" Rese' Emang! '

2.9K 223 47
                                    


Sebelumnya,,,

,,,,,, Setelah berbisik beberapa saat,,  akhirnya  rencana kecil itu pun mereka setujui!.

Kemudian Siwat mengajak Napat ke belakang sekolah!.  

Sebenarnya sekolah ini sudah dikelilingi oleh pagar,  apalagi dibagian belakang sekolah.
Pagarnya bukan lagi pagar besi seperti bagian depan gerbang,  tetapi pagar tembok,  yg tingginya bisa mencapai dua meter.

Karena dibelakang sekolah ada sebuah bangunan septik tank yg terhubung dengan tembok pagar, jadi mereka berencana untuk melewati pagar tembok melalui kontruksi itu.

Setelah sampai disana mereka sama2 naik ke atas bangunan yg hanya setinggi paha  mereka,, namun pagar tembok masih belum bisa mereka lewati karena tinggi, setinggi tubuh mereka.
Jadi untuk melewati itu harus membantu salah satunya untuk naik keatas pagar.

"Huhff,, sepertinya masih tinggi!  bagaimana cara melewatinya?!" kata Napat bingung,

"Naik ke atasku!" Siwat memberi solusi agar Napat manjat duluan dengan ditopang tubuh Siwat,  tetapi Napat malah berpikiran yg aneh2 dengan kata2 Siwat,

"HaH??!!! naik diatasmu?!!" Napat kaget

"Ya ampuuun!  bisa tidak pikiranmu tidak seburuk itu Hah?!!! kau bisa manjatkan?!!!"

"Oohh,,  bisa!"

"Ya sudah,  kamu manjat! biar aku bantu!!! cepettan!!!" kata Siwat sambil memasang kuda2, Siwat makin kesal karena untuk kesekiankalinya Napat seolah membuang2 waktu mereka,

"Oh, ok,,ok!"

Lalu tanpa pikir panjang!

Napat kemudian mengikuti instruksi Siwat, Siwat telah menyediakan sebelah pahanya untuk dinaiki oleh Napat, dan tangannya ancang2 untuk membantu mengangkat tubuh Napat agar bisa melewati pagar tersebut.

Napat kemudian mengikuti instruksi Siwat, Siwat telah menyediakan sebelah pahanya untuk dinaiki oleh Napat, dan tangannya ancang2 untuk membantu mengangkat tubuh Napat agar bisa melewati pagar tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat Napat naik dan mencoba untuk mengangkat dirinya lebih tinggi untuk melewati pagar tembok itu,  tiba2,,,

"Aww,, aww,, awww, aakhhh!!!" Siwat meringis kesakitan saat merasakan kram dipahanya,  saat kaki Napat dengan kuat menekan pahanya itu.

Melihat Siwat kesakitan,  Napat mengurungkan niat untuk melanjutkan dan lebih memilih untuk turun dan diam ditempat.

"Kau kenapa? Apa baik2 saja?!"

"Oh, Noo!! pahaku! akhh" ringis Siwat semakin meyakinkan.

"Maafkan aku,  aku tidak sengaja!!!" Napat merasa bersalah,

"Kau terlalu berat!!!" kata Siwat lagi,  protes sekaligus mengejek Napat,

"Ya sudah!  tidak perlu meledekku, kau tahu tubuhku pasti lebih berat darimu,  memangnya kau,  hampir seperti tengkorak berjalan!" kata Napat kesal,  juga ikutan meledek tubuh Siwat yg memang sedikit lebih kecil dari dirinya,

L💛VE  BY PHONE  ( Markgun Ver.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang