Perbudakan

76 11 2
                                    

Lengang; hanya ada suara jangkrik yang bersahutan memekikkan telinga.

Oh, ada juga bayangan wajahmu yang melintasi pikiran. Seperti tak ingin lekas dari tempatnya. Tempat yang tak semestinya Ia tempati.

Air mataku lepas. Terbawa suasana kesunyian yang ada.

Memikirkan suatu hal yang tak seharusnya dipikirkan. Juga menangisi suatu hal yang tak seharusnya ditangisi.

Bodoh, perempuan macam apa aku ini?

Perempuan yang telah merelakan sukmanya sendiri memberontak kesakitan tak berdaya hanya untuk mengikuti perbudakan cinta yang sadis.

Merasa iba pada diri sendiri. Sudah diperbudak oleh cinta begitu hebatnya. Padahal yang dibudak, menganggap dirinya ada pun, tidak.

Senduan SanubariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang