bertemu si musuh

18 1 1
                                    

Maaf jikalau di part ini terdapat kata-kata kasar

-------------------

Dila mereggangkan otot-otot tangan nya yang terasa kaku karena kebanyakan menulis.

"Dil,ke kantin dulu yok.gue laper" ucap rena yang membereskan buku nya.dan dibalas anggukan oleh dila yang sedang membereskan buku nya juga.
Segera mereka keluar kelas,berjalan menuju kantin.

"Eh ren.anak yang di bully itu gimana kabar nya?" Tanya dila menghilangkan keheningan.

"Aih tumben nanyain.Lo gak tau berita terbaru nya minggu-minggu kemaren?gue kira lo tau?"

"Berita terbaru?apaan tuh?"

"Ibu dia tuh dosen disini,tapi selalu buat korupsi di setiap kelas"

"Korupsi gimana maksud lo?"

"ibu Dia boongin setiap kelas yang dia ajar.untuk beli buku di dia dengan harga mahal,dan dia bilang kalau buku itu susah di cari dan gak ada dimana-mana"
"Ya terpaksa dong anak-anak pada beli di dia pas denger kalimat terakhir dia kalo buku itu sulit di temuin"
"Sekitar 85% mahasiswa disini ketipu.kalau sebenarnya buku itu banyak yang jual.bahkan di shopee pun ada dengan harga yang murah banget.dan masalahnya salah satu korban ini ada yang ngadu ke kating sampai akhirnya kating turun tangan"
"Banyak yang protes ke dia.kalau dia itu korupsi,tapi dia nya masih ngotot kalau dia gak ngelakuin itu.dia semakin ngebela diri nya dan bilang kalau buku dari dia itu yang asli"
"Mungkin karena pada kesal sama ibu nya,sampe anak nya pun kena.dan akhirnya anaknya di bully.tapi anehnya gada yang tau sama sekali orang yang ngebully tuh anak."
"Ya akhirnya ibu nya di keluarin dari kampus ini,kan tau sendiri rektor kita benci banget sama orang yang korupsi walaupun itu hanya sedikit."
"Dari hari itu,gue gak pernah liat itu anak masuk lagi.mungkin dia pindah atau berhenti kuliah"
Kata rena panjang lebar secara detail menceritakan masalah anak di bully seminggu yang lalu.

"Menurut gue ini sih masalah sepele,maksud gue gak harus ibu dia sampe dikeluarin dari kampus ini apalagi dia nya yang gak bersalah.gue yakin juga pasti dia gak tau apa-apa" tutur dila memberi masukan.

"Justru sesuatu yang sepele itu jangan pernah dianggap sepele.kita sebagai pihak yang benar harus menanggapi masalah sepele ini.coba lo pikir gini,dia baru jadi dosen aja udah korupsi.apalagi jadi pejabat?abis uang rakyat dil" bantah rena menanggapi masukan dila yang kurang benar.

"Hmm....iya.gue sebenernya cuma ngetes lo aja hahahaha.tumben bijak dalam menanggapi"
"Eh Tapi,lo udah tau kan siapa yang ngebully anak itu?" Tanya dila sembari mengangkat satu alisnya.

"Gue emang bijak dil,lo aja yang telat mengakui nya"
"Gue tau dil.gue paham apa yang lo pikirin saat ini.pasti lo berfikir belum saatnya untuk memberitahukan orang disekitar"

"Gue gak bakal kasih tau ke orang ren,tapi gue bakal kasih dia pelajaran.sip gak tuh" dila mengacungkan jempol nya di depan wajah rena.

"Basing lu dil"

"Asik dengerin cerita lo.sampe gak sadar kalo udah di kantin ren" sahut dila yang menelaah setiap sisi kantin.ketika itu juga mata nya bertemu dengan sosok ardhan yang sepertinya sedang melihat ke arah nya tajam.

"Kita pindah kantin aja yok" ucap dila sambil menelan ludahnya dengan susah payah.

Dila bukan orang yang penakut,tetapi kenapa jika berhadapan dengan ardhan nyali nya sedikit menciut.apalagi saat ini ardhan menatapnya dengan intens tanpa kedipan.

"Dih kantin yang disana tuh kejauhan dil.males gue,panas" tunjuk rena ke arah barat,letak kantin yang dimaksud dila tadi,itu adalah kantin kedua fakultas mereka yang cukup jauh.

 Persaingan Atau Kisah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang