36 END

14.2K 670 83
                                    

"Dokter Citra !" panggil salah satu perawat di Puskesmas tempat Citra bekerja, "Anak-anak ngajakin makan siang bareng, Anya ulang tahun. Jadi ditraktir." Lapor perawat berkerudung ungu itu, Seraphin.

"Yaah..telat kamu mah bilang nya," Desah Citra penuh sesal, "Saya sudah janji makan siang sama suami." Ungkap nya.

"Yasudah, ajak Pak Suami nya sekalian dokter." Sambar Seraphin lagi, tidak niat serius amat namun juga tidak sekedar candaan. Ya mana tahu mau ikut sekalian.

"Hmmm.." Citra berpikir sejenak, "Emang mau makan-makan dimana, Pin? Nanti kalau suami saya mau, kami nyusul saja."

Mata Seraphin berbinar mendengar, "Semoga saja, kami di Walter Mark simpang empat itu ya dok."

Citra mengangguk paham lalu berpamitan pada Seraphin menuju ruangan nya.

Sudah hampir 1 tahun Citra bekerja sebagai dokter gigi di sebuah Puskesmas kecamatan. Klinik Atta tempatnya bekerja dulu kini tidak lagi beroperasi karena pemiliknya sudah pindah domisili. Ya, Atta pindah ke Bandung ke tempat istri nya tinggal.

Kini, klinik tempat Atta dibiarkan kosong. Katanya biar kan kosong dulu sejenak, nanti mana tahu Citra mau buka praktik gigi sendiri jadi bisa terus menggunakan gedung klinik yang sudah jadi, tinggal isi peralatan ke dalam nya. mungkin tidak dalam waktu dekat ini karena masih banyak hal yang harus dibenahi apalagi dirinya baru menjadi istri. Belum juga genap setahun menikah, Ia mau banyak belajar memprioritaskan rumah tangganya. N

Oh ya, kalian ingat Ronal dan Qaira tidak? Dua sejoli itu juga ikutan pindah kerja dari klinik dan alhamdulillah kini sudah jadi perawat gigi di sebuah RSU Jakarta dengan status PNS. Keberuntungan mereka bisa punya kerjaan tetap dan cepat ditarik sebagai tenaga medis. Tak sia-sia selama ini kerja banting tulang magang pagi-siang-malam di klinik Atta. Adapun Rere, pacar nya Ronal saat itu, sudah menjadi karyawan perusahaan Kak Evan.

"Dokter Citra diajak makan siang sama anak-anak nggak?" tanya Dokter Jessita pada Citra. Dokter senior berkulit coklat eksotis berdiri berlipat tangan memandang Citra sedikit sebal.

"Hehehe...iya ada dok." Jawab Citra tersenge-senge. Bukan Ia tak tahu, selama ini dokter senior itu kurang menyukai kehadiran Citra di pukesmas itu. alasan nya karena Citra selalu mendapat perhatian lebih dari perawat, bidan dan juga beberapa dokter pukesmas lain nya. Bahkan, perawat bagian gigi juga semua perhatian dengan Citra. Jessita merasa posisi nya sebagai dokter gigi kesayangan tersingkirkan.

"Kenapa mereka ngajak kamu sih?" tanya nya sewot.

Citra meringis kecil, "Kan saya temanan sama mereka dok." Jawab Citra jujur. "Anya juga lumayan dekat dengan saya, kita - kita seumuran semua gitu Dok. Masih se-frekuensi lah." Jawab Citra santai.

"Maksud kamu saya itu udah tua makanya saya nggak diajak?" cecar Jessita galak.

Ampun ndoro. Kikik Citra dalam hati. Ia tersenyum puas saat Rasa sebal Jessita tercetak jelas di wajah senior nya itu.

Citra hendak menjawab pertanyaan dokter Jessita namun suara seorang lelaki menginterupsi perseteruan keduanya.

"Permisi!"

"Aah...cari siapa?" tanya Jessita ramah dengan mata berbinar melihat lelaki di depan nya. Mata nya menyipit sejenak lalu menutup mulutnya tanda tak percaya, "Bentar, ini Irham kan? FKG angkatan Revolution 44." Tanya Jessita sambil menyebut nama angkatan Irham saat jaman kuliah di FKG dulu.

"Eh benar, tapi siapa ya? Sorry kelupaan."

"Ya ampun Irham. Gue Jessita Christiana. Teman seangkatan lo."

Irham menggelengkan kepala nya sedikit, "Sorry ya, gue benar-benar nggak ingat lo yang mana. Gue juga sebentar di FKG soalnya." Jelasnya lalu meringis kecil.

Locked Away ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang