5"Hari kelulusan"

36 2 0
                                    

     Satu bulan kemudian

Ujian Nasional telah berakhir. Kini menanti saat-saat yang paling menegangkan yaitu menunggu detik-detik kelulusan. Semua anak-anak kelas XII sudah berkumpul sejak jam 09.00 WIB .
Kepala Madrasah belum juga mengumumkan hasil kelulusan itu. Sementara dewan guru ketika ditanya semua menjawab tidak tahu dan bersabarlah.
Tampak mereka sedang kasak kusuk di tengah aula yang teduh. Anak-anak tersebut menantikan waktu-waktu yang sangat mengejutkan jantung.
Agar tidak terlalu menegangkan mereka ribut sendiri dengan aktivitas masing-masing . Ada yang terlihat sudah pucat , ada yang bersikap biasa saja padahal jantung udah mau copot.bermacam-macam variasi dan sangat menarik untuk di tonton.
Ditengah lautan manusia yang sedang sibuk sendiri itu, raisa dan Aulia memegang kedua tangannya yang mengigil dan terasa dingin seperti hidup di kutub Utara. Pucat pasi dan sayu kedua mata menemani. 

"Lama amat pak kepala  Madrasah mengumumkan hasil kelulusan. Pegal kakiku duduk nih"ucap aulia yang langsung blak-blakan

"Iya..kita udah tunggu sejak jam 09.00 wib tadi. Sekarang dah jam 15.00 wib . Capek gue jadinya"sambung Raisa yang tidak sabar

"Gilak bener lah ni , kita udah nunggu lama.. tapi belom juga tuh pak kepala Madrasah . Sampai lumutan dah gue nungguin" sambung Aulia yang sudah kesel sendiri
"Ya sudah kita mah..sabar ja , sapa tau masih ada rapat di kantor guru" sambung Raisa

" Kalau sampai gue tidak lulus , gue akan bunuh diri "

"Hush..... apa-apaan sih kamu Lia ? Jangan pesimis gitu dong..kita semua pasti lulus. Jaga bicaramu , sebab perkataan ada doa. Kan kata pak Dodi sudah menjelaskan kalau kita tuh harus yakin. Allah tidak memberi apa yang kamu inginkan tapi Allah memberikan apa yang kamu butuhkan"

  "Habis. ..aku merasa sangat bodoh "

"Nggak kelihatan begitu kok Lia , Kitakan sudah berusaha semaksimal mungkin, sekarang kita serahkan semuanya ke sang pencipta jagad raya. Gue yakin kita semua mendapatkan pertolongan dari Allah yang penting kita optimis saja"

   "Oh..iya.  Iya...." Aulia manggut-manggut

"Kenapa belang mau bunuh diri? Kalau Lo bilang seperti itu sama saja Lo mendoakan yang bukan-bukan . Kata-kata itu bisa menjadi doa"

"Ya..karena gue kalau gx lulus orang tua gue pasti marah. Akukan bisa stress bila orang tuaku marah. Gue takut membayangkan itu"

    " Jangan bersikap seperti itu, semangat dong . Bukankah kata pak Dodi orang yang selalu mendengarkan apa yang diperintahkan gurunya belajar dengan serius berusaha untuk lebih baik pasti dia akan lulus , akan tetapi andai ia tidak lulus maka mungkin itu sudah takdirnya. Dan kita harus bisa menerima dengan lapang dada. Yang penting tugas kita teladani selesai"

"Hhmmm...iya sih , baiklah"
     Aulia tidak merasa linglung lagi. Dia tadi benar-benar putus asa dan prasangka buruk kepada keadaan.
Lama sekali mereka bercerita , hingga akhirnya jam menunjukkan pukul 16.55 wib , tak lama setelah menunggu 5(lima) menit akhirnya pak kepala Madrasah datang ke aula menghampiri lautan manusia tersebut.
Kedatangan pak kepala Madrasah , membuat para siswa/siswi semakin menjadi tegang dan gugup untuk mendengarkan hasil pengumuman kelulusan.
" Kepada seluruh anak kami kelas XII . Bapak berharap sekitarnya selepas dari Madrasah Aliyah ini , tetaplah kalian melanjutkan sekolah yang lebih tinggi lagi " dan bla...bla...bla..bla. .bla...."
Sampai pada akhirnya pak kepala Madrasah melanjutkan kata-katanya.....
" Bapak menggumumka semua anak kelas XII yang bapak sayang ini..... Semuanya lulus seratus persen!!!

Sontak ruangan aula menjadi gaduh , ada yang berteriak senang"hore...kita lulus" ada yang bilang"mak....anakmu lulus" dan juga ada yang bilang "pak...anakmu yang ganteng ini lulus ".
Ada yang saling berpelukan , lompat-lompat sangking senengnya , ada yang sujud syukur, ada yang menangis bahagia.
Angga dan Risqi mereka Sujud syukur bersama.
Kehidupan baru akan mereka jalani demi masa depan yang cerah .
Raisa dan Aulia mereka berpelukan dan sujud syukur bersama .

ROMANTIKA CINTA DIMADRASAH ALIYAH (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang