8. Rindu

42 18 4
                                    

Ayo list dulu.(komen ya)

Yang suka vote:) :

Yang baca doang tapi gk vomment:) :

~~~

Happy reading~

•••


Hatiku patah karenanya.
Hatiku sakit karenanya.
Aku kecewa karenanya.
Dan aku menginginkan kebahagiaanku kembali.
Kebahagiaanku, yaitu kamu.

•••
SMD
•••

Kini sebuah keluarga tengah berkumpul di ruang tengah rumahnya itu.

Sekumpulan manusia yang ada di ruangan itu tidak ada yang mengeluarkan sekatapun. Membuat rumah layaknya bioskop. Banyak orang, namun sangat sunyi. Hanya suara televisi yang terdengar di sana.

Masing masing orang yang ada di sana memasang raut yang berbeda beda. Raut yang tiada kebahagiaan di dalamnya.

Gadis dengan rambut terurai mengedarkan pandangannya hanya untuk menatap wajah orang orang yang mempunyai tempat khusus di hatinya.

Wajah pertama yang ia amati :

Papah, dengan wajah pucatnya duduk di sofa sembari membawa obat dan sesekali meletakkan telapak tangannya ke dada ketika nyeri kembali menyerang.

Mama, terlihat bahwa dirinya sangat bosan hidup seperti ini. Melihat hidup ibu ibu sosialita lainnya, membuanya malu karena tidak bisa seperti itu lagi, hutang yang harus dibayar, menjadi pelengkap kepusingan mama.

Ka Reza, dengan wajah seperti biasa, datar. Menambah pelengkap dinginnya suasana.

Siska, wajahnya murung dengan bibir yang dimanyunkan tak lupa di tangannya ada lembar ulangan. Yang tercetak angka (60) di atasnya.

Seperti biasa saat mendapatkan nilai jelek, pasti rautnya akan seperti itu, padahal tidak ada yang memarahinya bahkan mamapun. Mama kan selalu sayang dengan Siska.

Shinta terus mengamati wajah mereka, menyimpannya di memori paling dalam otaknya agar tak pernah melupakan orang orang yang sangat disayanginya.

Mengingat jasa jasanya yang mungkin ketika perpisahan menghampiri dia bisa mengenang kejadian kejadian yang tak akan pernah lagi terulang.

Wajah papah, wajah yang selalu ia rindukan, kerutan yang ada di sekitar wajahnya menjadi kesan rindu yang nantinya akan menyakiti hatinya sebab tak lagi dapat bertemu.

Mengingat perjuangannya sebelum bisa hidup seenak ini, rumah, mobil adalah kerjakeras dan tumpahan keringat akibat matahari yang menyengat di permukaan kulit papah.

Tak terasa air mata Shinta menetes dan akhirnya mengalir deras membasahi pipinya. Menggigit bibir bawahnya untuk menahan isakan yang sangat pilu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Perfect Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang