4" Hukuman Hormat Bendera"

37 3 0
                                    

Lalu pak Asep masuk ke kelas dan mendadak semua anak-anak lari terbirit-birit ke bangkunya masing-masing. Pak Asep kelihatan merah padam karena menahan amarahnya mendengar kelas XII ribut sampai kedengar ke kantor guru. Apalagi setelah mendapat laporan dari keamanan sekolah bapak Kiki kalau kelas XII memang ribut seperti suara di pasar dan seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Tak lama kemudian hawa panas gunung berapi segera meledak untuk mengeluarkan lava kemarahannya.

"Kalian anak kelas XII, baru saja ditinggal sebentar sudah seperti sapi yang lepas dari kandangnya. Ributnya bukan main. Bapak sudah kehilangan kesabaran. Kalian semua pergi keluar sekarang juga. Hormat bendera sampai bel istirahat berbunyi. Bapak tidak peduli meskipun sebagian dari kalian yang tidak ikut meribut. Satu yang berulah , semuanya harus merasakan akibatnya. Ayo, keluar sekarang juga dan serahkan tugas kimia kalian untuk dikumpulkan di atas meja saya ini".
   
"Ya..  pak....sayakan tidak ikut ribut"kata seorang anak cowok mengacungkan jari telunjuk ke atas.

"Bapak tidak peduli, tidak ada yang boleh membantah. Ayo keluar sekarang berkumpul di lapangan menghormat bendera sampai bel istirahat berbunyi dan kumpulan tugas kalian di meja saya"

"Ya........"seru Seisi kelas dengan nada pasrah.
       Semua mengumpulkan buku tugasnya ke depan.
Lalu di antara mereka ada yang menyalahkan satu dengan yang lainnya.

  " Gara-gara Awal tuh, pake acara nyanyi segala. Dah tahu suaranya seperti kaleng robeng masih saja menyanyi . Kan akhirnya kedengaran ke kantor guru. Kita semua deh yang dapat imbasnya"

"Ngapain tadi kalian ikuti nyanyi???"

"Lagi-lagi hormat bendera. Aduh........bisa hitam dehh kulit putih ku ini"

"Pokoknya gara-gara Lo. Wal..........."

"EGP......salah sendiri kenapa ikut gue nyanyi . Jadi ributkan, coba kalau gue sendiri tadi yang nyanyi pasti pak Asep tidak akan marah. Karena suara gue tuh sangat merdu. Karena kalian ikut makanya berantakan kedengarannya.
  " Yah.... Semerdek lu aje deh wal.."
Begitulah kejadiannya yang saling salah menyalahkan.

Pak Asep memimpin dan selalu mengawasi mereka agar mereka benar-benar menjalani hukumannya yang diberikan.  Alamak, ini karena satu yang berulah maka semuanya kena.
Anak-anak kelas XII yang malang. Raisa dan Aulia malah berwajah kusut, begitu juga dengan Angga . Parahnya setelah selesai menjalani hukuman anak-anak kembali ke kelas.
Di dalam kelas beragam macam bau menjadi satu. Bau keringat,bau apek,bau parfum menyatu menjadi satu sehingga menciptakan suatu aroma yang sangat luar biasa . Andai saja nggak kuat menahannya mungkin bisa muntah karena mencium aromanya.
Selamat menjalani hukuman anak-anak kelas XII. Begitulah seruan dari pak Asep yang tersenyum terkehek-kehek.

ROMANTIKA CINTA DIMADRASAH ALIYAH (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang