"Ibu , noona aku pulang" teriakan dong bin mengejutkan aku dan ibu.
"Ahk benarkah" aku langsung beranjak dari duduk ku dan menghampiri nya .
"Wah uri dongbin-a kau sudah besar, lihat bahkan kau lebih tinggi dari ku". Ucap ku pada dongbin yang hanya di balas senyum nya itu.
"Nak ajak adik mu masuk" suara ibu terdengar dari dalam rumah.
...
Karena dongbin pulang kami pun mengajak nya kerumah hyuna untuk merayakan kelulusan ku dan hyuna .
Akhir nya aku berada di depan rumah hyuna terlihat banyak cahaya yang menyala dari dalam rumah nya itu.
"Hyuna aku datang" aku memanggil hyuna yang mungkin sedang berada di dalam rumah nya .
"So hyuna masuk saja pintu nya tidak di kunci" aku pun masuk bersama ibu dan dongbin.
Hyuna terlihat sedang merapihkan meja makan nya , terdapat banyak makanan di sana yang belum pernah ku lihat sebelum nya tapi dari bau nya aku yakin makanan itu sangat enak.
Hyuna melihat ku dan kemudian menyuruh ku duduk , aku pun duduk di meja sebelah hyuna besama dongbin sedangkan ibu sepertinya pergi ke dapur untuk membantu bibi.
"Hyuna , ini adik ku yang baru pulang dari kota nama nya dongbin , Han dong bin" tegasku pada hyuna.
"Wah salam kenal dongbin aku hyuna teman noona mu" senyum hyuna mengembang , aku yakin dia akan mudah bergaul dengan dongbin karena setau ku hyuna menginginkan seorang adik.
"Anak-anak ini sup nya sudah jadi , mari makan" ucap bibi sambil menarih sup di meja makan nya.
"Bibi , paman kemana ??" Aku penasaran karena tidak melihat ayah hyuna sedari tadi.
"Ahk dia tidak akan pulang cepat katanya pekerjaan nya sangat banyak , dia meminta maaf pada kalian karena tidak bisa berkumpul untuk merayakan hari ini".
"Tidak papah bibi kita berkumpul seperti ini pun aku sangat senang".
"Aku juga" ucap hyuna , gadis itu sudah memasukan sesendok nasi kedalam mulut nya .
...
"So hyun ambilkan aku kayu". Perintah hyuna sambil menaruh sebagian kayu yang di pegang nya.
"Kau mau membakar rumah mu itu saja sudah banyak yang kau bawa hyuna" entahlah aku tidak tau pemikiran nya hyuna memang selalu merasa tidak cukup , aku tersenyum ketika memikirkan kelakuan nya itu .
"Baiklah kalau begitu ayo kita nyalakan api unggun nya" ajak hyuna aku dan dongbin akhir nya menghampiri hyuna
Setelah makan memang kami memutuskan untuk bermain-main malam ini menghabiskan waktu bersama.
"Kau tau cara so hyun , aku belum pernah menyalakan nya" ku kira hyuna bisa menyalakan nya ternyata dia sama seperti ku.
"Aku pun gk tau caranya hyuna" tegas ku ."kak biar aku saja , dulu aku pernah sekali menyalakan nya di sekolah" ucap dongbin kemudian mengambil korek api yang hyuna pegang.
Sekitar sepuluh menit kita menunggu akhirnya api nya pun menyala ,, kami bertiga bersantai sambil menikmati api unggun tersebut.
Tiba-tiba hyuna melihat ku dan dongbin . "So hyuna pernahkah kau mendengar sebuah lagu yang membuat mu kembali berdiri dari kesendirian".
"Tidak aku jarang sekali mendengar sebuah lagu hyuna" aku memang terlalu sibuk belajar dan mencari uang untuk membantu ibu belakangan ini hingga tidak sempat bersenang-senang.
"Mau kah kau mendengar nya , lagu ini menjadi sebuah lagu yang menjadikan aku seperti sekarang ini".
"Benarkah lagu seperti apa itu" aku terlihat penasaran dengan apa yang hyuna sampai kan .
Hyuna pun menutup mata nya dan mulai menghanyutkan perasaan nya .
To My Youth
naneun hanttae naega i sesange
sarajigil baraesseo
on sesangi neomuna kamkamhae
maeil bameul uldeon nal
charari naega sarajimyeon
maeumi pyeonhalkka
moduga nal baraboneun siseoni
neomuna duryeowoPada suatu titik, dulu aku berharap aku akan lenyap dari dunia ini
Seluruh dunia tampak begitu gelap dan aku menangis setiap malam
Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang begitu saja?
Aku begitu takut pada semua orang yang menatapkuareumdapge areumdapdeon
geu sijeoreul nan apaseo
sarang badeul su eopseossdeon
naega neomuna silheoseo
eommaneun appaneun da
naman baraboneunde
nae maeumeun geureon ge aninde
jakkuman meoreoman gaSelama hari-hari indah itu, aku merasa kesakitan
Aku membenci diriku sendiri karena tak bisa menerima cinta
Ibuku dan ayahku, mereka hanya menatapku
Itu bukanlah yang kurasakan sebenarnya, tapi aku terus melangkah lebih jauheotteokhae eotteokhae eotteokhae eotteokhae
Apa yang harus ku lakukan?
Apa yang harus ku lakukan?
Apa yang harus ku lakukan?
Apa yang harus ku lakukan?sigani yagiraneun mari
naege jeongmal majdeorago
haruga jinamyeon jinalsurok
deo naajideorago
geunde gakkeumeun neomu haengbokhamyeon
tto apaolkka bwa
naega gajin i haengbokdeureul
nugungaga gajyeogalkka bwaKata-kata waktu adalah obat benar-benar berlaku untukku
Seiring berjalannya waktu, au benar-benar menjadi lebih baik
Tapi terkadang, saat aku terlalu bahagia, aku khawatir aku akan kesakitan lagi
Aku takut seseorang akan menghilangkan kebahagiaan ini
Kenangan indah itu sangat menyakitkanareumdaun areumdapdeon
geu gieogi nan apaseo
apeun mankeum apahaedo
sarajijireul anhaseo
chingudeureun saramdeureun da
naman baraboneunde
nae moseubeun geureon ge aninde
jakkuman meoreoman gaAku sakit dan sakit lagi, tapi rasa sakitnya tidak kan hilang
Teman-temanku, semua orang ini, mereka hanya menatapku
Itu bukanlah yang kurasakan sebenarnya, tapi aku terus melangkah lebih jauh
Tapi tetap saja, mungkin memang begitugeuraedo nan eojjeomyeon
naega i sesange
balkeun biccirado doelkka bwa
eojjeomyeon geu modeun apeumeul
naeditgoseorado
jjalpge bicceul naebolkka bwa
pogihal suga eopseo
harudo mam pyeonhi jamdeul suga eopsdeon naega
ireohgerado ireoseo boryeogo hamyeon
naega nal chajajulkka bwaMungkin setelah semua rasa sakit itu
Aku bisa segera bersinar terang
Karena itu aku tak bisa menyerah
Aku tak bisa tertidur dengan tenang untuk satu malam
Karena mungkin kalau aku terus berusaha terjaga seperti ini
Aku akan menemukan diriku sendiriaaaaaaa aaaaaaa
aaaaaaa aaaaaaaeolmana eolmana apasseulkka
eolmana eolmana apasseulkka
eolmana eolmana eolmana baraesseulkkaSeberapa menyakitkankah hal itu?
Seberapa menyakitkankah hal itu?
Seberapa tinggi aku haus berharap?......
KAMU SEDANG MEMBACA
TO MY YOUTH - (TAMAT)
RandomGENRE : FRIENDSHIP - RELATIONSHIP "Aku melihat senja begitu indah sayang nya tidak lengkap tanpa mu" , gadis itu berbicara sambil menatap ufuk senja yang akan tenggelam. "Dulu kita sering melihat senja di taman sekolah , kau biasa nya hanya pokus me...