Kau boleh pergi,karena ku mulai lelah.
~~Dila
Semakin erat pelukan arka,semakin sesak di dada dila untuk mengingat masa lalu.ia melepaskan pelukan nya dan mengeluarkan jaket yang ada di tas lalu memakai nya."Lo mau kemana?" Tanya arka menahan dila yang ingin beranjak pergi.
"Gue mau ke kampus" balas dila dingin.
"Gua lagi terluka dil,tolong lo temenin gua sampe sembuh" lirih arka masih menahan tangan dila.
"Maaf gue gabisa" dila melepaskan tangan arka yang menahan pergelangan tangan nya.
"Kenapa sih lo gini?lo ngilang setelah kita lulus.lo gak bales wa gua,dm gua,pesan gua di fb.gua nyari lo dan akhirnya gua ketemu sama lo disini,gua seneng banget dil"
"Kita udah putus kan,jadi lo gak perlu nyari gue lagi.dan sekarang mungkin rasa rindu lo ke gue udah hilang karena kita udah ketemu"
"Terus,apa salah gua dil.tolong jawab" arka berdiri sejajar dengan dila sambil menahan sakit di wajah nya.
"Lo yang gak pernah anggep gue ada,dan sekarang kita ketemu.lo bilang lo sayang gue?sadar gak.dulu ketika gue minta putus sama lo,lo malu-maluin gue di depan umum.bilangin gue cewek lonte,gak baik. dengan itu gue tau kalo emang lo bukan orang yang baik,seharusnya lo gak perlu dari awal pacaran sama gue kalau ujung nya gini.dan lebih nyakit nya lagi,lo pacaran sama gue karena lo taruhan sama temen lo buat dapetin gue?iya kan.gak perlu lo kasih tau pun gue udah tau.mulai sekarang anggep kita gapernah ketemu,jauhin gue,jangan cari gue" jelas dila panjang lebar mengingat masa lalu nya.ia menahan air mata nya agar tak jatuh melintasi pipi.
"Maaf,ada sesuatu yang gua sembunyiin dari lo.gua gak bisa cerita karena emang belum waktu nya.tapi gua gak bermaksud gini sama lo dil.gua bener-bener saya--"
"Gue benci lo selalu bilang sayang sama gue,nyatanya itu boong!mulai sekarang jangan pernah deketin gue!" Bentak dila melesat pergi begitu saja meninggalkan arka yang justru menahan sakit di bagian dada.ia mengambil obat yang ada di kantong celana levis nya.menelan nya tanpa meminum air,dan sakit di dada nya terkurangi.ia memijit kepala nya yang pusing.
-------
Dila berjalan menuju kampus dengan sedikit keadaan marah.yang ia rasakan kini hati nya panas,sebenarnya ia tak kuat melihat arka sendirian disana. namun lebih tak kuat lagi jika dila tetap disana bersama arka."Ren,maaf ya lo denger semua nya" ucap dila mengambil hp nya di kantong celana yang sedari tadi masih dalam keadaan menelpon rena.
"Gakpapa dil,maaf ya dil.gue tadi minta tolong arka buat bantuin lo,gue gak mau lo sampe mati.dan lo sekarang udah tau kan kalau arka satu universitas sama kita" jawab rena menyesal,pikir rena mungkin kalau arka tidak membantu dila.dila sudah mati ditangan ardhan.
"Gue udah tau kalo lo yang manggil arka buat bantuin gue,dan gue udah tau kalo arka satu univ sama kita.karena waktu itu sebelum gue kecelakaan gue sempet liat ada orang yang mirip dia dan pake almameter yang sama persis kayak kita "
"Hmm maaf ya.eh tapi Lo tau dari mana dil?pertama lo tau kalo yang bully temen sekelas kita ardhan.kedua,lo tau kalo gue nyuruh arka bantuin lo?"
"Hahaha kan gue punya mata batin" dila berusaha untuk melucu,melupakan masalah yang tadi.
"Aih si anjir,masih bisa ngelucu yah"
"Eh tapi dil,gue yakin bang ardhan bakal ngelakuin hal yang lebih dari ini.lo harus hati-hati" sambung rena was was."Gue tau,orang kayak dia gabakal mundur gitu aja"
"Oiya,gue izin ya.tiba-tiba badan gue gak enak""Hmm iya nanti gue izinin,30 menit lagi masuk kelas.Eh tapi lo masih di luar kampus kan?motor lo gimana di parkiran mau lo tinggalin gitu aja?"
"Dih apaan.tadi pagi gue dianter pak tito,katanya kalo mau minta jemput telpon dia aja.sekarang gue pengen minta jemput sama dia"
"Owalah yaudh.hati-hati ya"
"Iya" dila langsung mematikan telpon nya,dan mencari nomor telepon pak tito untuk menjemputnya sekarang.
Tin!
Tin!
Tin!"Woy,gak nengok lagi gua klaksonin juga" seru reno yang melihat wajah dila pucat.
Dila hanya melirik nya malas."Eh lo kenapa dil" reno mematikan motor nya. mencoba mengecek keadaan dila dengan menaruh tangan nya di kedua pipi dila.
"Ish apaan sih ren,gue gakpapa.udah sana lo pergi" tepis dila malas.bahkan mendorong tubuh reno pun rasanya dila tak kuat.
"Gakpapa gimana,udah lo balik aja,gua anterin "
Dila tak menjawab dia hanya menganggukan kepala nya pelan.tubuhnya terasa lemas saat ini.padahal perjalanan nya kekampus tak cukup jauh."Iya gue ini mau balik,lg nelpon pak tito dlu"
"Naek sini,pake helm dulu" reno merapihkan rambut dila yang sedikit acak-acakan lalu memakai kan helm nya ke dila.setelah memakai nya dila langsung naik ke motor reno,menyandarkan kepala nya di punggung reno membuat reno sangat senang.
"Tangan nya sini" reno menarik kedua tangan dila untuk seolah memeluk nya.
"Ish modus,gue terjang nanti lo ren" ketus dila menarik tangan nya kembali.
"Ish galak bener"
"Udah ayok anterin balik"
"Iya tuan putri,siap" reno langsung melajukan motor beat nya.
--------
"Lo istirahat aja ya,sana gih masuk ke dalem.gua liatin" ucap reno mengelus kepala dila.
Dila mengangguk pelan,senang rasanya dila mau menuruti perintah reno."Dil" panggil reno ketika gerbang ingin ditutup oleh dila.
"Kalo ada apa-apa atau butuh sesuatu lo kabarin gua aja ya" sambung reno tersenyum lebar.
Dan lagi-lagi dibalas anggukan oleh dila kali ini memakai senyuman.
--------
Kini ardhan dan anak buah nya sudah berada di tempat persembunyian mereka
"Bos lo gakpapa kan?" tanya arman mengamati wajah ardhan yang lebam tak mengeluarkan darah.
Ardhan tak menjawab,ia memegangi kepala belakang nya yang sakit terkena pukulan balok yang sangat keras."Lo cari tau anak itu,se-detail detailnya.kasih tau gua semua info tentang dia. sekaligus anak yang nolongin dia tadi" ardhan mengambil hp nya dan menunjukan foto yang terpampang jelas di galeri nya,siapa lagi kalau bukan foto dila.sedangkan itu ia belum mengenal siapa arka namun ia dapat mengenali wajah arka.
"Ta--tapi dia cewek,it's oke kalo yang cowo gua masih ladenin bang" ujar arman bergidik ngeri.arman masih memiliki rasa kasian tapi tidak dengan ardhan rasa dendam nya sudah melekat dlm diri nya saat ini.ardhan akan sangat menjadi orang baik jika orang itu baik juga pada nya.
"Gua gak peduli mau dia cewek atau cowok,sekali nya gua benci bakal tetap benci.lo tau gua kan?" ardhan menatap tajam mata arman dan arman hanya membalas dengan menunduk.
"Baik,akan gua cari tau"
"Bagus"
Semua anak buah ardhan mencari info tentang dila dan arka.
Sedangkan ardhan masih membenci fitnahan dila yang mengatakan bahwa ia pelaku penabrakan waktu itu. Ardhan seorang berandal, bukan berarti berandal suka berbohong. Justru ia sangat menjunjung tinggi kejujuran.
Dan sebenarnya parang yang ardhan gunakan untuk membunuh dila, itu bukan asli melainkan mainan yang dibentuk persis.
Berbicara membunuh dila, apa kalian pikir ardhan tak punya hati sampai dila ingin ia bunuh?
Sepertinya ardhan mulai tertarik dengan gadis satu ini.Tbc....
![](https://img.wattpad.com/cover/198246178-288-k731122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Persaingan Atau Kisah Cinta?
Novela Juvenil"gue emang jomblo,tapi inget satu hal.gue bukan jomblo MURAHAN" ucap seorang cewek tomboy dengan nada sinis nya,menggebrak meja kantin lalu melesat pergi. DILA SAPTAWIJAYA. nama cewek tomboy tersebut,satu hal yang orang pikirkan ketika mendengar nam...