12

7.1K 748 35
                                    

5K yuhuuuuu...

VOTE AND KOMEND JANGAN KALEAN YA.

Ada beberapa kata terlupa dan ganjil tertulis, mohon koreksi nya zheyeng 😂
***

Cindy sedang memasukkan baju dalam koper saat ketiga anaknya bersamaan masuk ke dalam kamar nya, tiga lelaki dewasa itu membaringkan tubuhnya di atas ranjang Cindy dan sang suami dan mulai mengajak ibu nya berbincang.

"Ibu ngapain sih pergi-pergi gitu lagi, kan ibu udah tua." Celetuk Irhas pada sang Ibunda. Bukan sekali dua kali anak-anaknya memprotes saat Cindy akan bertandang ke luar kota, mereka tahu kalau ibu nya datang untuk mengajar ataupun mengisi seminar di luar kota namun mulut cerewet mereka tidak akan bisa berhenti meminta sang Ibu untuk tetap menetap di rumah dan tak kemana-mana selain mengajar saat siang hari di kampus yang tidak jauh dari rumah.

"Ya kan sekalian jalan-jalan juga sama Abi kamu." Sahut Cindy enteng.

"Abi ditemanin !!!!" sunggut Irham sebal, "kami lah Bu diajak liburan." Kata Irham pada wanita nomor satu dalam hidupnya itu. "Selalu sama Abi, kemana-mana sama Abi. Kami nggak pernah diajak."

Cindy tergelak geli dengan rajukan anak nya, "Kalian kan sudah besar-besar, uang pun ada, kenapa nggak liburan sendiri sama teman-teman, ajak pacar, ajak sepupu kamu. Kan udah pada gede, nggak harus kemana-mana sama Ibu lagi kan."

"Mau nya sama Ibu." Irsyad ikut mengeluarkan argument nya walau dengan nada datar dan tak ikhlas nya.

"Terus aja tuh monopoli bini gua lu pada." Celetuk Ikram tiba-tiba masuk ke kamar sambil membawa secangkir teh ditangan nya, "Di suruh kawin biar ada bini sendiri, pada malas lu pada." Sewot pria setangah abad itu.

"Yeeee.... Abi sewot aja." Cibir Irhas, "Boleh ya Bu nanti pas adek libur kuliah, kita liburan ke luar negeri. Lama banget kita nggak liburan bareng."

"Nggak boleh." Tolak Ikram tegas, "Kalian udah pada besar, nggak boleh lagi jalan sama wanita tua seperti Ibu, kalian harus nya jalan sama cewek-cewek cantik."

Di rumah, ketiga anak lelaki Ikram dan Cindy itu selalu memonopoli sang Ibu dan selalu berusaha menjauhkan Abi nya saat mereka sedang bermanjaan dengan Ibu nya. Mereka sayang Abi nya namun sekaligus dijadikan musuh berbuyutan dalam merebut perhatian Cindy.

"Yeee. . . wanita tua itu emak nya kita-kita ya !" balas Irhas tak kalah sewot.

"Abi ngeselin !" decak Irham, "Boleh ya Bu kita liburan sekali-kali, nanti kalau Irham udah nikah kan udah beda Bu."

"Halah lo, kayak bakal nikah tahun ini aja." Ikram meledek anak sulung nya yang selalu berandai-andai menikah sebelum umur 30th.

Mereka selalu berdebat layak nya berteman, menggunakan kata lo-gue dengan santai nya.

"Ibuuuu, tengok tuh abi." Adu lelaki berambut gondrong itu.

"Oh iya ya, kamu mau nikah sama siapa memang nya Mas ? Pacar aja nggak punya" Cindy ikut meledek Irham membuat lelaki itu mengerucutkan bibirnya sebal.

"Gitu ah, mau ngambek aja lah Mas." ujar Irham memangku tangan nya di dada. Irhas tergelak keras lalu menimpuk saudara nya itu dengan bantal. Perangai kakak lelaki nya itu menggemaskan.

"Btw, sama kak Citra gimana Mas ?" tanya Irhas kemudian.

"Apa nya gimana, ya nggak gimana-gimana juga." Sahut Irham santai.

"Kamu nggak jadi pepet dokter cantik itu, Mas ?" tanya Ikram serius pada sang anak.

Irham menggelengkan kepala nya pelan, "Bukan nggak Bi, tapi gimana ya, orang aku nomor ponselnya aja nggak punya, terus nggak tau mau dipepet gimana."

Locked Away ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang