[Super Papa Kim]

2.9K 246 62
                                    

_

__
___
What's Wrong With Boss Kim
Sequel II

Irene dan Suho sedang dalam perjalanan ke pantai Eurwangi yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. Pantai Eurwangi adalah pantai dengan pasir putih yang luas dan air laut biru. Sangat cantik dan mempesona.

Di mobil yang melaju itu Irene bersandar di bahu Suho dengan tangan Suho yang mengelus perutnya.

"Nanti aku akan pakai bikini ya..."

Tangan Suho yang mengelus perut Irene itu seketika berhenti.

"Hah bikini? Aku tak salah dengar kan bunny ku?"

Irene duduk tegak dan berhanti bersandar pada Suho, ia menatap suaminya yang sedang menatapnya dengan tatapan terkejut.

"Emmm aku akan memakai bikini, warna merah hehe. Pasti aku akan terlihat cantik dan sexy. Aku mau nanti kamu memotretku yaa..." Irene berkata dengan mata berbinar.

"Tidak boleh!!" Suho berkata tegas.

"Kenapa? Kenapa?? Aku mau memakainya sebelum perut ku semakin membesar karna baby kita." Rengek Irene dengan wajah cemberut.

"Pokoknya tidak boleh, nanti kau akan sakit jika memakai pakaian yang sangat terbuka seperti itu."

"Ini musim panas, aku akan baik-baik saja." Irene semakin kesal karna Suho yang melarang dirinya.

"Oke anggap saja kau tak akan sakit karna memakai pakaian super terbuka itu,tapi bagaimana bisa aku membiarkan aset milik ku di lihat oleh orang lain."

"Dasar posesif, aku benci hikss kau egois hiksss hikss aku tidak suka dilarang." Irene langsung menangis histeris.

Melihatnya Suho menghela nafas lalu memeluk istrinya.

"Maaf sayang, ini salah ku, aku minta maaf. Kau boleh memakai apapun yang kau mau."

Seketika tangis Irene berhenti dan ia tersenyum kearah Suho.

"Terima kasih suami ku~~" ucap Irene mengecup singkat bibir Suho di balas senyuman oleh Suho.

___

Irene dan Suho sudah check in di hotel mewah yang balkon kamarnya menghadap langsung ke pantai.

Suho sudah berganti pakaian dengan baju santai berwarna biru laut sedangkan istrinya Kim Irene tengah berganti pakaian di kamar mandi.

Suho sedang pusing memikirkan keinginan istrinya untuk memakai bikini, Suho tidak rela orang lain melihat betapa mulus, bersih dan menggoda tubuh istrinya.

Setelah berpikir beberapa saat sebuah ide muncul dikepalanya.

Suho mengambil ponselnya dan menelpon Jong dae salah satu orang kepercayaanya.

"Halo Jong Dae bisakah kau menghubungi pihak pengurus pantai Eurwangi jika aku menyewa seluruh pantai. Katakan tidak boleh ada orang yang memasuki area pantai selain aku dan istri ku. Katakan juga pada pengawal ku bahwa aku hanya akan ke pantai bersama istri ku."

"Baik boss Kim akan saya laksanakan." Jawab suara di seberang telpon.

"Bagus, kabari aku jika sudah selesai."

"Siap boss." Jawab Jong dae lagi, setelahnya Suho mematikan panggilan itu dan memilih membaringkan sebentar badannya di ranjang hotel yang ia sewa.

Lima menit berlalu Suho menerima pesan dari Jong dae bahwa semua yang Suho perintahkan tadi sudah diurus, Suho dapat menikmati pantai itu seperti milik pribadi berdua saja dengan Irene.

"Sekarang aku bisa tenang karna badan bunny ku yang sexy itu tidak akan di lihat oleh orang lain." Gumam Suho.

Detik berikutnya pintu kamar mandi terbuka dan Irene keluar dari sana menggunakan dress selutut berwarna putih.

"Ayo suami ku aku sudah siap."

Suho mengernyit bingung, kenapa istrinya malah memakai dress.

"Kenapa tidak jadi pakai bikin?"

"Aku pikir itu akan terlalu terbuka, aku juga tidak mau badan ku dilihat orang lain selain suami ku ini. Jadi aku memutuskan memakai ini saja. Bagaimana bukan kah terlihat manis." Ujar Irene kemudian memutar badannya dan bergaya di depan Suho.

Suho tersenyum.

"Emmm istri ku ini terlihat sangat cantik dan manis."

"Benarkah?" Tanya Irene dengan mata berbinar.

"Iya sayang."

Jawaban Suho membuat Irene senang, ia tiba tiba memeluk Suho dan duduk dipangkuan suaminya. Dulu Irene tidak semanja ini tapi semenjak hamil ia menjadi seperti ini, tapi tak apa Suho menyukainya.

"Katakan lagi." Ujar Irene dengan tangan yang kini melingkar di leher suaminya.

"Emmm... apanya?"

"Katakan sekali lagi kalau aku cantik."
Irene berkata dengan wajah imut, Suho tersenyun di buatnya.

"Istriku ini cantik sekali, paling cantik dialam semesta. Cium ya?"

Pria Kim Irene bertanya dengan senyuman, pipi Irene memerah tapi ia menangguk dan mencium Suho lebih dulu. Tanpa membuang waktu Suho membalas ciuman Irene dan mencumbu bibir istrinya itu lebih dalam.

Ciuman panjang dan panas terjadi, kini Irene teleh berbaring di ranjang dengan Suho diatasnya. Suho melumat bibir atas Irene dan Irene balas melumat bibi bawah Suho.

Saat Suho mulai di kuasai nafsu ia semakin merendahkan tubuhnya dan memperdalam ciumannya.

Detik berikutnya Suho berhenti karna Irene mendorongnya.
Suho memejamkan matanya untuk menahan hasratnya lalu membuka matanya untuk menatap mata Irene yang terlihat bergetar.

"A-aku takut terjadi sesuatu pada baby."

"Ahh maaf, aku lupa. Maaf kan aku." Ujar Suho seraya duduk dan membantu Irene duduk juga.

"Bukan kamu yang meminta maaf. Aku yang harusnya minta maaf, maaf karna harus menahanya sampai aku melahirkan nanti."

Irene kembali menangis, membuat Suho khawatir lagi. Irene sangat sensitif terhadap hal sekecil apapun sejak ia menggandung.

"Heyy tak apa sayang demi kamu dan baby kita aku bisa menahannya. Tak apa, sudah jangan menangis."

Suho menyeka air mata Irene lalu mengelus lembut kedua pipi istrinya itu dengan lembut.

"Super papa Kim benar tak apa-apa?" Tanya Irene dengan bibir mengerucut dan mata berkaca-kaca.

"Ya tak apa, tapi apa itu super papa Kim?"

"Nama panggilan untuk suami ku ini."

"Bagus, berarti kamu adalah wonder mama Irene begitukah?"

"Wonder mama Irene? Emmm bagaimana ya??"

Irene terdiam sejenak seolah berpikir lalu kembali berucap.

"Aku menyukai panggilan itu." Ujar Irene dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Ok ok, sekarang lebih baik kita ke pantai. let's go wonder mama Irene" Suho berdiri lebih dulu diikuti Irene.

"Go go super papa Kim."

Sepasang suami istri itu kemudian pergi ke pantai dengan senyuman dan tangan yang saling menggenggam erat.

___

What's Wrong With Boss Kim✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang