Happy Reading....
Hari ini adalah awal mula kehidupan Heejin sebagai siswi baru di SOPA dimulai. Merapikan sedikit cardigan yang ia kenakan, Heejin menatap dirinya yang sudah siap untuk berangkat sekolah. Heejin bersenandung kecil sembari berjalan ke halte yang tak jauh didepannya.
Ahh perlu kalian tahu bahwa Heejin bisa mendapat beasiswa ini berkat suara merdunya, ditambah bakat bermain piano yang ia kuasai.
Heejin mendudukkan dirinya dikursi halte, bersama dengan beberapa siswi lainnya. Gadis itu merogoh saku cardigan-nya, mengambil ponselnya. Senyum Heejin melebar melihat satu pesan yang muncul di layar notifikasinya. Dari neneknya di desa.
Nenek
|Heejin udah sarapan?Gadis itu tersenyum tipis, sederhana memang tapi itu sangat bermakna baginya. Buru-buru ia mengetikkan balasan untuk neneknya.
Udah, Nenek udah sarapan?|
Nenek
|Udah, baru aja selesai, kamu udah berangkat?Iya, ini bus-nya udah datang. Aku berangkat dulu. Nenek sehat-sehat disana|
Nenek
|Iya hati hati, kamu jaga diri baik-baik disana.Memasukkan ponselnya disaku, Heejin segera menaiki bus yang sudah sesak dengan siswa lain. Menghela nafasnya pelan saat tidak medapat tempat duduk, mau tak mau Heejin harus berdiri.
Cittt..
Tubuh Heejin sedikit terhuyung kesamping saat bus yang ia naiki tiba-tiba berhenti mendadak. Beruntung saja Heejin bisa menjaga keseimbangan dengan baik, kalau tidak sudah bisa dipastikan kepalanya akan membentur jendela.
Setelahnya bus kembali berjalan, Heejin memegang erat handle bus, untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba bus ini mengerem mendadak lagi.
Sepanjang perjalanan Heejin sibuk mengamati pemandangan yang ia lihat. Benar-benar mengagumkan pikirnya. Bibirnya tersenyum tipis, andai sahabatnya di desa juga ikut bersamanya disini pasti hari-harinya akan menyenangkan.
Tanpa sadar bus berhenti tepat disamping gerbang sekolah. Entah apa yang sedang gadis itu pikirkan sampai membuatnya tak bergeming dari tempatnya.
"ehh ehh..."
Lagi, tubuh kecil Heejin terhuyung ketika mendapat dorongan dari para siswi yang kini sedang berebut untuk keluar. Degusan kecil keluar dari bibirnya. Tangan gadis itu memegang kepalanya. "kok gak sakit?" lirihnya.
Kepala Heejin terangkat, dan betapa terkejutnya dia mendapati sosok pemuda yang tengah berdiri, menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
"aduh... maaf," Heejin langsung menjauhkan tubuhnya, lantas membungkuk meminta maaf.
Pemuda itu hanya menatapnya sekilas dan langsung melengos meninggalkan Heejin yang masih memperhatikannya.
"lo gak turun?" pemuda itu membalikkan badannya, menatap Heejin.
"hah.."
Berdecak kecil, pemuda itu lantas melenggang pergi begitu saja. Seolah tersadar, Heejin langsung berlari menyusul pemuda itu. "ehh tunggu." ucapnya, menyamakan langkah kakinya.
Tatapan gadis itu menelisik membuat pemuda disampingnnya memandanginya aneh. "apa?" cueknya.
Heejin bergeming. "Bentar wajah kamu gak asing deh," gadis itu mencoba mengingat-ingat wajah pemuda disampingnnya.
Menjentikan jarinya dengan antusias, Heejin kembali menatap pemuda disampingnnya. "Kamu siswi yang berkelahi kemaren kan?"
Pemuda itu nampak terkejut sesaat, bahkan sempat menghentikan langkahnya. "Kok lo bisa tahu?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [versi remake 2021] || End
Fanfiction❝ Dari orang sederhana untuk kamu yang sempurna dengan cerita luar biasa. ❞ Nanaanggn_©2019 [Versi Remake ©2020] [Part akan di up bertahap mulai tahun 2021] Hasil karya sendiri. Don't copy my story!