" Tutor II "

3.8K 174 54
                                    

Mark Version

🔞

Complete Version


Saat aku mengetahui kenyataan yg sebenarnya bahwa Gun itu adalah Ammo. 

Sungguh ini membuat aku shock!

Aku tidak menyangka bahwa kekasihku adalah musuhku sendiri.

Jangan ditanya bagaimana perasaanku saat bertatap muka dengannya waktu di kantin itu,

Antara rela dan tidak,,,

Di tambah lagi dengan tuduhan Third yg seolah memojokkanku bahwa aku terlihat memanfaatkan kesempatan mencium Gun saat dia mabuk. 

Cch..

Bahkan aku sendiri tidak pernah berpikiran sejauh itu saat aku mengetahui kenyataan yg sebenarnya.

Aku menolak... 

Aku tidak memiliki perasaan apapun saat melihatnya.

Meski aku tahu dia adalah Ammo,  pacar dunia mayaku.

Perasaanku tidak ubahnya saat aku melihatnya sebagai seorang musuh.

*

Mungkin ini terlihat membingungkan.

Jika aku tidak memiliki perasaan apapun padanya.

Kenapa aku menciumnya didepan umum?

Sebenarnya,

Ini bukan untukku,

Tapi untuk menjawab tuduhan Third terhadapku.

Dia bersekukuh menuduhku mencium Gun dan menyuruhku meminta maaf.

Sementara aku tidak salah.

Makanya aku lakukan 'kesalahan' itu di depannya,

Dan permintaan 'Maaf' dikantin itu, bukan aku tujukan untuk Gun.

Tapi untuk Third,

Biar dia puas..!!!

Lalu kenapa aku membawa Gun keluar dari kantin bersamaku?

Nah...

Inilah yg ingin aku jelaskan sekarang.

***

Aku membawanya....

Duduk ditaman yg lumayan jauh dari keramaian.

Dengan perasaan yg sulit aku gambarkan,

Apakah aku harus menolak takdir, 

Atau aku harus menerimanya dengan terpaksa.

Dan kenapa aku menjaga jarak (duduk) sejauh ini?

Pertama : aku takut dia marah karena aku mempermalukannya dengan cara menciumnya di depan umum.
(Gun sangat pantang dipermalukan seperti itu,  apalagi olehku, orang yg dia benci)

Kedua : aku canggung, aku membencinya tetapi aku malah berani menciumnya, meski hanya sebagai pelampiasan emosiku terhadap sabahatnya itu.

Ketiga : aku benci melihat seseorang yg duduk disampingku saat ini, meski dia kekasihku, tetapi di dunia nyata dia tetaplah musuhku

Ketiga point inilah yg ingin aku bahas!

Butuh waktu cukup lama untuk aku memulai pembicaraan ini

Namun harus ku mulai juga,

Karena biar bagaimanapun juga,,  akulah yg bersalah saat ini dan aku juga yg harus meminta maaf lebih dulu.

L💛VE  BY PHONE  ( Markgun Ver.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang