11. Her Again????.

5 1 0
                                    

Aila' s pov.

"Selamat malam semuanya dan selamat datang pada acara reuni kita kali ini, akhirnya setelah hampir 2 dekade tidak berjumpa lagi" huhhh males banget deh kalo udah kaya gini, yang paling membosankan dalam sebuah acara menurut gue ya ini. Bisa kalian tebak acara apa ini???
Yappp acara sambutan...
abis acara apalagi yang harus buat orang yang paling terhormat di acara itu buat naik panggung dan ngomong panjang kali lebar kaya rumus luas persegi panjang.

Yahhh tapi apalah daya ku, yang cuma remahan rempeyek.
Ya alhasilll sekarang pala gue naik turun ngangguk-ngangguk udah kaya orang mabok eitss tapi gue kaga mabok beneran, gue ngangguk-ngangguk itu karena antara nahan ngantuk sama nahan gengsi kalo mau tidur. Kan malu kalo sampe tidur di acara orang, mau ditaruh mana muka Aila yang cetar membahana ini.
Ngomong-ngomong soal dandanan gue yang cetar membahana ini, si bunda masih tetap maksa gue buat di dandanin sama abang-abang salon cantik tadi.

Hasilnya...???

Hmmmm.. not bad lah. Buktinya kucing-kucing tetangga gue kagak ada yang takut kalo ngeliat gue.

Author's pov

30 menit kemudian....

"Mbak mbak mbak" panggil seorang pelayan sambil menepuk pelan pipi Aila yang sedang tertidur pulas ditambah dengan gaya tidurnya yag sangat tidak elegan. Bagaimana tidak dia tidur dengan mulut terbuka dan kepalanya menengadah ke atas. Mungkin jika ketiga abang-nya ada di sii Aila akan jadi sasaran empuk untuk acara pem-bully an.

Entah sudah panggilan dan tepukan ke berapa kali tapi yang dibangunkan tak kunjung bangun udah kaya doi yang tak kunjung peka #ihh paan sih thor.

"Sett dahh, ini orang tidur apa pingsan sih?? Mana pake mangap mangap segala lagi mulutnya udah kaya ikan cupang lagi ngomong sama ikan hiu" pelayan itu rupanya sudah mulai kehabisan akal untuk membangunkan orang yang satu ini.

Prangggg...

"Eee kucing terbang kucing terbang.."

Sampai suara gelas jatuh merubah segalanya.

"Sett dahh ngaget-ngagetin aja. Kagaa ngerti disini ada orang tua apa. Untung kaga kena stroke ehh serangan jantung" gerutu pelayan itu pelan sambil mengelus dadanya.

Sementara seorang perempuan yang tadinya sedang tidur dengan mulit mangap perlahan membuka matanya "Hoammm..."
Kesadaran orang itu belum terkumpul sepenuhya karena sekarang dia masih seperti orang linglung yang tak tau arah jalan pulang.
"Gue dimana nih??."

"Heh mbaknya, tidur sambil mangap masa bikin amnesia sih?? Sekarang mbak lagi di acara reuni" ucap pelayan yang diketahui bernama pak bejo wilian itu dilihat dari name tag nya.
"Hoiyaaa kenapa gue bisa lupa, kenapa gue tiba-tiba bisa ketiduran ya?? makasihh ya pak udah bangunin saya." Ucap Aila sambil nyengir tak berdosa kepada pak bejo.

"Iyeee.." mungkin larena sudah terlalu kesal, tanpa babibu pak bejo langsung meninggalkan Aila yang sedang kebingungan.
"Ketuss banget sihh, nggak tau apa kalau gue kembarannya selena gomez."

"Lahh ini yang lain pada kemana perasaan ni acara belom bubar dahh, pada kemana semuanya nih. Teganya kalian meninggalkan daku seorang diri."

Aila menyipitkan matanya sambil menyapukan pandangannya ke sekeliling ruangan barangkali menemuka coga kan mayan mweheheheh.
"Nah tu dia sodara-sodara sekampret gue" Aila langsung berjalan meninggalkan kursi yang tadinya dia duduki.

"Heh abang-abang kammm...preett....."

Deg

Jangan bilang apa yang dia lihat dengan mata kepalanya kali ini benar.

Lidahnya langsung kelu, tak mampu berucap hanya sekedar untuk melanjutkan kata-kata kampretnya, matanya terpaku pada objek berupa manusia di depannya, tangannya yang semula sudah terangkat ingin menjewer bahkan menjambak ketiga abangnya hanya menggantung di udara.

Dia..

Manusia itu..

Orang itu adalah perempuan yang sama yang hampir membuatnya kehilangan segalanya.

Seketika dia berharap dia masih tidur dalam posisi mangapnya sekarang atau dia menjadi rabun dekat secara mendadak sekarang.

Jangan..

Jangan lagi..

Dia masih terlalu takut untuk menghadapi ini.

Dia masih takut jika dia akan kehilangan segalanya untuk yang kedua kalinya.

Kedua sudut bibirnya dia tarik paksa ke atas walaupun berat dan kaku, tapi apa boleh buat. Dia tak boleh lemah dan lengah untuk kedua kalinya.

Dia menghitung sampai hitungan ketiga dalam hati, untuk menghadapi tantangan kehidupan yang mungkin akan menantinya di kemudian hari.

Satu..

Dua..

Tiga..

"Wooahhh Chika udah lama kagak ketemu..." kalimat ajaib langsung terlontar dari bibirnya tipisnya walaupun berat.

Karena inilah dia, ya dia... seorang Aila Putri Budiman dengan segala tingkah kekonyolan dan keceriaannya untuk menghadapi kerasnya dunia.

Dia sadar bahwa tahap orientasi dalam cerita hidupnya sudah selesai, dan akan segera memasuki lembaran babak baru yang lebih seru dan menegangkan karena kedatangan tokoh dari masa lalu.

...............

17 Des 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang