2

77 3 2
                                    

Aulia terus berjalan menarik Raisa, orang-orang yang berdatangan melihat tingkah mereka berdua melongo dan tanda tanya hinggap di kepala mereka. Entah apa yang terjadi kepada kedua cewek itu, seperti terburu-buru sekali.
  "Aulia... tunggu..gue.."
Belum sempat Raisa melanjutkan perkataannya, Hatinya berdebar-debar ketika sudah sampai di kelas XII. Mereka masuk kedalam kelas, Aulia langsung menarik kata-kata menantang sambil tersenyum lebar.
  "Angga...... Raisa mau ngomong sama lo?????!
Kelas kosong melompong, Angga tidak ada di dalam kelas. Mereka melongo sejadi-jadinya , Aulia merasa seperti orang bodoh . Raisa menghela nafas panjang karena merasa sudah aman. Aulia berdiri di dalam kelas sambil menunjuk ke arah bangku Angga.
  "Angganya mana??
"Ya mana gue tau"Raisa mengangkat kedua bahunya
"Yeh,, nggak jadi deh.... ya udah, gue meletakkan tas dulu ya...temani gue kekantin ya Rai....
       Aulia membatalkan niatnya untuk membantu Raisa menyatakan cintanya. Ia meletakkan tasnya ke atas meja. Lalu mereka segera beranjak ke kantin sekolah. Raisa merasa terselamatkan dari niat Mak comblang temannya sendiri.
Padahal Raisa tidak mau pacaran. Ia ingin sendirian dulu untuk terus belajar mempersiapkan UN yang tinggal beberapa bulan lagi dan mengejar cita-cita dan impiannya. Itulah harapan yang tertanam dalam hatinya.

   Di kelas yang ribut, pak Asep guru KIMIA sedang keluar sebentar untuk mengambil sesuatu di kantor guru. Seisi kelas XII ribut seperti keadaan di pasar. Suara-suara memecah langit dan menembus telinga yang sudah terbiasa dengan suasana pecah belah itu.
Sebagian anak cewek di barisan pertama asik gosip sesuatu.
Sebagian anak cewek dibarisan kedua tenang-tenang saja dan asik mengerjakan tugas KIMIA dari pak Asep. Raisa dan Aulia dibarisan kedua termasuk anak rajin dan pintar.
Sementara anak cewek dibarisan ketiga sedang asik bermain hendphone. Ada yang asik sms-an , ada yang asik ambil foto diri sendiri atau foto dengan cowoknya. Ada yang asik bercanda , berduaan dengan cowoknya termasuk Latifah dan Risqi. Pokoknya anak cewek di barisan ketiga kategori anak cewek gadget dan termasuk anak gaul.
Lalu terakhir anak cewek dibarisan keempat termasuk anak cewek Bad girls dan suka meribut bersama anak cowok yang tukang ribu didalam kelas. Kalau Angga termasuk dalam barisan keempat dekat anak cewek yang Bad girls itu , Tapi Angga cowok yang pendiam , rajin , pintar dan tenang di dalam kelas.
Sebagian anak cowok yang lain pada berlarian kesana kemari. Ada yang saling kejar-kejaran , ada yang asik melawak dan masih banyak lagi pemandangannya.
Siapa saja yang memandang pasti akan marah karena sangking ributnya. Pernah juga seisi kelas XII ini di hukum di suruh hormat bendera sampai waktu istirahat tiba.
Walaupun begitu anak kelas XII ini terkenal sangat berprestasi di bidang ekskul . Wali kelasnya bangga akan prestasi murid-muridnya ini walaupun sering menjengkelkan hati .
Namanya saja anak remaja sedang menikmati masa-masa terindah saat sekolah di Madrasah Aliyah An-Nur . Mereka hanya bisa berhura-hura menghabiskan uang dari orang tua untuk kepentingan dirinya dan sekolahnya. Masih membutuhkan pembelajaran yang lebih baik dan matang dalam ilmu agama dan juga ilmu umum lainnya, dari kedua orang tua dan juga dari pihak sekolah. Wajar namanya anak remaja itu tahunya sekolah , berpacaran , kumpulan bersama teman-teman , bersenang-senang dan pokoknya apa saja yang bisa membuat mereka happy.
Bila dididik dengan ajaran yang baik, maka anak remaja itu bakal terarah dengan jalan yang baik pula dan menjadi anak remaja yang berakhlak mulia.
  Beralih ke Raisa dan Aulia, tampaknya mereka sudah selesai mengerjakan tugas Kimia itu dan waktunya untuk bersantai.
Pak Asep belum juga muncul-muncul. Raisa menghela nafas beratnya untuk melepas ketegangan sehabis menulis tugas kimia tadi. Aulia sedang membaca novel. Lalu Raisa melihat-lihat keadaan kelas yang kacau balau habis di sapu ombak kebisingan. Muncul si cewek cantik berambut pirang bernama Nur Aisyah datang menghampiri meja kedua cewek rajin itu. Aisyah tersenyum sambil menyapa mereka berdua.
  "Non.. sudah selesai tugasnya...pinjam dong..aku mau lihat" tanya Aisyah seperti biasa ingin mencontek pekerjaan si Raisa yang jago Kimi itu.
"Alah... mencontek terus kerjaan mu syah.... Kapan pintarnya kamu kalau kerajaanmu yang bisanya hanya contek melulu??sergah Aulia langsung blak-blakan.
"Jangan gitu dong..Kitakan teman. Seharusnya kita saling membantu" kata Aisyah dengan nada merayu agar mereka mau memberikan buku latihan Kimia.
"Alah...lagak kamu Syah , merayu kami agar kami mau membantu kamu mencontek lagi. Kapan seriusnya kamu belajar dan percaya diri dengan kemampuan kamu sendiri"
"Aulia.. sudahlah.. jangan cerewet gitu, nggak ada salahnya kan kita pinjamkan sebentar dari pada kamu berceloteh nggak karuan gitu" bisik Raisa sambil menyerahkan buku latihannya kepada Aisyah
"Ini Syah, buku latihannya! Jangan dengarkan perkataan aulia. Kamu tahu sendirikan kalau dia itu cerewet banget"
"Thanks... ya..Bebz...kamu memang baik deh" sahut Aisyah menerima buku itu dengan senyum manis.
"Uh...enak aja kamu bilang aku cerewet Rai!"Aulia melipat kedua tangannya sambil menggembung kedua pipinya ketika Aisyah sudah kembali ke bangkunya barisan ketiga.
"Jangan marah dong Lia.... daripada Aisyah tersinggung. Nanti gengnya itu bakal melabrak kita gara-gara kamu terlalu blak-blakan sama Aisyah. Kamu tahu sendirikan ketua gengnya siapa....Putri ,itu cewek paling menyebalkan di dunia nih. Selain sok cantik, judes dan arogan. Aku gak mau cari masalah sama geng mereka. Lebih baik kita diam daripada kita dapat masalah sama geng mereka"
"Dasar cewek sok cantik , tapi otaknya kosong.... kerjaannya hanya mencontek melulu. Kamu sih Rai... terlalu baik sama mereka. Jadinya mereka sewenang-wenang sama kamu. Jadinya mereka terbiasa minta tolong sama kamu mengerjakan tugas mereka dan memberikan mereka contekan"
"Nggak apa-apa lah. Yang penting aku suka membantu mereka"
"Ah... pusing aku melihat sikap mu Rai , kamu terlalu baik. Ya sudahlah, terserah kamu aja "
   "He...he...he..."Raisa tawa cengengesan.

       Suasana kelas semakin bertambah ribut. Seperti akan di landa perang saja. Telinga ikut berdentang seakan tidak dapat membedakan mana suara-suara yang lembut,keras dan berisik. Anak-anak cowok yang bandel seperti Awal , David , Rafli dan Aldo sedang bernyanyi melantunkan lagu Anji yang berjudul "Dia". Suara-suara bercampur aduk, ada yang fals, ada yang suaranya meloyo dan ada yang merdu. Paduan suara yang berantakan ditambah suara pekikan dari anak cewek yang ikut bergabung dengan anak-anak cowok seperti Alma , lara , Kartika , Mutia. Suara-suara menjadi hancur dan meloyo dari sudut pandang iramanya.
Sedang asiknya bernyanyi yang tak karuan tersebut tiba-tiba sekelompok anak yang duduk di barisan paling belakang ikut nimbrung dikelompokkan si Awal.
Beni dan Irgi contohnya begitu datang langsung menyanyikan lagu"gak mau pulang maunya di goyang....gak mau pulang maunya di goyang...." Sehingga suasana semakin kacau balau tak tahu arah.

  Sebahagia murid-murid yang rajin dan baik selalu duduk manis di bangku masing-masing ,tertawa ria melihat tingkah laku dari teman-temannya yang tak tahu malu. Tetap  bernyanyi walaupun suaranya hancur sekalipun. Asik-asiknya bernyanyi sambil menari di depan kelas. Mereka berlagak seperti artis yang bernyanyi di atas panggung super mewah.

   Raisa dan Aulia juga ikut tertawa melihat tingkah laku teman-temannya itu yang menambah bising kelas XII. Tanpa sadar Raisa menangkap sepasang mata yang selalu memperhatikannya tertawa dari tadi. Di tengah riuh ria begini , Angga kembali tertangkap basah sedang memperhatikan Raisa tanpa berkedip sedikit pun sambil tersenyum manis ke arah Raisa. Raisa tertegun dan memandang Angga dengan penuh pertanyaan yang melekat dalam pikirannya. Apakah arti tatapannya itu!!??? Aulia selalu berkata,"itu berarti tandanya Angga suka sama lo. Karena dia ingin memberikan sinyal cintanya kepadamu dengan cara memandang mu tanpa berkedip untuk memberitahu ke lo kalau sebenarnya dia suka sama lo". Begitulah menurut Aulia . Jika benar Angga menyukai Raisa kenapa Angga tidak juga memberi kepastian kepada Raisa atau menyatakan perasaannya secara langsung ke Raisa sejak dulu??,.
Angga selalu memandang Raisa dengan aneh sejak kelas X MA . Dia selalu memandang Raisa saat masuk kelas, saat pelajaran berlangsung, saat istirahat dan dimana saja dan kapan saja. Dia selalu tanpa mendekati dan tanpa bicara sekalipun sejak kelas X kemaren. Hanya tahu nama dan status teman sekelas saja. Selebihnya hanya diam dan hanya bisa memandang tanpa alasan yang jelas.

ROMANTIKA CINTA DIMADRASAH ALIYAH (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang