5.Sahabat

53 21 6
                                    

~~~


Kini shinta tengah berada di kantin menunggu fieny memesankan makanannya. Ia berada di meja paling pojok. Tak lama fieny beserta makanan pun datang dan langsung menaruhnya di atas meja.

"Aduhh! Gila rame bener, jadi lama deh" ujar fieny yang terlihat kelelahan akibat mengantri untuk membeli makanan dan duduk berhadapan dengan shinta.

"Tau! Lama bener, lemot amat tinggal nyelip nyelip ae badan lo kan kecil" balas shinta dengan muka kesalnya. Bukannya terimakasih lah ini dia yang kesel?

"Yeee, bukannya terima kasih lo udah gue pesenin, badan gue kecil kecil gini berisi tau" jawab fieny.

"Au ah laper! Udah makan aja"

Merekapun mulai menyantap makanannya tanpa obrolan sedikitpun. Hening hanya ada suara bising dari siswa-siswi yang berada di kantin.

Tak lama makanan merekapun habis, shinta mulai menyeruput es jeruknya.

"Eh, shin masa yah, kemarin kan gue pulang sendiri tuh pas gue lagi nunggu angkot di halte depan sekolah entah ada angin apa, ada cowok ngajak gue pulang barengg! O my god!! Mana cowoknya tu lumayan ganteng lah" cerita fieny histeris dengan mata berbinar.

Shinta hanya mendelik kesal, heran, temannya yang satu ini seperti kelamaan jomblo jadi ber-efek berlebihan saat membahas cowok. Pasti gantengan juga riko pikirnya sih!.

"Terus lo mau dianter pulang?"

"YA mau lah!!! Gila aja kalo gak mau mah, nih ya kata bunda gue kalo rezeki tu gaboleh hehe" jawab fieny cengengesan.

"Gue tuh keknya udah jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia" lanjutnya dengan senyum merekah dan tatapan mengkhayal.

"Emangnya dia mau sama lo? Burik gini mana mau!"

"Lo kalo ngomong suka nyakitin juga yah!! Au ah kesel, gabiaa apa liat gue bahagia ketemu pangeran yang akan menjadi jodoh gue!"lak!".

"Iya fieny cantik serahh lo deh, saran gue cuma satu jangan kelamaan JOMBLO makanya!" balas shinta dengan nada dikeraskan pada kalimat jomblo.

"Mentang-mentang udah punya pacar ya lo, liat aja nanti gue juga bakal punya pacar secepatnya!" balas fieny tak mau kalah.

Shinta tersenyum sinis "jangan bilang sama cowok yang kemarin nganterin lo pulang"

"Iya"

"Serah!"

***

Setelah makan dan merasa kenyang shinta dan fieny segera naik untuk kekelas memulai pelajaran lagi namun saat sedang berjalan dilorong kelas terdengar keributan yang sepertinya siswa berantem. Dengan rasa penasarannya shinta dan temannya itu menghampiri tempat yang sudah dikerubungi banyak siswa siswi.

Dan betapa terkejutnya ketika tau bahwa yang ribut kekasihnya sendiri. Riko.

Acara pukul pukulan sudah selesai kini shinta melihat riko dengan bibir yang sedikit sobek mengeluarkan darah,ada masalah apa lagi?.

Dengan segera shinta menghampiri riko "riko?kenapa?".
Shinta benar benar dibuat bingung,tatapan riko sangat tajam dan apa?riko sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari shinta.

Apa mungkin lagi terbawa emosi?begitulah batin shinta.

"Cewe tukang selingkuh"shinta semakin dibuat bingung dengan pacarnya itu,hatinya memohok mendengar perkataan tadi.

Ya,riko yang tadi mengatakannya sembari beranjak pergi dari sana,mungkin sekarang dia berada di UKS.

Dengan segera shinta berlari menuju UKS untuk membantu riko mengobati lukanya,jangan ditanya dia berlari sembari meneteskan air mata yang sudah membasahi pipinya.

My Perfect Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang