" Sisi Lain "

2.4K 193 82
                                    


,,,,,,, sejenak mereka terdiam, saling mengoreksi kesalahan masing2, tidak akan ada asap jika tidak ada api,,,,,

"Apa kau mau memaafkanku?!"  tanya Napat dengan wajah bersalahnya,

Namun Siwat hanya terdiam,  tak menjawab,

"Siwat,,  kenapa tidak diterima permintaan maaf temanmu,  diakan sudah mengakui kesalahannya!" Mama Kantima mendekati Siwat dan membujuk Siwat agar mau memaafkan Napat,

"Males!"

"Loh kenapa begitu?! dia sudah jauh2 datang menjengukmu, dan meminta maaf padamu!"

"Iya nak Siwat,, Napat juga sudah janji sama tante,  dia tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi, dan tante harap setelah ini kalian baikan dan jangan bertengkar lagi ya!!" Mae pun juga ikut berkomentar

Namun keduanya pun masih terdiam,

(Ingin memaafkan koq rasanya gengsi, dan yg meminta maaf koq sepertinya tidak tulus)

Dan setelah ini apa benar mereka bakal baikan seperti yg diharapkan kedua wanita paruh baya ini?

"Kau mau memaafkanku atau tidak?!!" Napat ngegas karena terlalu lama diabaikan,

"Iihh Napat,, jangan begitu ah!" Mae mencubit lengan Napat yg tidak sabaran membiarkan Siwat berpikir untuk sementara,

"Abisnya,,,  kelamaan!! kalau memang tidak mau,  ya tinggal bilang,  apa susahnya sih!"

"Sudah,,  sudah,, Mama tidak mau kalian bertengkar lagi,, Siwat kamu harus memaafkan temanmu sekarang juga!" Mama Kantima mulai tegas,

"Em!" hanya itu jawaban Siwat,  itupun tanpa menoleh

"Jadii?!" Mae memastikan

"Sepertinya,,, Siwat sudah memaafkan Napat khun Mae!" kata Mama Kantima meyakinkan sambil tersenyum seolah paham dengan wata putranya itu,

"Oh,, hoho,,  baguslah Nong, jadi aku tidak perlu cemas lagi,  smoga setelah ini mereka tidak akan bertengkar lagi nanti!" ucap Mae dengan penuh harapan,

Dan sejenak Mae dan Kantima menikmati obrolan mereka,  sementara Siwat dan Napat hanya terdiam tanpa menoleh satu sama lain.

*

Begitulah ni anak berdua,,

Tidak cukup pihak sekolah dan polisi saja,   sampai2 kedua orang tua mereka pun harus ikut 'berpartisipasi' didalamnya. 

Dan anehnya,  mereka tidak pernah jera,,,

Bahkan setelah mereka naik ke kelas III pun kemusuhan itu terus berlanjut.

Namun kali ini beda,,

Biasanya setiap mereka bertengkar,,  mereka akan memikirkan sendiri bagaimana cara membalas perlakuan musuhnya,

Kali ini tidak,, 

Masing2 dari mereka bahkan telah memiliki 'teman' yg siap mensupport permusuhan mereka di dunia nyata,

Yupp!!

Siapa lagi kalau bukan 'teman dunia maya'.  teman yg menjadi tempat curhat mereka,  teman yg selalu mengerti keadaan mereka satu sama lain,  teman yg siap mendengarkan keluh kesah mereka di setiap kejadian yg mereka alami setiap harinya.
Dan dari 'teman' itu pulalah mereka selalu mendapatkan 'ide2 cemerlang' untuk membalas 'musuh' mereka.

Bagaimana ceritanya,  koq mereka bisa memiliki 'teman' yg seperti itu???

Ok,  Check it out!!!

L💛VE  BY PHONE  ( Markgun Ver.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang