keputusan

34 2 0
                                    

Bukan suatu permasalahan namanya,jika tidak ada pertarungan
~~ARDHANI GIANDRA
______________

"ARDHANI GIANDRA!cabut dari sini!!" Teriak segerombolan mahasiswa ketika ada yang mengetahui aksi mereka di sebuah lorong.

"Brengsek!!" Ia yang panik mendengar teriakan teman nya segera melepas cengkraman yang siap membuat orang ini kehilangan nyawa.
"Urusan kita belum kelar!!"
Sambungnya dengan nada sinis,lalu melenggang pergi dengan berlari yang diikuti segerombolan teman nya tadi.

Entah seperti apa kini wajah mahasiswa yang diperkirakan seonggok jagung baru mengenal dunia perkuliahan seperti dila dan rena.entah apa salah mahasiswa tersebut sehingga disiksa oleh seorang Ardhani giandra,sosok yang mempunyai jiwa red eye eagle. Hanya dengan sekali tatapan,membuat semua yang menatap akan tertunduk.seolah mereka tidak ingin menjadi korban selanjutnya.

Kelima satpam itu berlari berusaha mengejar ardhani dengan gerombolan nya,2 mengejar dan 3 membantu membawa tandu untuk mengangkat seorang remaja yang habis di pukuli.
"Astaga!apa yang mereka lakukan kali ini!" Ucap salah satu Satpam dengan panik nya,tanpa pikir panjang mereka segera membantu membopong mahasiswa tersebut keatas tandu.dan menuju ke uks kampus yang lumayan jauh dari lorong.

Bukan ardhani and the geng namanya jika identitas mereka diketahui orang lain.dengan lihai nya mereka berlari sekencang mungkin,memberikan isyarat dari jauh untuk berpencar ke sisi lain.
--------
Kini mereka sudah sampai di tempat persembunyian yang jauh dari kampus,kalian gak perlu bingung berfikir "bagaimana mereka kabur,sedangkan ada tembok-tembok yang menjulang tinggi disetiap sudut kampus" tak perlu berjam-jam bagi mereka untuk lolos dari sergapan satpam.hanya dengan bahasa isyarat yang sering mereka gunakan dari jarak jauh,mereka tau apa saja yang dilakukan.selagi masih ada seorang bernama Ardhani giandra. Tak perlu takut bagi mereka untuk menghadapi apa pun.

"Gimana?udah terkumpul semua manusia disini?" Sahut Ardhan sambil menghitung anak buah nya.

"Gue rasa udah kekumpul semua,dan gak ada yang ketangkep.udah pokok nya lo tenang aja,selagi masih lo yang memimpin.kita semua bakal aman" balas satria menepuk pundak Ardhan.satria teman ardhan ketika mereka masih semester 1,sekaligus penasehat ardhan.

"Maaf bang" sela salah satu anak buah ardhan menghampiri nya.

"Kenapa man?" Balas ardhan menoleh ke arah arman.

"Gi--gimana kalau kali ini kita urungkan aja niat buat balas dendam" ucap arman sedikit terbata-bata menahan rasa takut nya.

Tanpa aba-aba satria langsung mencengkram kerah baju arman."Ngapa lo hah!takut!"

"Bu--bukan gitu ba---bang akh..." leher arman tertekan tangan satria yang sangat begitu kuat sampai arman tak bisa melanjutkan kalimat nya.

"Apa-apaan lo ini sat!lepasin!" Ardhan yang terkejut dengan apa yang dilakukan satria,langsung menepis tangan satria.
"Bisa mati anak orang lo giniin!dengerin apa yang pengen dia jelasin!" Bentak ardhan kesal.

"Apa?lo bilang dia ini bisa mati ditangan gua?padahal baru gua cekek leher nih bocah.dan lo gak sadar!apa kabar mahasiswa baru yang hampir mati di tangan lo tadi dhan!" Satria menatap ardhani dengan penuh amarah.satria orang yang mudah terpancing emosi,tak heran banyak orang yang tidak menyukai nya.

"Itu cerita laen sat,wajar kalo gua pengen bunuh itu bocah ingusan.lo gak tau cerita nya dan tugas lo tadi hanya mengawasi di ujung lorong" Ketus ardhan yang sudah mulai kesal.

"Hoo gitu.....emang lo selalu nganggep gua remeh,iya kan? makanya lo selalu ngasih tugas yang ringan untuk gua?bahkan lo sepertinya udah gak butuh orang kayak gua untuk bergabung lagi.lo ibarat kacang lupa kulit,setelah lo menjadi pemimpin disini.lo lupa sama gua yang dari awal selalu susah bareng lo.gua pahamin,mulai hari ini,detik ini,gua KELUAR!" Seru satria dengan wajah menantang,seolah dia akan mengingat kejadian hari ini seumur hidup nya.hari dimana dia tidak bergabung lagi dengan ardhan.segera satria melesat pergi,ardhan yang melihat punggung satria yang mulai menjauh dari tempat persembunyian mereka langsung merutuki dirinya sendiri.bukan maksud ardhan meremehkan kemampuan satria.namun ardhan tidak ingin kehilangan sosok teman sekaligus penasehat nya.jika suatu hari nanti polisi mengejarnya menjadi buronan dan tertangkap.cukup ardhan saja yang lain jangan,pikir ardhan.

"Maaf bos,saya gak bermaksud seperti itu.saya hanya ingin bilang,kali ini kita fokus dulu di dunia perkuliahan kita.saya yakin bos juga kali ini sibuk,tapi terimakasih banyak karna bos sudah merespon keluh kesah kami.tanpa memikirkan kesibukan bos yang berkepanjangan" sahut arman panjang lebar,dan ardhan hanya mendengarkan dengan masih menatap pintu tertutup seiring satria pergi.

"Maafin gua,kalo gua bukan pemimpin yang adil.kalau ada yang ingin keluar dari sini mengikuti jejak satria.silahkan,pintu terbuka lebar gua gakmau memaksa orang-orang yang gak mau ikut aturan gua" tegas ardhan,walaupun ardhan sedih karna satria keluar.ardhan masih bisa mengontrol wajah santai nya di depan semua anak buah nya. Dan wow!

"Saya"
"Saya juga"
"Sa--saya"
"Maaf bos!!saya juga ingin keluar"
Sahut dari ke-4 anak buah ardhan,benar saja mereka mengikuti jejak satria.dan tersisalah hanya 5 manusia.

"Apa lo juga pengen keluar dari sini?silahkan,ikut jejak satria" ucap ardhan ke arman dengan santai nya.

"Gak bos,saya hanya menyarankan kalimat saya tadi untuk berhenti sejenak.kalau masalah keluar atau tidak nya saya.saya masih ingin tetap bertahan disini" balas arman menundukan kepala nya.

"Oke,gua percaya sama lu" tepuk ardhan di pundak arman.
Ardhan menoleh ke arah 4 manusia yang menunjuk untuk keluar dari geng ardhan.
"Dan untuk lorang,gua hanya mau mengucapkan terimakasih atas bantuan lorang ber-4 ini.mungkin disini lorang merasa gak adil sama seperti satria.tapi jujur,gua hanya gak mau kehilangan anak buah.udah,cukup gua aja.lorang semua gak perlu" mata ardhan berkaca-kaca tapi masih ia tahan.tak mudah membentuk geng ini,tak mudah mencari orang-orang yang ingin ikut bergabung melawan kebenaran.

Melawan kebenaran?suatu hari nanti kalian pasti tau dengan kalimat ini.

Mendengar ucapan ardhan,mereka hanya tertunduk dengan sedikit ada rasa bersalah.dan setelahnya mereka melesat pergi tanpa ada aba-aba dari ardhan.
----------
Seminggu yang lalu....

"Gua cuma mau lo abisin dia
Cast:

1.cole sprouse sebagai Ardhani giandra (semester 5)

cole sprouse sebagai Ardhani giandra (semester 5)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Persaingan Atau Kisah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang