PROLOG

26.6K 1.1K 48
                                    

Assalamualaikum ges :'

Selamat membaca

***

Irham memutar mata malas dan merebahkan tubuhnya di ranjang. Baru saja pulang kerja, Sang Ibu langsung menondong nya dengan hal yang begitu malas Irham bahas. Tubuhnya yang lelah ditambah dengan omelan baginda ratu yang cukup memusingkan kepala membuat Irham menahan geram dalam hati.

"Nggak, Irham masih mau kerja jadi karyawan, Bu." Irham menolak permintaan Ibu nya entah sudah berapa puluh kali memintanya untuk mengambil alih bisnis bengkel yang sudah Abi nya dirikan puluhan tahun itu.

"Mas nggak sayang ya sama Abi? Sudah tua gitu masih suka bolak-balik Jakarta sampai Surabaya buat ngurusin bengkel." Keluh Cindy, sang Ibu.

"Nanti, Bu. Janji. Mas Irham bakal ngurus bengkel Abi sepenuh hati. Tapi nggak sekarang." Jawab Irham seperti biasanya saat ditodong dengan perihal yang sama. "Abi kan nggak tiap hari juga bolak-baliknya, Bu. Jangan lebay deh, Bu."

"Dibilangin juga! Nyaut aja kamu ini," Cindy melototkan matanya lalu mencubit kaki Ikram gemas, "Lagian kamu ngapain juga sih kerja di perusahaan gitu, cuma jadi karyawan loh Mas. Malah gajinya gak seberapa!" cibir Cindy pada anak sulungnya itu.

Sebenarnya tak ada salah dengan pekerjaan Irham saat ini, hanya saja orang tuanya ingin sang anak mengambil alih bisnis yang sudah di dirikan oleh Ikram, Ayah Irham. Mereka sudah cukup tua dan ingin bersantai sejenak.

"Hehehe. . ." Irham hanya menyengir mendengar cibiran yang selalu saja Ibu nya layangkan saat lelah membujuk nya untuk mengurus bengkel punya Abinya. "Ibu tahu nggak sih ? Cewek-cewek tuh lebih suka cowok kantoran daripada yang main slender dan oli." Alasan yang tidak akan mempan mempengaruhi ibunya namun tetap saja Irham menyampah.

"Dih..kamu itu nggak mirip orang kantoran yang rapi, pakai kemeja slim fit dan berdasi. Rambut saja kayak preman gitu, nggak jelas." cemooh sang ibu lagi membuat bibir Irham maju tiga centi.

Ikram menyugar rambut nya ke belakang dan mengibaskan tepat di hadapan sang ibu, sengaja ingin membuat wanita paruh baya itu kesal. "Ini mah namanya style Bu, nggak ngerti amat deh. Kayak Abi waktu muda dulu, Bu."

"Iyuuww.. banyakan omong kamu."

"Jauh beda lah sama Irham. Selera Ibu mah low standard gitu. Nggak heran sih dapatnya Abi." ledek Irham yang langsung mendapat delikkan mata dari Cindy.

Mulut Irham ini memang perlu di ruqyah.

"Anak kurang ajar!" Cindy menimpuk Irham gemas yang kini berbaring di tengah-tengah ranjang dengan bantal lalu keluar dari sana.

"Hahaha. . ." Ledaklah tawa Irham setelah nya. "Sayang Ibuuuu!" Irham berteriak nyaring setelah sukses meledek sang Ibu tersayang.

Huft, penat nya Ia setelah lebih dari 8 jam bekerja. Profesi yang Ia geluti saat ini adalah Maintenance Engineer, karyawan salah satu perusahan otomotif asal Jepang yang berada di Jakarta. Pekerjaan yang selalu dihina-hina oleh ibu nya yang bawel itu.

Ia mengambil studi yang sama seperti sang Abi, teknik mesin dan bergelut di bidang itu sekarang.

Bedanya adalah kalau Abi nya seorang anak mesin sejati bekerja membuka bisnis bengkel otomotif yang sudah pasti akrab dengan mesin, sedangkan dirinya mengabdikan diri di perusahaan otomotif sebagai maintenance engineer.

Well, Teknik Mesin tidak mengindikasikan kamu untuk menjadi tukang bengkel tapi itu salah satu peluang kerja sebagai orang yang lulus dari Teknik Mesin. Sama hal nya dengan Maintenance Engineer.

Locked Away ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang