kekhawatiran

14 2 1
                                    

Pukul 20:35
Tak ada tanda-tanda kesadaran dari dila.kini hanya rena,adira dan mama dila yang menunggu.sedangkan pak tito dan yang lainnya sudah pulang sedari tadi karena mama dila yang menyuruh.dan mama dila meminta mereka untuk merahasiakan kecelakaan ini dari siapapun termasuk papa dila,yah walau pada akhirnya semua ini akan ketahuan juga.

sudah satu bulan ini papa dila tidak memberikan kabar,entah sibuk karena pekerjaan atau pun yang lain nya.tetapi ia masih tetap mentransfer uang di rekening dila.

"Bangun nak,bangun. kamu gak seharusnya disini,gak seharusnya kamu berbaring di tempat yang penuh dengan alat yang menyiksa kamu sebanyak ini." bisik mama dila dengan suara seraknya dikarenakan efek menangis.

Rena dan adira yang kecapean,berbaring di ranjang sebelah rena yang kosong.posisi rena memeluk adira seolah ia adalah boneka panda kesayangan rena.Sampai mama dila pun ikut tertidur disamping dila dengan posisi duduk.
------------
Di lain cerita,kini sosok  pelaku yang menyebabkan dila kecelakaan sedang menyandarkan tubuhnya di loteng kamar yang terletak di lantai 2.menikmati sejuk nya angin malam,merasa dia sangat puas hari ini.dengan sambil menscroll foto angkatan mereka di hp nya.
Dan tak sengaja ia melihat ada dila disitu.dan langsung menzoom dibagian dila.

"Mau nantang gua,gak sadar kalau dia berhadapan dengan siapa,cih" gumam sosok tersebut sambil
Tersenyum miring.

---------
"Maaaa...Rena....adiraa.." panggil dila lemas.tetapi belum ada yang merespon.nampaknya mereka sangat nyenyak tidur sampai tidak mengetahui bahwa dila sudah sadar.

"Mbak rena mbak!?bangun" adira yang terbangun mendengar suara lirihan dila langsung menggoncangkan tubuh rena yang tertidur nyenyak untuk segera bangun.

"Hoam.....Kenapa adira?laper?" Rena akhirnya terbangun mendengar suara adira.

"Itu...mbak udah bangun" tunjuk adira cepat dengan wajah yang sumringah ke arah dila.rena yang tak mengetahui maksud adira.langsung bangun dari posisi nya yang membelakangi dila jadi ia tak tau kalau dila sudah sadar dari koma nya.

Seketika Rena menoleh ke arah dila memastikan ia sudah sadar atau belum.dan alangkah terkejut nya rena ketika pandangan nya ke arah dila yang tersenyum kearah nya.

"Dil!! Lo udah sadar!!" Tanpa aba-aba rena langsung memeluk tubuh dila.dan dila menahan sakit karena rena memeluknya kuat.dan mamah dila pun terbangun mendengar bising di ruangan yang sepi ini,ia langsung mengambil kacamata di dekat meja dan memakainya. dan tak kalah terkejut nya ketika mamah dila yang melihat dila sudah sadar,terlonjak dari kursi yang ia duduki tadi.

"Nak!kamu sudah sadar!?" ia langsung memeluk anak gadis nya ini.betapa senangnya ia melihat anaknya yang sadar dari koma.adira berlari kecil dan dengan lucu nya ia memeluk kaki kakak nya ini.

"Mah...ren..." lirih dila menahan sakit karena timpahan rena dan mama nya.

"Oiya maaf dil!?gue sampe terharu gak bisa ngelepasin pelukan nya" dila langsung melepas pelukan nya begitu juga mama dila

"Maafin mamah juga nak,mamah juga sampe lupa kalo kamu tangan nya lagi sakit"

"Maafin aku juga ya mbak,kaki nya sakit ndak?" Tambah adira dengan wajah imut nya.dila yang melihat adiknya langsung tersenyum kecil,rasanya kaku wajahnya untuk tersenyum lebar seperti biasanya.

"Nggak kok adira...." jawab dila menggelengkan kepalanya pelan.

"Dil,udah berapa jam lo gak sadarkan diri.rasanya rindu banget gak ngeliat batang hidung lo,rindu lo cuekin gue,rindu denger lo ketawa,eh sekarang tiba-tiba lo ngilang.giliran udah ketemu nya malah lagi koma kayak gini" curhat rena sambil memainkan jari telunjuk dila.

"Maa...maaf ya ren" jawab dila merasa bersalah.

"Yang terpenting,kami sudah menemukan kamu nak.bahkan kamu sekarang sudah sadar" sahut mamah dila tersenyum tulus.

"Iya tante,jadi sekarang kita udah gak khawatir lagi sama dila"
"tante....maafin rena ya,belum bisa jagain dila padahal kami sudah bersahabatan selama 4 tahun.dan rena masih egois kayak gini" sambung rena menatap dila dengan mata berkaca-kaca.

"Tante juga salah ren,kurang perhatian terhadap dila.tante yang sibuk dengan dunia tante.tante yang kurang perduli sama sekitar.jadi mulai sekarang ayok kita perbaiki diri sendiri,karena manusia tak luput dari kesalahan" balas mama dila memeluk rena.

"Aku nya gak dipeluk juga" sahut adira memanyunkan bibirnya.
Seketika mereka bertiga menoleh ke adira yang teracuhkan.

"Sini nak sini,anak mamah yang paling manja sini sayang" mama dila merentangkan tangan nya ke adira,dan adira berlari kecil kepelukan mama nya ini seperti teletabis.

"Rena,sudah tante anggap sebagai anak tante.jadi,rena mulai sekarang jangan segan untuk manggil tante itu mamah.kalau rena kangen mamah atau punya masalah,rena bisa kerumah tante curhat sama tante ataupun dila ya nak" elus mama dila di puncak kepala rena.

"Iya tan" dila semakin mengeratkan pelukan nya.

"Jadi aku punya mbak 2 mah!?" Sahut adira,sambil melepaskan pelukan nya.
"Mbak 1 aja kadang nyebelin,apalagi 2 mah" sambung nya cemberut.adira memang manja,dibalik manja nya ialah penghibur keluarga ini.

"Adiraa....sapa yang ngajarin ngomong gitu heh?" Tanya mamah dengan mengernyitkan kening.

"Mbak.." jawab adira singkat, sambil melipat kedua tangannya. wajah nya yang imut membuat mereka bertiga ingin tertawa namun tertahan.

"Hehh....kapan mbak ngomong gitu!?" Sahut Dila merasa tersindir langsung melotot kearah adira,inilah keajaiban seorang kakak walaupun sedang sakit jiwa untuk memarahi adik nya tak akan pernah pudar.

"Pas itu mbak..waktu aku minta sama mamah mau adek lagi.kata mbak gak mau,katanya punya adek 1 aja nyebelin apalagi adek 2"

"Kamu ini inget aja" dila langsung tersenyum malu mendengar pernyataan adira.
---------
Pukul 6:00
"Mau mandi dil?" Tanya rena keluar dari kamar mandi yang terdapat di ruangan dila dirawat.

"Ngeledek ya"

"Hehe ya gak gitu,sapa tau kalo mau mandi.biar gue guyur" ledek rena sambil mengibaskan rambutnya yang basah ke kiri dan kanan hingga terkena wajah dila.

"Ish ren!?kena Gue!"
"Eh Mama sama adira mana?" Tanya dila melihat sekitar ruangan namun sosok yang ia cari nihil.

"Diorang pulang dijemput pak tito,katanya mau anter adira kesekolah.trs nanti mama kesini lagi bawa baju-baju lo" jelas rena masih mengeringkan rambutnya dengan handuk yang ia minta pada suster tadi.

"Terus lo gak ke kampus?hari ini hari rabu kan?masuk pagi kan lo?"

"Haha anjir gitu sih,ini hari sabtu anjay.libur,ke kampus aja sana lo sendiri haha"
"Efek kepala kebentur trotoar makanya amnesia sementara haha" sambung rena tertawa.

"Demi sih?kok sampe lupa hari gini gue"dila langsung memijit pelipis nya pelan.

"Laper gak lo?keknya seharian lo belum makan.gue beliin makan dulu ya,lo tunggu sini" rena mengambil uang di dompet hitamnya yang ada di dalam tas yang ia masukan kedalam lemari.

"Bubur ya ren,jangan nasi padang yang lo beliin" sahut dila

"Gue beliin nasi mercon biar mampus"

"Gilak,jahat"
Dan rena langsung keluar ruangan.

Tbc......

 Persaingan Atau Kisah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang