Kringg..kringg...kringgg
Shinta terbangun dari tidurnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 05:30,shinta langsung beranjak bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.
Setelah semua keperluan sekolah sudah di siapkan shinta,shinta pun bergegas turun ke bawah untuk sarapan,setelah sampai di ruang makan shinta pun duduk untuk mengambil makanan yang sudah ada di meja makan.
"Mau ngapain kamu?!" terdengar suara keras yang cukup mengagetkan shinta, shinta menoleh ke sumber suara,ternyata suara ayunda-mama shinta.
"Eh mama,aku mau sarapan mah,sini sarapan bareng!" jawab shinta lembut.
"Sarapan?Enak banget kamu yah,main makan makan aja!,kalo mau makan ya masak sendiri sono dasar anak malas!gak tau diriii!!!lagian sarapannya cuma cukup buat siska sama reza doang."
Mendengar perkataan itu hati shinta begitu sakit rasanya ia ingin menangis tapi dia harus berusaha menahannya ia tidak ingin terlihat lemah.
"Mama,gapapa kali mah ka shinta ikut makan disini,siska makannya cuma dikit doang ko,kan siska lagi belajar diet,hehe" saut siska yang sedang duduk untuk menyantap makanannya sedangkan reza hanya cuek dan menampilkan wajah datarnya sambil menyantap makanannya.
"Siska,anak mama yang cantik,ka shinta itu udah besar dia harus mandiri sayang,anak kaya ka shinta itu gak boleh terlalu dimanja manja!" ucap ayunda dengan lembut. Entah mengapa ucapannya sangat lembut jika sedang berbicara dengan siska maupun reza.
"Iya siska,bener kata mama,ka shinta harus mandiri,yaudah ka shinta kedapur dulu ya" shinta pun langsung berjalan menuju dapur,shinta pun sudah berada di dapur ia berencana untuk membuat nasi goreng,shinta mencari bumbu dapur yang ia perlukan ke seluruh rak bumbu dapur,tetapi shinta tidak menemukannya."yah...pasti bumbu dapurnya udah habis.."gumam shinta. Lalu shinta kembali ke ruang makan
"Mah..bumbu dapur udah habis yah?"tanya shinta
" iyah!!Soalnya kemarin mama lupa beli."jawab ayunda dingin yang juga sedang menyantap makanannya bersama siska dan reza. Rasanya ia seperti anak yang tidak dianggap dan itu sangat menyakitkan baginya.
"Ada apa ini ribut ibut?" sahut seseorang yang berada di atas ujung tangga menuju turun,siapa lagi kalau bukan kevin-papah shinta
"Eh papah,udah bangun?" tanya shinta.
"Iya sayang,ngapain kamu cuma berdiri disitu,ayo makan!" ajak kevin sembari berjalan menuju meja makan.
"Kan bumbunya habis pah?" jawab shinta membuat kevin menatap shinta bingung.
"Ini,disini udah ada makanan ko,makan bareng aja sini" ucapan kevin membuat ayunda melotot kesal.
"Ga,ga aku yang sengaja suruh shinta masak sendiri,enak banget dia makan disini!!" bentak ayunda,lagi lagi ucapan itu menyentuh hati shinta dan membuat hatinya amat amat hancur untung saja ia sosok yg tegar.
"Mamah!!Apa salahnya shinta makan disini!kalo kamu nyuruh dia masak dulu,dia bisa bisa telat datang kesekolah...uhuk..uhuk.." jawab kevin kesal sampai penyakit batuknya kambuh.
"Salah,salah besar!!,kamu selalu manjain shinta anak kesayangan kamu itu,jadi begini nih jadi kurang ajar,gak tau diri!!!ucap ayunda tak kalah kesalnya.
Mamahhh!!!ka..uhuk..uhuk" jawab kevin tak berdaya,laku shinta menghampiri papahnya dan langsung mengelus punggung papahnya.
"Aku gapapa ko pah,aku bisa makan di sekolahan nanti,papa mendingan istirahat aja ya pah"jawaban shinta langsung diangguki papahnya.
"Iya pah udah jam 06:30 nih kita berangkat kesekolah dulu ya pah" sahut siska sambil melihat jam dilingkaran tangannya. Lalu siska dan reza menghampiri papahnya dan bersalaman begitupun shinta,merekapun mulai menaiki mobilnya,yang menyetir adalah reza,sekolah shinta lebih dekat sehingga dia tururn dari mobil duluan.
💪💪💪
Kasian yah shinta:(
Jangan lupa vote and comment!okeee
Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Teen Fiction(Harap follow akun author sebelum membaca) bagaimana perasaan anda jika mempunyai cowo yang mau menemani pahit dan manisnya kehidupanmu dan sifatnya yang manja? seperti halnya dengan shinta dan riko si boyfriendnya. Ya,shinta cewek yang menyimpan ba...