What's Wrong With Boss Kim✔

[Ikatan Darah]

What's Wrong With Boss Kim
Sequel VIII

.
.
.
.

Bel tanda pulang berbunyi. Jaehyun memasukan semua bukunya, pundak nya ditepuk Taeyeong, sahabat sekaligus teman sebangkunya.

"ayo nongkrong di cafe biasa."

Jaehyun menggeleng.

"aku ada urusan."

"urusan apa?"

"aku ikut perlombaan renang hari ini." jawab Jaehyun.

"lomba renang? kok aku baru tahu. memangnya kau ada persiapan?" Taeyeong heran, tidak biasanya Jaehyun tak bercerita padanya.

"aku awalnya tidak berminat ikut karna aku kurang latihan. tapi aku berubah pikiran dan  harus ikut."

Jaehyun selesai mengemasi buku-bukunya dan berniat pergi, namun ditahan Taeyong.

"kenapa kau berubah pikiran?" Taeyong masih penasaran.

"Fasilitas ku di hentikan ayah sementara karna adik-adik kembar ku yang nakal itu. Jadi aku harus membuat ayah dan  ibu bangga agar ayah mengembalikan fasilitas itu."

"wahh kau benar-benar tak tahan tanpa fasilitas ayah mu  ya?"

"tentu saja."

"by the way jangan bilang setelah lomba renang kau juga ikut olimpiade matematika?"

"ya aku sudah mendaftar online  tadi. Setelah lomba renang aku langsung ke tempat olimpiade matematika."

"untuk renang aku tidak meragukan mu, kau sangat hebat. Tapi olimpiade matematika kabarnya siswa terpintar Hanlim ikut. kau yakin bisa menang, apalagi tanpa persiapan?"

"kau lupa? aku ini si sempurna Kim Jaehyun. aku pasti bisa, bahkan aku rasa ini akan seru. intinya kau doakan saja aku. dan jika 2 anak nakal itu mencariku katakan saja aku ada urusan."

"baiklah. semoga beruntung." ujar Taeyong, dibalas senyuman oleh Jaehyun sebelum pergi dari  sana dengan langkah tergesa.

___

"Kim Eun Woo!!!!!" Yeri masuk kekelas adiknya Eunwoo sambil berteriak. seisi kelas yang sudah hapal akan tingkah saudara kembar itu memilih tak memperdulikan mereka.

"apasihhh noona?!" ujar Eunwoon nampak kesal.

"kau ada uang? aku pinjam emmm. boleh yaa"

Eunwoo menggeleng.

"aku saja kritis ekonomi karna ayah menghentikan segala fasilitas. bahkan handphone ku tidak bisa memakai internet karna peraturan ayah itu. dan noona malah ingin meminjamnya. noona pikir itu masuk akal?"

"tapi aku sangat-sangat butuh. ayolahhh."

"noona tidak ada punya uang sendiri?? makanya menabung."

"aku menabung, tapi uangnya aku tinggal dirumah" wajah Yeri menatap dengan sedih kearah adik kembarnya itu.

"memangnya untuk apa?"

"Aku sadar kita tidak bisa diam saja saat fasilitas kita dihentikan ayah sementara, jadi aku memutuskan bekerja setelah pergi ketempat les, aku ditawari bekerja jadi pelayan di cafe bibinya Mark. untuk kesana aku perlu naik bis tapi aku tak punya uang. Adik ku Eunwoo yang tampan ini akan membantu ku  kan?"