" PDKT "

2.4K 192 123
                                    


Setelah keluar dari kantin,,, 

Mark dan Gun duduk di sebuah bangku taman kampus.

Mengisi posisi bagian ujung ke ujung bangku tersebut.

Jika dilihat dari sisi manapun, ada begitu luas ruang antara mereka, bisa diisi oleh 3-4 orang.

Entah apa yg membuat mereka berdua duduk dalam jarak sejauh itu.

Apakah karena malu?

Atau mungkin karena  gengsi?

Mark dan Gun pun tidak saling menatap,   hanya saling buang muka satu sama lain.

Sebuah reaksi yg cukup menggemaskan mengingat keduanya musuhan tapi pacaran,  bahkan baru saja ciuman.

Di depan umum pula! 

*

"Maaf"

Ucap Mark sambil sedikit mencuri pandang ke arah Gun yg masih menunduk, bahkan terlihat lebih malu darinya,

Ucap Mark sambil sedikit mencuri pandang ke arah Gun yg masih menunduk, bahkan terlihat lebih malu darinya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Untuk apa?" timpal Gun,

Nada suaranya hampir samar2 terdengar,  efek gugup serta jarak yg membuat suara itu hampir lenyap oleh hembusan angin sebelum sampai ditelinga Mark.

Namun suasana yg sepi membuat Mark mampu mendengarnya juga,

"Ciuman tadi" ujar Mark tak kalah gugup,

Iya gugup, karena untuk pertama kalinya berani mencium seseorang,  itupun di depan umum

Entah keberanian darimana yg dia dapatkan untuk mencium Gun.
 
Padahal untuk mencium Naomi saja harus mempersiapkan diri berbulan2,

Tapi gak pernah jadi.

Gun hanya terdiam, semakin menunduk, semakin tidak ingin dilihat oleh Mark bahwa dia begitu tersipu saat ini.

"Kenapa kau selalu diam setiap aku selesai bicara?!" ucap Mark dengan nada sedikit ditekan, semakin meyakinkan dirinya bahwa Gun adalah Ammo, kekasihnya.

"Aku tidak tahu apa yg harus aku katakan" jawaban yg biasa di dengar oleh Mark lewat telpon,  sekarang harus dia dengar di dunia nyata,

Ya Ampuuunn!!

Gemasssnyaa....!!!

"Tidak perlu pikirkan apa yg ingin kau katakan! cukup katakan apa yg kau rasakan!"

Gun menghela nafas,,

"Tidak perlu minta maaf!" ujar Gun,  masih mode gugup

"Kau tidak marah padaku?!"

Gun menggeleng!

Tidak ada alasan baginya untuk marah saat ini.
Ciuman itu seperti penawar baginya sejak kekalutan yg dia rasakan beberapa hari belakangan ini.

L💛VE  BY PHONE  ( Markgun Ver.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang