Terharu

12 1 0
                                    

Setelah membersihkan tubuh nya,Dila langsung merebahkan diri nya dikasur.menarik selimutnya yang terdapat di bawah kaki.menyelimuti setengah tubuhnya yang terbalut baju tidur.
Matanya sayu-sayu,segera kelopak matanya menutup perlahan.

Cklek,

Seketika mata sayu nya sedikit terbuka setelah mendengar pintu kamarnya yang di buka oleh seseorang.
Siapalagi?kalau bukan mama nya,yang perlahan berjalan mendekat kearah dila,dila yang menyadari nya langsung pura-pura tertidur.mama nya sudah duduk dipinggir ranjang,
Tangan nya yang hangat menyentuh kening dila pelan.mengelus penuh dengan kasih sayang.

"Selamat ulang tahun sayang,maafin mama yang akhir-akhir ini terlalu cuek.bahkan mama sampai lupa ulang tahun kamu.mama terlalu sibuk mengurusi pekerjaan sampai mama lupa kalau mama punya 3 buah hati yang harus mama jaga" ucapnya,mengecup kening dila lembut.lalu pergi,menutup pintunya secara perlahan.

Perasaan apa ini,dila senang tapi juga sedih.argh ingin rasanya dila menangis.

Dila membuka matanya lebar,ia berbaring menoleh kearah kanan.dan tak sengaja matanya tertuju pada kotak kecil berwarna gold yang sengaja mama nya taruh diatas kotak berwarna biru pemberian dina yang belum sempat dila buka.

Dila tersenyum getir,bukan hadiah yang ia inginkan.

Seharusnya gue seneng mama masih inget.tapi kok pengen nangis ya ~batin dila.

Ah tau ah!-

Dila menarik selimut dengan kasar sampai menutupi kepalanya.
Dan tertidur dengan lelap.
-----------------
Pagi ini dila tak banyak bicara.setelah semuanya siap dan dila juga sudah sarapan sama hal nya dengan adira.mereka langsung melesat pergi diantarkan pak tito.

Dila rindu motor kesayangan nya,biasanya kalau pagi ia membawa motornya dengan ngebut.sesekali jika ada pemandangan indah di sekitarnya,ia perlahankan motornya untuk menikmati sejuknya pemandangan pagi.
Dan sekarang dila hanya melihat semua itu di balik mobil yang terlapisi kaca hitam,sangat tidak enak menikmati semua alam dengan transparan.

Pokoknya gue harus minta beliin motor lagi.kalo bisa yang gede~

Mobil berhenti,menandakan sudah sampai di sekolah adira.hanya perlu 15 menit menuju sekolah adira,bisa dikatakan sekolah dasar yang sangat bagus.
"Pak tito nanti jemput adira ya,kayak biasanya" ucap adira dengan suara imut nya.
Tak lupa ia bersaliman dengan pak tito dan dila.dila hanya tersenyum biasa.
Adira membuka pintu mobilnya,dan menutup nya pelan.ia melambaikan tangan nya dengan tersenyum lebar.lalu berlari kecil menuju kelas.

Dilihat nya sosok adira yang sudah tak nampak,Pak tito langsung menancap gas menuju kampus dila yang 10 menit dari sekolah adira.

"Non dila gapapa?" Tanya pak tito sambil fokus ke kemudi.

"Gakpapa pak" jawab dila pelan.

"Hm" balas anggukan pak tito.

Dila mencari sesuatu di tas nya,apalagi kalau bukan headset.benda yang bisa ia gunakan jika ia sedang sedih.memdengar lagu kesukaan nya,membuat dirinya sedikit terhibur.
----------
Sesampai di kampus,dila tak melepas sama sekali headset yang ia gunakan.ia tak peduli banyak orang yang mencibir nya.
Ini pasti karena waktu itu ia bermasalah dengan ardhan,dimana ardhan yang sedang membela fely.

Ia berjalan dengan santai nya,tangan nya yang ia masukan ke dalam saku celana levis.tas hitam bergambar tengkorak nya yang di selempang.dan tak kalah adalah baju yang ia kenakan.yaitu kemeja laki-laki kesukaan nya.
apalagi di lemari dila terdapat banyak baju kaos berwarna hitam dan kemeja bermacam warna.

"Itu dila tuh" sahut ferdy,teman arka.

"Mana?" Arka menoleh ke kanan dan kiri.

"Tambah cantik aja ya dia,gak nyangka" tambah aldi,teman sewaktu SMA arka.

 Persaingan Atau Kisah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang