bagian 4(empat)

2.6K 90 0
                                    

Dirumah prilly

Gisela menangis sesegukan dipangkuan prilly.

"aku benci daddy... Daddy sudah ingkar janji prilly"

"jangan gitu bagaimana pun dia daddymu.ngak boleh benci dengan orang tua sendiri"ucap prilly menasehati

"aku nginap disini ya prill, bolehkan?? "

prilly mengangguk "iya sel.. Boleh"

Tiba-tiba terdengar kegaduhan diluar rumah prilly. Dirumah prilly hanya ada prilly dan gisela karena bapak ibu prilly jualan dan adiknya juga ikut membantu .
Prilly dan gisela melihat kegaduhan diluar.

"hay... Cantik, hari ini terakhir perjanjian kita, kau kalian tidak biasa membayar.siap siap untuk menjadi istri ke 5 ku" ucap pak dadang genit kepada prilly
Pak dadang memegang tangan prilly, prilly berontak dan berteriak sekuat tenaga yang ia punya.
Gisela tak bisa membantu karena ditahan anak buah pak dadang.

Tiba-tiba pintu yang terkunci jebol karena didobrak ali dan warga,pak dadang melarikan diri diikuti anak buahnya.
Gisela segera menghampiri prilly yang pingsan,sepertinya syok karena kejadian yang baru saja terjadi.
Gisela terus menangis melihat prilly lemah tak berdaya dikamarnya.
Ali memahami mengapa gisela mengiginkan prilly menjadi ibunya. Karena gisela butu seorang ibu yang bisa menjadi sahabat,untuk berbagi rasa.
Ali mengakui selama ini monica, gagal mendekati gisela, juga ke 2 orang tuanya dan mertuanya.
Karena terlalu sibuk mengejar perhatiannya.
Gisela memulai bicara dengan daddy setelah sekian lama terjadi keheningan dalam kamar prilly  keheningan yang terjadi antara ayah dan anak ini.

"apa yang daddy lakukan disini"ucap gisela tanpa memandang ali

"daddy ingin mengetahui keadaan prilly sahabat mu"ucap ali

"daddy pergi dari sini,aku nggak mau ketemu daddy"ucap gisela sambil menangis

"tapi sayang... Daddy"ucap ali terpotong

"daddy pergi dari sini,aku benci daddy. ini semua karena daddy. Coba aja daddy mau menikah dengan prilly,maka semua ini nggak akan pernah terjadi "ucap gisela menangis sesegukan

"maafkan daddy sayang "ucap ali menyesal

"kalau sampai terjadi sesuatu pada prilly, aku nggak akan pernah pulang kerumah daddy"

"sayang"ucap ali

Tak lama prilly pun sadar diri pingsannya
"aww... "lirih prilly sambil memegang kepalanya

"prilly kamu sudah sadar, apa yang sakit. Kita kerumah sakit ya!!"ucap gisela panik

"nggak usah sel, aku cuma pusing aja kok "pandangan prilly tertuju pada ali membuat prilly menundukkan kepala

"om.. "ucap prilly lirih

"daddy kenapa masih disini, cepat pergi "ucap gisela sambil menarik tangan daddynya

"tapi kamu pulang sama daddy ya sayang"ucap ali memohon

"ngak,aku nggak mau pulang sama daddy .kecuali daddy mau menikah dengan prilly

"gisela... Sayang"

"kamu pulang aja sel,kasihan daddy kamu. Pasti dia sedih kalo kamu kayak gini"ucap prilly lembut

"kalau aku pulang, maka prilly juga akan ikuti kita pulang. "

"gisela kamu apa apaan sih "ucap prilly

"bagaimana daddy setuju sama permintaan ku, iya apa nggak "ucap gisela tanpa mendengarkan prilly

Ali diam memikirkan syarat gisela

om cool itu ayah sahabatku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang