Bel istirahat berbunyi. Semua murid berangsur meninggalkan kelas menuju kantin sekolah. Namun tidak dengan Joy. Gadis berambut hitam panjang yang masih sibuk sesekali mencuri-curi pandang ke arah belakang. Memperhatikan pria pujaan hatinya yang selama ini menjadi incarannya.
"Kau tidak ke kantin?" Suara Sujin mengintrupsi kegiatan Joy.
"Eh? Kau duluan saja. Hari ini aku membawa nasi dari rumah." Sujin mengangguk setelahnya.
Sekarang, dikelas ini tinggal tersisa Joy beserta dua orang pria yang saling berbincang dibelakang. Dengan segenap keberanian, Joy mengambil sebotol minuman dari dalam tasnya. Melangkah mendekati dua orang pria dibangku paling belakang. Sehun dan Chanyeol.
"Aku sering memperhatikanmu. Kau tidak pernah ke kantin. Tapi aku selalu melihat kau ke halaman belakang sekolah ketika jam pulang. Ng.. Kau pernah berkata jika menyukai Jus Strawberry kan? Ini. Aku bawakan, untukmu." Kata Joy.
"Aku tidak haus." Sehun berucap dingin, tanpa memandang Joy.
"Ng... Apa kau mau jus Tomat? Bukankah kau pernah berkata jika menyukai Jus Strawberry, tomat dan jus wortel? Kalau begitu, katakan padaku, kau ingin jus apa. Nanti akan aku bawakan untukmu." Kata Joy.
Sehun menghela nafas, kesal. "Bisakah kau pergi sekarang? Keberadaanmu sangat mengganggu." Bentak Sehun. Chanyeol melirik sekilas Joy yang tampak terkejut.
"Pergilah. Bukankah biasanya saat jam istirahat kau akan pergi ke kantin bersama Hayoung? Tapi, mengapa sekarang kau malah menganggu kami?" Ucap Chanyeol.
"Aku... Aku hanya ingin tau, aku penasaran dengan kalian. Kenapa kalian tidak pernah berbaur dengan yang lain. Kenapa kalian seakan bersikap anti sosial. Kenapa tubuh kalian selalu pucat. Masker, jaket, kaca mata hitam. Bisakah... Kalian jelaskan itu padaku?" Kata Joy. Gadis itu sedikit emosi.
Kembali Sehun menghela nafas kesalnya. "Apa hakmu untuk mengetahui itu semua, ha? Aku bahkan sama sekali tidak pernah menganggapmu sebagai teman."
Joy menunduk. Menyembunyikan matanya yang mulai menggenang. "Tapi aku menyukaimu."
"Kau menyukaiku?" Joy mengangguk. Detik selanjutnya, gadis itu hanya diam ketika Sehun mempertemukan bibir keduanya. Tidak sampai satu menit, Sehun kembali menjauhkan jaraknya.
"Aku sudah memberikan satu ciuman untukmu. Jadi mulai sekarang, berhentilah untuk terus mencampuri segala urusanku. Gadis yang hanya hobby berdandan sepertimu sama sekali bukan tipeku." Kata Sehun. Detik selanjutnya, air mata Joy berhasil tumpah.
"Kau pikir aku gadis macam apa, ha?"
---------
"Kau menangis, hm?"
"Tidak, aku hanya--"
"Apa karena Sehun lagi?"
"Sehun? siapa?" Suara Taehyung mengintrupsi Joy dan Sujin yang sedang berbincang. Bastian mendekati mereka.
"Kau terlihat sangat lemas. Wajahmu juga pucat. Apa kau sakit?" Taehyung menatap khawatir Joy. Namun gadis itu hanya tersenyum menggeleng menanggapi.
"Kau selalu mengkhawatirkanku tapi kau tidak pernah melihat dirimu sendiri. Kau terlalu kurus, Tae. Aku malu memiliki sahabat sepertimu. Jangan-jangan, mengangkat kursi pun kau tidak bisa." Kata Joy. Tawa Sujin terdengar sangat puas.
"Ah... Itu kan sekarang. Tapi nanti, jika aku sudah menikah, dan memiliki seorang istri, tubuhku pasti akan jauh lebih berisi dari sekarang. Dan tentunya... Aku juga pasti akan lebih tampan." Kata Taehyung.
"Ck, memangnya siapa yang mau menikah dengan playboy sepertimu? Kurasa tidak ada." Joy mencibir.
"Kau. Kau nanti yang akan menjadi istriku. Kita akan menikah, memiliki anak."
"Hey! Aku kan tidak menyukaimu. Lagipula, aku tidak ingin memiliki suami sepertimu." Taehyung langsung terkekeh.
Sujin sudah pulang lebih dulu karena rumahnya berbeda arah dengan rumah Joy dan Taehyung. Kini, tinggal mereka berdua yang menyusuri jalanan komplek menuju rumah masing-masing
"Soal perkataan Sujin tadi... Apa benar, kau menyukai Sehun?"
Pertanyaan Taehyung sedikit membuat kekecewaan dihati Joy kembali muncul. "Ya, aku memang menyukainya. Sangat menyukainya. Sehun sosok yang dingin, sulit untuk di dekati. Bahkan selama setahun ini, aku bisa menghitung berapa kali kami berbicara."
"Memangnya berapa?"
"Hanya 20. 20 kali. Itupun, selalu aku yang memulai dan berakhir dengan dia yang mengusirku." Lirih Joy sedih.
"Ah.. Rupanya sahabatku ini sedang patah hati yak?" Taehyung menjeda ucapannya. Mengulurkan lengannya untuk menyentuh pipi Joy.
"Kau jangan sedih lagi yak. Lagipula, kalaupun Sehun menolakmu, masih ada aku yang setia menerimamu."
"Dasar playboy! bercanda mu sama sekali tidak lucu, Tae."
"Kau pikir aku sedang bercanda?"
Taehyung terkekeh, "Memangnya kapan kau pernah bersikap serius?"
Please comment & like❤
Thank u🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot Me
FanfictionKetika perasaan bisa berubah, tujuan pun berubah. Itulah perasaan Sehun ketika bertemu Joy. Gadis manis berambut panjang hitam legam. Gadis yang berani mengungkapkan perasaannya pada sang pujaan.