Bab 35

8.8K 679 74
                                    

Assalamualaikum guys :) SELAMAT LEBARAN YA.

MOHON MAAP LAHIR DAN BATIN

🐈🐈🐈

"Citraa.." panggil Irham di dalam kamar, mau tak mau Ia harus menyusul sang istri yang sedang dalam mode ngambek pada nya. "Aku capek, jangan ngambek dulu ya." Bujuk nya pada sang istri yang kini duduk di depan meja rias.

"Siapa juga yang ngambek." Sahut Citra datar. Jawaban yang bisa dipastikan berbandik terbalik dengan kenyataan nya. 

Irham berdecak gemas lalu mengusap kepala istrinya lembut, "Jangan gitu, Sayang." Ujar Irham dengan suara lembut, "Bukan nggak mau ngabarin, tapi aku kan kerja."

"Iya Irham!" balas Citra kemudian membalikkan badan nya, "Tapi tolong, sekali aja kalau kamu di luar kota kasih kabar ke aku, kamu baik-baik aja. Cukup. Aku hampir mati disini karena khawatir suami aku nggak ada kabar. Kalau kamu kenapa-napa gimana?!" tanya Citra judes.

Irham menelan ludah nya susah payah, saat Citra berbicara dengan nada ketus dan tidak memanggil nya dengan sebutan 'Kakak' seperti biasa. "Ya kali kamu nggak ada waktu barang 20 detik aja buat WA aku kalau kamu baik-baik aja, chat aja cukup." Tambah Citra lagi.

Mendengar omelan dari sang istri menampar Irham sangat keras, Irham merasa gagal menjadi pria beristri. Seharusnya Ia paham saat sudah berpasangan dan berumahtangga, ada seseorang yang selalu menunggu kehadiran nya, saat mereka berjauhan maka orang itu akan menunggu kabar nya.

"Maaf, nggak akan kayak gitu lagi." ujar Irham penuh sesal.

"Janji itu sama diri kamu sendiri dulu, baru janji sama aku. Berkali-kali loh." Peringat Citra kemudian meninggalkan Irham sendiri di kamar, Citra melangkah ke kamar mandi.

Pertengkaran mereka pertama setelah menikah. Irham membuang nafas kasar lalu berbaring di lantai kamar, meresapi dingin nya lantai ke tubuhnya. Beberapa menit berlalu dengan pikiran nya berlalang buana entah kemana-mana.

Ia jadi ingat pertemuan nya pertama kali dengan si Cantik nya, kali pertama mereka ngopi bareng dan juga pulang bareng dengan motor bit legend nya. Kemudian mereka bertemu di acara pertunanganan Arkan dan banyak lagi bahkan sampai lamaran nya ditolak Citra.

Irham mencari celah, dimana Ia harus memperbaiki diri. Jangan sampai semua pertemuan mereka dan hubungan yang telah dibina ini menjadi hambar hanya karena salah satu dari mereka malas memperbaiki diri. Suatu hubungan adalah kerjasama dari dua pihak bukan ? dirinya tahu, selama ini Citra selalu melakukan itu. Saat ada sedikit clash diantara mereka, Citra akan langsung mengutarakan nya.

"Ngapain tidur disitu ? wudhu dulu sana, solat magrib." Tegur Citra saat melihat sang suami tergletak mengenaskan di lantai.

"Tapi jangan marah lagi..." sahut Irham dengan suara manja serta Bibirnya yang dimajukan.

"Iyaa," sahut Citra santai. "Maafin juga Citra ngomel-ngomel tadi." Nggak enak juga marah dengan suami. Kayak ada yang menyanggal aja gitu.

"Sini peluk dulu ?!" Irham merentangkan tangan nya ke atas meminta pelukan dari sang istri.

"Citra udah wudhu, udah ah sana." Tolak Citra sambil melototkan matanya. Dasar lelaki manja nya itu. Bikin panas-dingin mulu. 

[***]

"Makan gan !" tawar Irhas pada Irham saat kakak sulung nya bergabung di ruang TV. Irhas dan Irsyad kompak menggelar karpet piknik di depan TV khusus agar bisa makan sambil lesehan.

"Nasi goreng mana dek ?" tanya Irham saat melihat isi makanan yang sedang Irhas lahap, nasi berwarna coklat yang sudah dipastikan adalah nasi goreng, aroma gurih pedas nya sudha tercium.

Locked Away ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang