pertengkaran

18 2 0
                                    

"kenapa lo diem?takut?gausah sok nantang gue.gak peduli mau lo kating,setinggi apa jabatan lo.selagi lo musuh gue,gue bakal ladenin" tatapan kebencian dila sudah tak bisa dipendam lagi.
Rena yang melihat mendukung dila untuk lebih lanjut dari ini.dan jangan kalian kira tak ada mata yang memandang mereka.ingat,mereka berada dikantin dimana puluhan orang bersantap ria disana.bahkan kini banyak mata menatap mereka,tak dipungkiri banyak yang bertanya, "apa yang terjadi dengan mereka" bahkan ada yang mendukung mereka untuk bertengkar hebat.

"Dan gue sebagai musuh lo juga,gak bakal mundur gitu aja" dan fely tak ingin kalah justru menantang balik dila.

"Owh bagus dong,kita kelarin aja diluar.ya gak dil" sahut rena dari belakang dila.

Mereka juga tidak tahu bahwa ada kating semester 5 yang memerhatikan mereka bertengkar di area parkiran yang dekat dari kantin.siapa lagi kalau bukan Ardhan,ketua organisasi dari fely,dila dan rena.

Ardhan mengenal fely semenjak ospek,dan dila?ardhan belum mengenal nya.karena ardhan akhir-akhir ini menghadiri setiap pertemuan hanya dua kali dan baru 20% orang yang ia kenal.

"Bang,itu diorang berdua lagi bertengkar.lo gak mau misahin apa?" Sahut arman menepuk pundak ardhan,dan ardhan menoleh.

"Gua tau kalo itu si fely sama temen nya dua,terus si rena yang agak cerewet mulutnya.tapi,tuh cewek depan rena siapa?satu organisasi juga sama kita?" Tunjuk ardhan sambil mengamati.

"Lo gak tau bang?diorang itu selalu aja bertengkar.tapi itu cewek yang lo maksud,selalu ngalah sama si fely"
"Cuma si fely nya nyari gara-gara terus"
"Nama itu cewe Dila saptawijaya"
Jelas arman panjang lebar.membuat ardhan serasa ingin mengetahui dekat siapa itu dila.

"Pft-- itu nama unik amat?" Balas ardhan sedikit mengejek.

"Jangan gitu bang,dia paling gak suka nama nya di ejek.gitu-gitu dia cewek tomboy di angkatan gua.malah sekelas lagi"

"Hm" ardhan mengangguk pelan.
"Gua aja yang nyamperin mereka,lo tunggu sini" ardhan langsung berdiri dari jog motor tempat ia duduk tadi.dan berjalan menghampiri mereka.

Langkah ardhan perlahan,tetapi banyak mata tertuju ke arah nya.orang-orang yang mengenal nya langsung menundukan kepala.dan bagi yang tak mengenal nya seolah memasang wajah menantang dan ingin tau.

Rambut nya sedikit gondrong yang tertata rapih,kemeja panjang nya yang ia lipat sampai pergelangan tangan ,dan celana jeans hitam nya yang ia gulung di ujung sampai mata kaki. membuat ardhan terlihat seperti bukan seorang berandal.
Apalagi pesona nya yang membuat para wanita tak bisa mengalihkan pandangan.

Kini dila sudah tak bisa menahan emosi nya,tangan nya siap menampar wajah fely.baru saja dila menaikan lengan baju nya,dan mempersiapkan tangan kanan nya yang akhir-akhir ini sudah jarang berkelahi.

"Selo dil dil sabar,jangan ribut disini.gak enak" bisik rena dari belakang.dan berusaha menahan tangan dila.

"Gue gak bisa nahan" tepis dila segera melayangkan sebuah tamparan yang penuh kebencian..

Grep!
Dengan cepat ardhan menahan
Tangan dila yang hanya 5cm dari wajah fely.

Dila terkejut bukan main,kali ini siapa yang menghentikan aksinya.dan seketika menoleh tajam keorang yang berani menahan nya.
Mata mereka kini saling bertemu

"Kalau mau jadi jagoan jangan disini" ucap ardhan tersenyum sinis sambil melepaskan tangan dila.

Dan dila langsung memutar badan nya 180 derajat dari hadapan fely.

"Lo,gak usah ikut campur" dila menunjuk wajah ardhan dengan kesal.

"Dil,dil.udah balik ke kelas yuk" sahut rena yang mengetahui siapa orang di depan dila ini.rena langsung memanggil dila untuk berhenti berkata seperti itu padanya.jika tidak,pasti sesuatu akan terjadi.

"Diem ren" ketus dila,masih menatap tajam orang yang ada di depan nya itu.

"Lo gak tau gua siapa?" Ardhan menaikan satu alisnya.

"Gue gak mau tau,yang intinya gue gak suka ada orang yang ganggu gue."
"Oh atau lo pacarnya fely?bilangin ke cewek lo ini.jangan sekali-sekali berhadapan sama gue.bisa mati dia" tantang dila yang menahan amarahnya.dan mengira bahwa orang yang di depan nya ini adalah pacar fely.dia tidak tau siapa orang ini,dan apa yang akan terjadi jika ia menantang sosok ardhan.

"Suatu hari nanti,ketika lo tau gua siapa.gua yakin lo bakal tertunduk dan minta maaf sama gua" ardhan memajukan langkah nya.berani sekali cewek yang baru masuk dunia perkuliahan menantang nya seperti ini pikir ardhan.

"Cih,gak sudi" dila memutarkan bola mata nya malas.

"Lo masih mau sok jagoan disini?bukan hanya lo yang dicap jelek sama semua orang.tapi lo bisa dikeluarin dari kampus ini" ancam ardhan tak kalah sinis nya.

"Gue gak peduli"
"Mau dia yang gue habisin,atau lu yang gue habisin" dila yang memang keras kepala dan tak ingin kalah.memajukan langkah nya,dan mereka kini berdekatan sekitar 8cm.bukan rasa romansa yang mereka rasakan saat ini.namun,rasa penuh kebencian terpendam diantara kedua nya.

"Dil dil asli udah!" Bentak rena,lalu menarik lengan dila yang membuat nya menjauh.

"Apaan sih dil!" Balas dila kesal menepis rena.

"Ayok balik ke kelas!nanti gue jelasin di kelas" dila yang sulit diberi tau malah berpaling dari rena.

"Urusan kita belum kelar,lo dan lo bakal abis ditangan gue" ucap dila menatap tajam ke arah dua manusia yang berani mencari gara-gara pada nya,sambil menunjuk kearah fely dan ardhan.kedua teman fely yang tak ingin ikut campur,sudah sedari awal ketakutan dan memundurkan diri di pojok kantin.

"Udah ayok!" Tarik rena memaksa dila untuk berhenti.
Dan untungnya dila kali ini menuruti rena dan mereka berjalan menjauh dari kantin.walaupun dila ingin sekali membuat kedua orang tersebut menyesal seumur hidup karena telah mengganggu nya.Ardhan dan dila masih bertatapan dengan tajam walaupun sudah agak menjauh.
---------
Sesampai nya di kelas yang sepi akan manusia.

"Lu apa-apaan sih.narik gue gini!bukan nya dari awal lo ngedukung gue buat abisin tuh fely!" Dila menyolot ke rena.

"Iya emang!tapi jangan sama bang ardhan!bisa kelar hidup lo.gue tau lo paling hebat kalo lagi berantem,tapi bang ardhan lebih hebat dari lo!lo gak tau cerita dia gimana!makanya jangan asal nantang orang kayak gitu!" Bentak rena melepaskan genggaman nya.baru kali ini dia membentak dila selama mereka bersahabatan rena yang selalu mengalah,tapi kali ini tidak.dia tidak ingin terjadi sesuatu pada sahabat nya ini.

"Gue gak peduli" ketus dila.

"Lo emang bener-bener keras kepala dil,bener kata bang ardhan.lo bakal minta maaf setelah lo tau dia siapa" ucap rena yang malas berdebat dengan dila.

"Inget sedikit kata-kata gue ini ren,gue gak bakal minta maaf." Balas dila yang masih kokoh dengan keras kepala nya.
Dan dia langsung pergi mencari kelas selanjut nya.kini kelas yang mereka masuki berada di lantai atas lokal A.

"Pusing gue sama orang yang keras kepala nya naudzubilah" gumam rena. Dan mengikuti langkah dila dari jauh.

Tbc......

 Persaingan Atau Kisah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang