--Kecelakaan Parah--
Halo, Teman-teman, ini adalah sekuel dari novel Weddina Agreement With You
Meski sekuel, tapi saya sudah buat sedemikian rupa supaya bisa tetap dijnikmati tanpa harus baca cerita sebelumnya lebih dulu. Nah, tapi ... buat kamu yang kepo berat kenapa ceritanya bisa seperti ini, itu artinya kamu harus baca Wedding Agreement With You, hihi :D
****
Malam sudah semakin larut. Aku melirik jam tangan branded warna hitam nan mengilap keluaran akhir tahun lalu di Inggris yang kukenakan, sudah menunjukkan pukul 22.35. Cukup lama aku berdiam diri di sini, sengaja lebih tepatnya. Balkon atap gedung apartemen mewah di kawasan Kemang ini memang selalu menjadi tempat favorit bagiku di kala berkunjung ke Kota Jakarta untuk sekadar menenangkan benak dari segala permasalahan yang ada.
Masih lengkap dengan pakaian serba hitam, aku berdiri mematung, memasukkan kedua tangan pada saku celana sambil menatap kosong pada jalanan ramai di bawah sana. Tak kuhiraukan kemacetan yang terjadi akibat traffic light yang mungkin durasi waktu berhentinya terlalu lama. Aku baru pulang dari pemakaman sore tadi. Daddy sudah tiada, penyakit jantung yang kambuh telah berhasil merenggut nyawanya. Ingin sekali rasanya menangis, tetapi ... segala memori tentangnya membuat air mataku seperti tak mau keluar walau setetes, meskipun tak bisa dipungkiri rasa kehilangan itu tetap ada.
"Daddy tidak mau tahu, kamu harus mengelola perusahaan sementara Raka menjalani pengobatan di Amerika!"
Aku ingat betul ketika malam itu, sekitar setengah tahun lalu daddy membentak marah padahal aku baru saja sampai di rumah besarnya setelah perjalanan jauh dari London. Kukira ada permasalahan penting apa sampai aku dipaksa pulang ke Jakarta-kota yang hhampir tak pernah kusinggahi. Daddy bahkan sudah menyiapkan tiket pesawat tanpa sepengetahuanku.
Raka lagi, Raka lagi. Aku kesal bukan main begitu mengetahui apa alasannya. Aku tidak pernah meminta apa-apa darinya, akan tetapi Daddy selalu memberikan perlakuan yang berbeda antara diriku dan Raka. Saudara kembarku itu pernah mengatakan, jika hal itu disebabkan karena daddy menganggap aku ini anak pembawa sial. Aku lahir beberapa menit setelah Raka. Ibuku sebelumnya tampak baik-baik saja, tetapi justru mengalami pendarahan hebat, dia meninggal setelah melahirkanku. Seperti dendam yang begitu mendalam, daddy mengirimku ke London saat usiaku baru tiga tahun. Sungguh tega pria tua itu membuang anak yang tidak tahu apa-apa seperti diriku, membiarkanku tinggal sendiri di rumah besar dengan hanya bersama para maid dan bodyguard.
"I don't care whatever your say, Daddy!" Aku membalas dengan kalimat tajam tanpa berniat untuk membentak. Setidaknya aku masih memiliki sopan santun kepada orang tua.
Dua puluh lima tahun tinggal di luar negeri membuat aksen bahasa Inggrisku sangat fasih. Bisa dikatakan Raka yang sudah mengajari bahasa Indonesia karena saat mengunjungiku pun daddy selalu menggunakan bahasa Inggris. Aku jadi sedikit heran karena malam itu daddy marah-marah dengan bahasa negeri tempat kelahiranku ini. Mungkin dia terlalu frustrasi setelah mengetahui vonis dokter tentang keadaan Raka yang sangat memprihatinkan, nyawanya terancam akibat sirosis hati yang diderita.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Hurt Of Wedding (TERBIT)
RomanceSekuel Wedding Agreement With You Cover : @ni.el READY STOCK! Pemesanan bisa langsung wa saya 085877790464 ----- "Apakah kamu tidak bisa membedakan antara aku dan Raka, sehingga kamu memeluknya di depan kedua mataku?" -Elsaga Fancison- Entah kenapa...