Happy reading.
🌺
YOU ARE READING
Married To My Boyfriend's Best Friend ✔️
RomanceLove is not about how many days, months or years you've been together. Love is about how much you love each other everyday. Never love anybody who treats you like you're ordinary. Start : 27 August 2019 End : 05 Disember 2019